Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Hong Kong Resah, Ingin Pindah ke Amerika dan Australia

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Polisi memberikan peringatan saat menembakkan gas air mata kepada para pengunjuk rasa anti-RUU ekstradisi di Sham Shui Po, di Hong Kong, Cina, Rabu, 14 Agustus 2019. REUTERS/Tyrone Siu
Polisi memberikan peringatan saat menembakkan gas air mata kepada para pengunjuk rasa anti-RUU ekstradisi di Sham Shui Po, di Hong Kong, Cina, Rabu, 14 Agustus 2019. REUTERS/Tyrone Siu
Iklan

TEMPO.COSingapura – Seorang warga Hong Kong, Maggie Man, 39 tahun, mengaku merasa kondisi keamanan di sana semakin memburuk pasca merebaknya berbagai aksi unjuk rasa anti-pemerintah.

Ibu satu putra yang bekerja sebagai koordinator pertunjukan jalanan ini mengaku sempat terjebak di sebuah kerumunan aksi massa saat berkendaraan bersama anaknya.

“Mobil Uber kami begitu dekat dengan kerumunan massa lalu melewati mereka. Saat itu, saya baru menyadari kondisi ini benar-benar bisa sangat berbahaya,” kata Man kepada Channel News Asia seperti dilansir pada Jumat, 16 Agustus 2019.

Keesokan harinya pada awal Agustus 2019 itu, Man dan suaminya, yang bekerja sebagai pemadam kebakaran, sempat bertemu dengan pengunjuk rasa di kereta api. Para pengunjuk rasa masuk ke dalam kereta mengenakan helm dan penutup gas air mata. “Mereka tampak sangat mengerikan,” kata dia.

Seorang warga lainnya, Stephanie Shiu malah sempat terkena tembakan gas air mata. Kejadian pada Juni 2019 itu membuatnya sangat terkejut.

“Kantor saya di Lippo Centre dan demonstran baru saja mengepung gedung Dewan Legislatif,” kata Shiu, yang bekerja sebagai pimpinan redaksi majalah spa.

Shiu mengaku keamanan di Hong Kong sudah berubah total tidak lagi seperti dulu. Ini membuatnya berpikir untuk berimigrasi ke AS ke tempat keluarganya.

“Saya tidak bisa membayangkan hidup dengan gas air mata dan peluru karet bertebangan di sekitar saya setiap hari,” kata dia.

Sedangkan Man mengaku memiliki keluarga di Australia dan berpikir untuk pindah ke Sydney sebagai tempat alternatif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Saat ini, saya bahkan khawatir untuk turun ke jalan di depan apartemen saya untuk beli es krim untuk putra saya,” kata dia.

Lima dari tujuh warga Hong Kong yang sempat ditanyai mengaku berpikir untuk berimigrasi termasuk ke Kanada.

Seperti dilansir Reuters, jutaan warga Hong Kong telah turun ke jalan sejak Juni 2019 saat terjadi pembahasan untuk pengesahan legislasi ekstradisi di Dewan Legislatif.

Amandemen ini membuka pintu otoritas Hong Kong mengekstradisi warganya ke Cina jika dianggap melakukan pelanggaran hukum di sana.

Cina dan Hong Kong menganut sistem satu negara dua sistem yaitu Hong Kong mengadopsi sistem Demokrasi dan Cina komunis.

Pembahasan proses amandemen ini sendiri telah dihentikan karena mendapat protes keras dari publik Hong Kong. Namun, warga meminta agar Kepala Eksekutif Carrie Lam mundur dari jabatannya karena dianggap pro-Beijing.

Lam juga dianggap bertanggung jawab mengerahkan polisi untuk meredam aksi unjuk rasa ini, yang kerap berakhir dengan bentrok fisik antara demonstran dan petugas. Polisi telah menahan sedikitnya 700 orang demonstran. Ratusan orang lainnya terluka ringan hingga berat.

Pada pekan lalu, demonstrasi di Bandara Internasional Hong Kong berlangsung selama lima hari. Unjuk rasa ini diwarnai berbagai bentrokan petugas dangan demonstran. Sekitar seribu penerbangan ditunda atau dibatalkan karena demonstran menutup akses ke terminal keberangkatan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rekomendasi Tempat Wisata dan Kuliner untuk Keluarga di Hong Kong

6 jam lalu

Rekomendasi Tempat Wisata dan Kuliner untuk Keluarga di Hong Kong

Hong Kong, sebuah kota yang memikat dengan perpaduan antara budaya tradisional dan kemajuan modern, menawarkan pengalaman liburan yang tak terlupakan bagi seluruh anggota keluarga.


