Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Militer Cina Mampu Hancurkan Pangkalan Militer AS di Asia

image-gnews
Presiden Cina, Xi Jiping, menginspeksi latihan perang Angkatan Laut PLA di Laut Cina Selatan, Kamis, 12 April 2018. CNN -- Xinhua
Presiden Cina, Xi Jiping, menginspeksi latihan perang Angkatan Laut PLA di Laut Cina Selatan, Kamis, 12 April 2018. CNN -- Xinhua
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga riset Australia mengungkapkan militer Cina bisa menghancurkan pangkalan militer Amerika Serikat di Asia hanya dalam beberapa jam jika terjadi konflik.

Laporan ini adalah kajian dari United States Study Center di University of Sydney. Menurut laporan, seperti dikutip CNN, 20 Agustus 2019, strategi pertahanan Amerika Serikat di Indo-Pasifik terancam dan bahkan susah payah mempertahankan sekutunya melawan Cina di Asia.

Ini berarti Australia, Jepang, dan sekutu AS lain harus membangun pasukan pertahanan masing-masing di kawasan dan meningkatkan kerja sama dengan AS.

Riset berjudul Averting Crisis: American Strategy, Military Spending dan Collective Defence in the Indo-Pacific mengulas perbandingan kekuatan di mana Cina dominan dari AS. Salah satu dari sekian kekuatan itu adalah rudal.

"Cina telah mengerahkan serangkaian rudal presisi yang tangguh dan sistem kontra-intervensi lainnya untuk melemahkan keunggulan militer Amerika," kata laporan itu. "Jumlah rudal itu mencapai ribuan."

Hampir semua instalasi militer AS di Pasifik Barat, dan juga mitra-mitra dan sekutu-sekutu utamanya, dapat dianggap tidak berguna oleh serangan presisi pada jam-jam awal konflik, menurut laporan itu.

Kementerian Luar Negeri Cina pada Senin mengatakan belum melihat laporan itu, tetapi juru bicara Geng Shuang menekankan bahwa kebijakan militer Cina bersifat defensif.

"Cina dengan tegas berada di jalur pembangunan damai dan kebijakan padat nasional kita bersifat defensif," kata Geng.

Pentagon belum berkomentar terkait publikasi ini.

Rudal Dong Feng-21D dibawa oleh truk khusus Wanshan WS2600 konfigurasi ban 10x8. Truk ini dilengkapi dengan sistem inflasi ban sentral, yang meningkatkan mobilitas di berbagai jenis medan, seperti lumpur, dan dan salju. Mobilitas ini membuat keberadaan DF-21D sulit dideteksi. businessinsider.com

Dikutip dari South China Morning Post, salah satu periset laporan Ashley Townshend mengatakan bahwa perubahan keseimbangan kekuasaan di kawasan itu harus menjadi perhatian semua negara Asia, termasuk mereka yang berusaha mempertahankan hubungan baik dengan kedua negara adidaya, karenanya adalah kepentingan mereka untuk mencegah Beijing dari menggunakan kebijakan luar negeri agresif.

"Ketika kekuatannya meningkat, mungkin akan berani untuk bermain di rantai kepulauan, termasuk Taiwan, yang akan secara serius membatasi cakrawala keamanan untuk semua yang terkait," kata Townshend, merujuk pada busur pulau yang membentang dari kepulauan Jepang ke pulau Kalimantan, Asia Tenggara.

Salah satu temuan paling mencolok dari laporan ini adalah kemampuan dari Pasukan Roket PLA.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut perhitungan independen penyusun laporan, pasukan telah menerjunkan sekitar 1.500 rudal balistik jarak pendek, 450 rudal jarak menengah, 160 rudal jarak menengah dan ratusan rudal jelajah darat jarak jauh.

Rudal balistik konvensional ini mampu melakukan serangan presisi pada sasaran sejauh mungkin dari Singapura, di mana AS memiliki fasilitas logistik utama, serta pangkalan Amerika yang sangat besar di Korea Selatan dan Jepang.

Cina juga memiliki apa yang disebut rudal "pembunuh kapal induk" seperti DF-21D, yang dapat menghantam kapal induk AS yang bergerak pada jarak hingga 1.500 km.

Karena Perjanjian Pembatasan Senjata Nuklir (INF) yang ditandatangani AS dengan Uni Soviet pada 1987, maka AS dilarang mengerahkan rudal dengan jarak tempuh 500 km hingga 5.500 km.

Kemampuan Pasukan Roket PLA sebelumnya telah diulas sejumlah pakar seperti peneliti militer Jim Fanell, seorang mantan perwira angkatan laut AS, serta oleh laporan khusus Reuters yang diterbitkan pada bulan April.

Laporan lembaga riset Australia, yang diluncurkan secara resmi pada hari Senin, mengatakan peningkatan persenjataan rudal jarak jauh yang akurat di Cina merupakan ancaman bagi hampir semua pangkalan sekutu, landasan terbang, pelabuhan dan instalasi militer di Pasifik Barat.

"Karena fasilitas-fasilitas ini dapat dianggap tidak berguna dengan serangan presisi pada jam-jam permulaan konflik, ancaman rudal PLA menantang kemampuan Amerika untuk secara bebas mengoperasikan pasukannya dari lokasi-lokasi maju di kawasan itu," katanya.

Dalam skenario seperti itu, bala bantuan Amerika kemungkinan akan membutuhkan waktu untuk tiba dan juga harus berusaha keras dalam pertempuran.

Ini berarti AS akan dihadapkan dengan pilihan memasuki konflik yang berpotensi sangat mahal dan berbahaya atau memilih untuk tidak campur tangan, sehingga memunculkan kemungkinan kemenangan untuk Cina.

