TEMPO.CO, Jakarta - Merek fashion ternama asal Italia, Versace, meminta maaf di media sosial pada masyarakat dan pemerintah Cina atas kaos oblong yang dijual rumah mode itu. Permohonan maaf Versace disampaikan setelah seorang aktris asal Cina Yang Mi, memutuskan hubungan kerja dengan Versace sambil mengatakan pakaian buatan Versace diduga telah menciderai integritas teritorial negaranya.
Dikutip dari english.alarabiya.net, Minggu, 11 Agustus 2018, dalam unggahan permohonan maafnya Versace tidak menyebut kaos oblong apa yang dimaksud. Namun media-media di Cina melaporkan dalam kaos tersebut tidak terlihat wilayah Hong Kong dan Makau, padahal dua wilayah itu merupakan bagian dari Cina. Hong Kong dan Makau adalah bekas jajahan Inggris yang diserahkan ke Cina pada akhir 1990-an.
#YangMi's studio states the actress has terminated her contract with Versace in official statement. Yang was announced as Versace ambassador in June.
The luxury label is currently under fire on Chinese social media for a t-shirt design that does not adhere to one-China policy. pic.twitter.com/k91RbULz36
— Trending Weibo (@TrendingWeibo) August 10, 2019
Agensi untuk aktris Yang Mi mengatakan pihaknya telah mengirimkan sebuah peringatan. Bukan hanya itu, mereka pun sudah menghentikan seluruh bentuk kerjasamanya dengan Versace.
Atas komplain tersebut, Versace meyakinkan telah menarik penjualan kaos oblong tersebut dari seluruh gerai. Penarikan dilakukan per 24 Juli 2019 dan kaos-kaos itu dihancurkan. Versace adalah rumah mode yang terkenal menjual barang fashion dengan harga mahal.