Gaet Turis Indonesia, Hong Kong Promosi Wisata Ramah Muslim

13 jam lalu

Hong Kong Tourism Board menggelar Ngabuburit dan Buka Puasa Bersama Hong Kong Tourism Board di Jakarta, Rabu, 27 Maret 2024.
Gaet Turis Indonesia, Hong Kong Promosi Wisata Ramah Muslim

Dengan jumlah 270 juta jiwa, yang sebagian besar adalah muslim, Indonesia akan menjadi segmen wisatawan yang penting bagi Hong Kong.


Kiat Dian Ayu Lestari Mencari Makanan Halal saat Liburan ke Luar Negeri

22 jam lalu

Dian Ayu Lestari (TEMPO/Mila Novita)
Kiat Dian Ayu Lestari Mencari Makanan Halal saat Liburan ke Luar Negeri

Menurut Dian Ayu Lestari, kini banyak negara tujuan wisata menyediakan informasi tentang makanan halal.


Kementan Bakal Lakukan Investigasi dan Penutupan Sumber Ternak Impor Imbas Sapi Hidup Australia Mati di Atas Kapal

1 hari lalu

Petugas menurunkan sapi impor dari Australia di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis, 15 April 2021. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Kementan Bakal Lakukan Investigasi dan Penutupan Sumber Ternak Impor Imbas Sapi Hidup Australia Mati di Atas Kapal

Kementan akan berkoordinasi dengan Badan Karantina Indonesia untuk melakukan investigasi terkait kasus tersebut di Indonesia.


Ambil Alih Pengaturan Ruang Udara di Natuna dari Singapura, RI Masih Kuasai FIR Australia dan Timor Leste

3 hari lalu

Petugas Airnav memantau pergerakan pesawat di menara kontrol Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Jumat 29 April 2022. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat pergerakan penumpang angkutan umum di semua moda transportasi mengalami peningkatan pada H-5 Lebaran 2022. Sementara itu, secara kumulatif sejak H-7 Lebaran 2022 pergerakan penumpang transportasi udara tercatat merupakan yang tertinggi. TEMPO/Subekti.
Ambil Alih Pengaturan Ruang Udara di Natuna dari Singapura, RI Masih Kuasai FIR Australia dan Timor Leste

Indonesia mengambil alih pengaturan ruang udara di Kepri dan Natuna dari Singapura, namun masih menguasai FIR wilayah Australia dan Timor Leste


Hong Kong Gelar Pertunjukan Kembang Api dan Drone Setiap Bulan

3 hari lalu

Pesta kembang api menghiasi Pelabuhan Victoria dan Hong Kong Convention and Exhibition Centre saat perayaan malam Tahun Baru 2019 di Hong Kong, 1 Januari 2019. REUTERS/Tyrone Siu
Hong Kong Gelar Pertunjukan Kembang Api dan Drone Setiap Bulan

Pertunjukan yang merupakan acara utama untuk mempromosikan Hong Kong itu akan dimulai pada Mei 2024.


Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

6 hari lalu

Peluncuran program INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) fase ketiga, pada 21Maret 2024 di Jakarta. Ini merupakan kemitraan pendidikan antara Pemerintah Australia dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

Program INOVASI fase ketiga merupakan kemitraan bidang pendidikan antara kedua negara untuk meningkatkan pembelajaran dan keterampilan murid SD.


7 Destinasi Wisata Gratis di Hong Kong

6 hari lalu

Big Budha, Lantau, Hong Kong. Instagram.com/Nadine Marfurt
7 Destinasi Wisata Gratis di Hong Kong

Kalau merencanakan perjalanan dengan tepat, wisatawan dapat merasakan banyak hal di Hong Kong dengan gratis.


Australia Perketat Aturan Visa Pelajar, Ini Ketentuan Barunya

6 hari lalu

ilustrasi visa (pixabay.com)
Australia Perketat Aturan Visa Pelajar, Ini Ketentuan Barunya

Australia akan memperketat aturan visa bagi pelajar asing setelah angka migrasi kembali mencapai rekor tinggi.


Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

7 hari lalu

Suasana di sekitar Gedung Komisi Pemilihan Umum atau KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024, Kamis, 21 Maret 2024. Pembatas di Jalan Imam Bonjol yang mengarah ke Gedung KPU sudah dibuka pukul 14.25 WIB. TEMPO/Defara
Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.