Penulis laporan juga menunjukkan bahwa kemajuan Cina dalam teknologi militer bukan satu-satunya alasan berkurangnya kekuatan pasukan yang dikerahkan AS di Asia.

Di antara faktor-faktor internal yang ditandai oleh laporan tersebut adalah penggunaan aset angkatan laut dan udara yang terlalu banyak, sebagian karena komitmen AS untuk perang di Timur Tengah, dan simpanan dana pemeliharaan infrastruktur hingga sekitar US$ 116 miliar (Rp 1.654 triliun).

Sekitar 23 persen dari fasilitas pertahanan AS dinilai berada dalam kondisi buruk dengan sembilan persen lebih lanjut dicap gagal, kata laporan itu, mengutip data Pentagon, sehingga tidak bisa menandingi kemajuan militer Cina untuk meningkatkan keamanan pangkalan militer di kawasan Asia.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

3 jam lalu

Ratusan kendaraan terjebak kemacetan saat menuju pintu keluar Tol Brebes Timur (Brexit) di Brebes, Jawa Tengah, 22 Juni 2017. Kemacetan tersebut terjadi akibat penutupan ruas jalan tol fungsional Brebes-Batang pada malam hari dan seluruh kendaraan diarahkan ke Brexit. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

Kemacetan saat mudik Lebaran tahun ini tidak separah tragedi Brexit 2016 yang Menewaskan 18 Orang atau macet parah di Beijing dan Pakistan.


Cina Puji Iran, Percaya Teheran Mampu Tangani Situasi dengan Israel

5 jam lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi berjabat tangan dengan Menlu Palestina Riyad Al-Maliki, disaksikan antara lain Menlu Retno Marsudi sebelum sesi foto di Diaoyutai State Guesthouse di Beijing, 20 November 2023. REUTERS/Florence Lo/Poo
Cina Puji Iran, Percaya Teheran Mampu Tangani Situasi dengan Israel

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi membahas situasi di Timur Tengah dengan timpalannya dari Iran, Hossein Amir-Abdollahian, di tengah ketegangan meningkat dengan Israel.


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

7 jam lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

1 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Rekap Hasil Final Badminton Asia Championships 2024: Tuan Rumah Cina Raih 3 Gelar, Indonesia 1 Gelar Lewat Jonatan Christie

1 hari lalu

Jonatan Christie dalam tunggal putra Badminton Asia Championships 2024. Dok TIm Humas PBSI
Rekap Hasil Final Badminton Asia Championships 2024: Tuan Rumah Cina Raih 3 Gelar, Indonesia 1 Gelar Lewat Jonatan Christie

Indonesia meraih satu gelar sama dengan Korea Selatan di kejuaraan bulu tangkis Badminton Asia Championships 2024 yang berlangsung di Ningbo, Cina.


10 Orang Terkaya di Dunia Masih Didominasi AS, Milyuner Cina Peringkat Berapa?

3 hari lalu

Pendiri Alibaba, Jack Ma, cukup lama tak muncul ke publik setelah mengkritik kebijakan Pemerintah Cina secara terbuka dalam sebuah pidato. Jack Ma sempat mengkritik pemerintah China sebagai otoritas yang 'ketinggalan zaman'. REUTERS
10 Orang Terkaya di Dunia Masih Didominasi AS, Milyuner Cina Peringkat Berapa?

Pengusaha Amerika Serikat masih mendominasi daftar peringkat teratas Orang Terkaya di Dunia 2024 versi Forbes. Pengusaha Cina tertinggal jauh.


Penjelasan Badai Langka yang Tewaskan 7 Orang di Cina, 3 Terlempar dari Apartemen

3 hari lalu

Seorang bayi diselamatkan saat jendela di unit apartemen itu jebol karena cuaca ekstrem yang terjadi di Jiangxi, Cina, pada 31 Maret 2024. Badai langka itu menewaskan 7 orang, 3 di antaranya karena terlontar ke luar dari unit apartemennya. Foto/instagram
Penjelasan Badai Langka yang Tewaskan 7 Orang di Cina, 3 Terlempar dari Apartemen

Kekuatan angin yang terjadi sampai setara hurikan atau tornado Kategori 1 di lautan. Badai ini menjadi langka karena terjadi di Jiangxi yang daratan.


Dimulai dari Oppo Find X7, Begini Beda Teknologi 5,5G dari 5G

4 hari lalu

Oppo Find X7. Gsmarena
Dimulai dari Oppo Find X7, Begini Beda Teknologi 5,5G dari 5G

Oppo Find X7 menjadi smartphone pertama yang didukung oleh teknologi jaringan seluler generasi 5,5G atau yang dikenal sebagai 5G-Advanced.


Ponsel Layar Lipat Nubia Flip Sudah Bisa Dipesan Termasuk dari Indonesia

5 hari lalu

Nubia Flip. Istimewa
Ponsel Layar Lipat Nubia Flip Sudah Bisa Dipesan Termasuk dari Indonesia

Dibanderol mulai 499 dolar untuk versi RAM dan penyimpanan 8/256 GB, Nubia Flip memang menjadi ponsel layar lipat termurah yang ada saat ini.


Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

5 hari lalu

Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Taiwan Ma Ying-jeou (kanan) tersenyum saat memasuki kamar di Hotel Shangri-la tempat mereka akan bertemu, di Singapura 7 November 2015. REUTERS/Joseph Nair
Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

Presiden Cina Xi Jinping mengatakan kepada mantan presiden Taiwan Ma Ying-jeou bahwa tidak ada yang dapat menghentikan reuni kedua sisi Selat Taiwan