TEMPO.CO, Washington - Perang dagang antara Cina dan Amerika Serikat dimulai sejak Juli 2019. Saat itu, Presiden AS, Donald Trump, memutuskan menaikkan tarif impor untuk sejumlah produk andalan Cina seperti elektronik.
Cina membalas dengan menaikkan tarif impor pada kisaran serupa untuk produk komoditas pertanian asal AS seperti kedelai dan daging babi.
Kedua pihak telah melakukan serangkaian perundingan dagang baik di Beijing maupun di Washington.
Trump dan Presiden Cina, Xi Jinping, juga telah bertemu beberapa kali membahas ini. Pertemuan terakhir keduanya terjadi pada KTT G-20 di Osaka, Jepang, pada 29 Juni 2019. Saat itu, keduanya bersepakat untuk menghentikan perang dagang sambil membuka kesempatan dialog bagi tim negosiasi dagang kedua negara.
Berikut ini beberapa hal mengenai perang dagang keduanya:
- Perang Mata Uang
Perang dagang ini kembali ramai setelah Trump mengatakan akan menaikkan tarif impor untuk produk asal Cina pada 1 September 2019. Ini membuat Cina menurunkan nilai tukar mata uangnya sehingga barang ekspor ke AS tidak mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi. Ini membuat US$1 menjadi 7 yuan dari sebelumnya selalu di bawah 7 yuan. Ini agar konsumen di AS bisa membeli produk ini.
Trump menyebut kebijakan bank sentral Cina ini sebagai manipulasi mata uang dan mengancam akan menaikkan lebih tinggi tarif impor untuk barang dari Cina.
- Konsumen jadi korban
Keputusan Trump untuk menaikkan tarif impor 10 persen untuk impor senilai US$300 miliar dari Cina bakal menjadi beban keuangan bagi warga AS. Ini akan menyasar produk pakaian, sepatu, elektronik hingga ponsel cerdas. Untungnya, Trump menunda kenaikan tarif impor ini dengan memundurkannya mendekati akhir tahun.
“Jika ada ketidak-pastian ekonomi selama masa dimulainya sekolah dan belanja liburan, maka itu akan memberati ekonomi,” kata Art Hogan, kepala strategi di National Securities soal perang dagang ini.
- Bursa turun
Setiap kali Trump mengumumkan akan mengenakan kenaikan tarif impor dari Cina, indeks dan harga sama di bursa turun. Misalnya indeks Dow Jones turun 2.9 persen pada Senin, 5 Agustus 2019, saat Trump mengumumkan rencana kenaikan tarif ini. Kondisi serupa dialami bursa Nasdaq, yang turun sekitar 3.5 persen usai pengumuman terkait perang dagang ini.