TEMPO.CO, Jakarta - Demonstran Hong Kong memblokir gerbang keberangkatan di Terminal 1 bandara Hong Kong dengan troli bagasi.
Troli disusun di sepanjang area chek-in keamanan, sementara ratusan demonstran duduk.
"Kami di sini hanya untuk mengekspresikan suara kami kepada pemerintah," kata seorang perempuan berusia 22 tahun, dikutip dari CNN, 13 Agustus 2019.
“Hari ini aksinya tidak diorganisir oleh satu kelompok. Semua orang hanya ingin keluar dan berbicara...kami tidak hanya memiliki satu tujuan," tambahnya.
Mereka tidak yakin berapa lama mereka tinggal. Seperti banyak protes baru-baru ini di Hong Kong, tidak ada rencana konkret.
Otoritas Bandara Hong Kong menutup layanan check-in pada sore hari, dan menyarankan semua penumpang untuk pergi sesegera mungkin, menurut laporan New York Times.
Ini adalah hari kedua berturut-turut demonstran telah melumpuhkan layanan di bandara, salah satu bandara tersibuk di dunia. Pada hari Senin, para demonstran secara efektif menutupnya setelah menyerbu ruang kedatangan dan keberangkatan. Ketika pembatalan penerbangan menumpuk pada hari Selasa, beberapa bentrokan terjadi antara demonstran dan penumpang.
Seperti dilaporkan South China Morning Post, seorang perempuan terlihat berusaha menerobos blokade demonstran menuju gerbang keberangkatan utara Terminal 1, berteriak "Aku ingin pulang". Jalannya diblokir oleh pengunjuk rasa, sebelum staf bandara masuk.
Seorang penumpang yang marah mencoba untuk melewati massa pengunjuk rasa yang memblokade area keberangkatan bandara Hong Kong. [Sam Tsang/SCMP]
Pengunjuk rasa Anson Ng, yang mengatakan anggota kelompoknya terluka ketika calon penumpang perempuan yang marah itu ditarik dari kerumunan yang duduk, mengatakan demonstran tidak boleh panik melarikan diri seperti yang mereka lakukan pada Senin, ketika beredar kabar polisi akan masuk menertibkan demonstran.
Satu keluarga yang terdiri dari tiga orang dari Thailand menangis setelah mereka diblokir oleh pengunjuk rasa. Mereka dijadwalkan terbang pada hari Senin, tetapi penerbangan mereka dibatalkan karena aksi pendudukan sebelumnya.
Pada siang hari, Otoritas Bandara mengatakan ada lebih sedikit tinggal landas dan mendarat di bandara karena badan hukum bekerja sama dengan maskapai penerbangan, untuk menjadwal ulang penerbangan yang masih menumpuk dari hari sebelumnya.
Pusat darurat bandara telah diaktifkan sebagai tanggapan terhadap aksi pendudukan lain. Kereta Airport Express muncul setiap 15 menit, namun lebih jarang dari biasanya.
Otoritas Bandara mengumumkan pada Selasa sore bahwa hanya penumpang yang check-in sebelum pukul 16.30 pm yang dapat terbang. Penerbangan yang masuk untuk sisa hari itu akan terus berlanjut.
Ribuan demonstran Hong Kong telah menempati area check-in mulai pukul 14.30 pm, sebelum menuju gerbang keberangkatan dalam eskalasi protes mereka, sementara setidaknya 1.000 tetap berada di bagian kedatangan bandara Hong Kong.