TEMPO.CO, Jakarta - Penembakan massal di kota Dayton, Ohio, Amerika Serikat telah menambah dalam luka masyarakat. Penembakan itu hanya berselang 13 jam setelah penembakan di kota El Paso, Texas, Amerika Serikat.
Penembakan di kota Dayton, Ohio terjadi pada Minggu, 4 Agustus 2019, sekitar pukul 1 dini hari di sebuah kawasan kuliner yang dipenuhi bar dan restoran. Total 9 orang tewas dan 16 orang luka-luka.
Terduga pelaku penembakan sudah diamankan oleh aparat kepolisian. Saat ini muncul banyak pertanyaan di benar masyarakat Amerika Serikat terkait apa yang melatar belakangi terduga pelaku melakukan penembakan massal.
Dikutip dari nbcnews.com, Rabu, 7 Agustus 2019, terduga pelaku penembakan diketahui bernama Connor Betts, 24 tahun. Saat melakukan aksinya, Betts mengenakan pelindung tubuh sambil membawa amunisi. Diantara korban tewas adalah adik perempuannya.
“Dia akan tahu bahwa tindakannya itu menyedihkan,” ujar Adelia Johnson, 24 tahun, mantan pacar Betts.
Betts dan Johnson berpacaran sejak awal tahun ini. Pasangan itu bertemu di kelas psikologi di Sinclair Community College di Dayton dan mulai dekat saat sama-sama berjuang melawan penyakit mental.
Hubungan singkat Betts dan Johnson diselingi oleh sejumlah kejadian aneh yang pada awalnya diabaikan oleh Johnson. Dalam sebuah kesempatan, Betts pernah mengajak Johnson menembak dengan senapan dan membicarakan soal pembunuhan massal.
Betts pernah tampil dengan metal yang ekstrim dengan lirik kekerasan seksual. Pada kencan pertama mereka, Betts menunjukkan rekaman video pada Johnson yang memperlihatkan sebuah bagian tubuh dari sebuah penembakan massal di sebuah sinagog.
Di lain waku, Betts pernah meminta Johnson untuk menemaninya ketika dia mencoba untuk mengirim surat anonim kepada mantan pacarnya. Isi pesan surat itu 'Kamu tidak bisa lepas dari masa lalumu'. Hal itu membuat Johnson bingung.
Johnson mengakhiri hubungan asmaranya dengan Betts melalui pesan singkat pada Mei lalu. Dia pun memberi tahu teman-temannya bahwa dia takut dengan tindakan mantan kekasihnya itu.
Johnson mengatakan sangat terkejut ketika mengetahui bahwa orang yang tengah diidentifikasi oleh polisi sebagai penembak di luar bar yang ramai di distrik hiburan Dayton adalah Betts, mantan pacarnya.
Pihak berwenang belum menetapkan motif penembakan yang dilakukan Betts. Penyidik mengatakan mereka belum mengetahui apakah adik perempuan Betts, Megan Betts, 22 tahun, adalah korban jiwa yang menjadi sasaran dengan sengaja atau tidak.
Keluarga Betts belum berkomentar secara terbuka sejak hari penembakan.
Meidyana Aditama Winata