TEMPO.CO, Jakarta - Lebanon membantu pembebasan warga Kanada Kristian Lee Baxter yang ditahan di Suriah pada Jumat kemarin.
Tangis Baxter pecah saat konferensi pers di Beirut setelah tiba dari Suriah.
"Saya tidak tahu apakah ada yang tahu apakah saya masih hidup," kata Baxter, dikutip dari Reuters, 10 Agustus 2019.
Tidak jelas apa yang Baxter lakukan di Suriah ketika dia ditahan dan Duta Besar Kanada Emmanuelle Lamoureux mengatakan dia tidak bisa memberikan rincian tentang kasus tersebut. Baxter bebas setelah dua minggu perundingan antara pihak berwenang Lebanon dan Suriah.
Baxter, mengenakan T-shirt abu-abu, berterima kasih kepada Kedutaan Besar Kanada dan pihak berwenang Lebanon karena membantunya keluar dari Suriah.
Lamoureux berterima kasih kepada kepala keamanan Lebanon Mayor Jenderal Abbas Ibrahim, yang bulan lalu memediasi pembebasan seorang warga AS di Suriah.
Di Ottawa, Kementerian Luar Negeri Kanada berterima kasih kepada pemerintah Lebanon atas bantuannya dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut tentang pembebasan Baxter.
Ibrahim mengatakan Baxter telah ditahan karena alasan yang berkaitan dengan melanggar hukum Suriah.
Tidak ada komentar dari pemerintah Suriah.
Baxter ditahan ketika dia bepergian di Suriah untuk berpetulang, lapor kantor berita Kanada melaporkan Desember lalu, dikutip dari New York Times.
Ini kedua kalinya pemerintah Lebanon membebaskan warga Barat dari Suriah. Bulan lalu, para pejabat Lebanon menengahi pembebasan seorang pelancong Amerika, Sam Goodwin, yang telah ditahan di Suriah selama dua bulan, yang berpergian ke Suriah tanpa visa.