TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump mengutip laporan intelijen AS mengatakan pemerintah Cina sedang menggerakkan pasukannya ke perbatasan dengan Hong Kong.
"Intelijen kami telah menginformasikan kami bahwa pemerintah Cina mnggerakkan pasukannya ke perbatasan dengan Hong Kong. Semua harus tenang dan aman," kata Trump melalui Twitter pada Selasa malam, 12 Juni 2019, seperti dikutip dari Reuters.
Komisioner Tinggi HAM PBB, Michelle Bachelet mendesak pihak berwenang Hong Kong untuk berlatih menahan diri dalam aksi unjuk rasa.
Bachelet juga meminta dilakukan investigasi untuk membuktikan pasukannya menembakkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa yang berisiko pada kematian dan luka serius.
"Aparat terlihat menembakkan tabung gas air mata ke arah kerumunan, area tertutup dan secara langsung ke arah pengunjuk rasa berulang kali, menimbulkan resiko kematian atau cedera," ujarnya.
Cina dalam pernyataan terbarunya mengatakan, tindak kekerasan pengunjuk rasa dengan menyerang aparat kepolisian merupakan sinyal terorisme.
Cina tidak akan mentolerir tindakan menyerang aparat polisi saat membubarkan para pengunjuk rasa di Hong Kong.