TEMPO.CO, Jakarta - Penduduk satu desa di Rusia diminta untuk meninggalkan rumah mereka secepatnya untuk menghindari ancaman radiasi dari ledakan rudal nuklir jenis baru pada Kamis pekan lalu.
Menurut laporan Interfax, pejabat lokal mengatakan mereka telah menerima pemberitahuan mengenai militer akan membersihkan desa itu.
Oleh karena itu, penduduk desa Nyonoksa diminta meninggalkan desa mereka tanggal 14 Agustus ini.
Rosgidromet, badan pemantauan cuaca, mengatakan sensornya di Severdvinsk, sekitar 30 kilometer dari lokasi uji coba rudal nuklir, mencatat radiasi 4 hingga 16 kali levelnya dari hari saat ledakan terjadi.
Namun level itu kembali normal setelah 2,5 jam dan levelnya dianggap tidak berbahaya.
Ledakan itu sempat menimbulkan kepanikan warga yang langsung ramai-ramai membeli iodida untuk membantu membatasi kerusakan akibat paparan radiasi.
Selain memindahkan warga sementara, Rusia juga dilaporkan sudah menutup sebagian Teluk Dvina di Laut Putih untuk pengiriman barang selama sebulan. Hal ini diduga sebagai upaya untuk mencegah orang luar melihat operasi untuk mengangkat puing rudal yang meledak itu.
Laporan CNN, 13 Agustus 2019 mengatakan, Kremlin akhirnya buka suara tentang ledakaan rudal nuklir yang terjadi saat melakukan uji coba.
Rusia tidak menjelaskan secara detil bagaimana sampai terjadi kecelakaan yang menewaskan sedikitnya 5 ahli nuklir Rusia. Rusia juga menolak berbicara termasuk mengenai jenis nuklir misterius yang meledak itu adalah rudal pelacak yang dikenal sebagai Burevestnik atau Skufall.