TEMPO.CO, Texas - Polisi di El Paso, Texas, Amerika Serikat, menginterogasi tersangka penembakan massal di toserba Walmart pada Sabtu, 3 Agustus 2019 yaitu Patrick Crusius, 21 tahun.
Menurut Los Angeles Times, Crusius diduga mengunggah manifesto sebelum melakukan aksi brutal yang menewaskan 22 orang korban dan melukai 24 orang lainnya.
Peristiwa ini diikuti aksi penembakan berikutnya yang terjadi sekitar 13 jam kemudian di Dayton, Ohio, dan menewaskan sembilan orang oleh pelaku berbeda.
Berikut ini 5 poin mengenai aksi brutal ini:
- Manifesto
Crusius diduga kuat sebagai penulis manifesto di situs 8chan sekitar satu setengah jam sebelum melakukan penembakan massal. Dia menyebut soal invasi imigran Latin. Dia juga memuji pelaku penembakan massal di Masjid Al Noor dan Masjid Linwood di Christchurch, Selandia Baru, pada Maret. Pelaku di Christchurch ini bernama Brenton Tarrant dan juga mengunggah manifesto menyebut soal adanya ancaman imigran di negara-negara Barat.
- Akun Ditutup
Baca Juga:
Pemilik akun di forum diskusi 8Chan bernama P._Crusius dan telah ditutup pada Sabtu malam. Ada satu akun Twitter yang diduga milik Crusius dan memuji Presiden AS, Donald Trump termasuk upaya membangun tembok pembatas imigran di perbatasan dengan Meksiko.
- Hukuman Mati
Jaksa distrik El Paso, Texas, Jaime Esparza, mengatakan dia akan mengajukan tuntutan hukuman mati. Sedangkan jaksa dari distrik Texas John F. Bash, mengatakan akan memasukkan tuntutan terkait kejahatan kebencian dan kepemilikan senjata api. “Bash menyebut kasus ini merupakan tindak teroris domestik,” begitu dilansir LA Times. “Tampaknya ini dirancang untuk mengintimidasi populasi sipil.”
- Dallas
Crusius berasal dari daerah Allen, Dallas, atau berjarak 650 mil atau sekitar 1046 kilometer di sebelah timur El Paso, yang menjadi lokasi peristiwa.
Dia lulus dari SMA Plano pada 2017 dan melanjutkan studi di Collin College, yang terletak dekat McKinney dari 2017 – 2019.
Tetangganya, Leigh Ann Locascio, menyebut Crusius seorang penyendiri yang ekstrim. Sering terlihat duduk sendiri saat SMP dan SMA.
Crusius juga kerap bicara buruk mengenai siswa lain yang ikut klub olah raga atau band musik. “Dia cenderung tidak bergaul dengan orang lain,” kata dia. Dia juga menyukai piaran seperti ular. “Dia tidak suka bicara dengan orang,” kata Tony Locascio, yang kerap pergi ke sekolah dengan Crusius.
- Pemarah
Seorang bekas teman sekelah Crusius yaitu Jacob Wilson, mengatakan Crusius kerap berusaha menunjukkan kekuasaan di kelas. “Tapi anak-anak lain menolak bekerja dengan dia karena orangnya mudah tersinggung dan pemarah,” kata Wilson.
Siswa lain di Texas kerap meledeknya karena cara bicaranya yang dianggap berbeda. Dia juga mengenakan pakaian yang terlihat lusuh. Akun LinkedIn Crusius menyebut ada ketertarikan dengan pengembangan piranti lunak atau software development. “Kerja secara umum menyebalkan,” kata Crusius di akunnya itu.