TEMPO.CO, Jakarta - 200 korban selamat dan kerabat korban teror penembakan di Christchurch, Selandia Baru, menunaikan ibadah Haji tahun ini.
Maryam Gul, 31 tahun, terkesima saat matanya menatap Kabah minggu ini. Dia ikut menunaikan Haji tahun ini setelah ibu, ayah, dan saudaranya, ditembak oleh teroris Brenton Tarrant di Masjid Linwood.
Baca Juga:
"Saya berpikir saya sedang melihat simbol, sebuah simbol perdamaian. Sebuah simbol Tuhan. Dia di sini," kata Gul, seperti dikutip dari CNN, 10 Agustus 2019.
Farah Talal, suami dari Atta yang menjadi korban di antara 51 orang yang terbunuh, juga ikut dalam rombongan.
"Saya ingin dunia tahu siapa Atta Elayyan," kata Farah Talal yang berusia 27 tahun kepada Arab News, dengan mengenakan jubah djellaba hijau dan syal putih selama kunjungannya ke kota suci Islam.
Dari kiri ke kanan: Taj Mohammed, Rashid Omar dan Maryam Gul, yang telah melakukan perjalanan dari Selandia Baru ke Mekah minggu ini untuk menunaikan Haji tahun ini.[CNN]
Gul dan Farah adalah satu dari 200 orang yang tiba di Mekah, Arab Saudi, dari Christchurch minggu ini untuk melakukan ibadah Haji tahunan, yang dimulai pada hari Jumat. Mereka selamat dari serangan teror bulan Maret 2019 di dua masjid Christchurch serta kerabat mereka yang tewas dalam penembakan.
Lima puluh satu orang terbunuh dalam serangan oleh seorang pria supremasi kulit putih selama salat Jumat.
Raja Arab Saudi Raja Salman bin Abdulaziz mengatakan akan menanggung semua biaya Haji korban teror Christchurch pada bulan Juli kemarin.
Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh kantor berita resmi Arab Saudi, Menteri Urusan Islam Abdullatif bin Abdulaziz Al-Sheikh mengatakan perjalanan yang didanai negara itu adalah bagian dari upaya kerajaan untuk menghadapi dan mengalahkan terorisme. Korban dan kerabat korban teror penembakan di Christchurch mengatakan Haji akan menjadi penyembuh luka dari duka yang mereka alami.