Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bom Atom Hiroshima Mengubah Bangunan Kota Menjadi Partikel Pasir

image-gnews
Ratusan rumah yang hancur akibat bom atom di Hiroshima, Jepang, 6 Agustus 1945. Pemboman di Hiroshima menewaskan sekitar 90.000-146.000 orang. REUTERS
Ratusan rumah yang hancur akibat bom atom di Hiroshima, Jepang, 6 Agustus 1945. Pemboman di Hiroshima menewaskan sekitar 90.000-146.000 orang. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - 6 Agustus 1945 pukul 8.15 pagi, dunia melihat kengerian bom atom Hiroshima di Jepang.

Hiroshima telah terhindar dari pemboman konvensional oleh Amerika Serikat sehingga efek dari senjata nuklir pada kota yang tidak rusak dapat diteliti. Bom atom meledak sekitar 600 meter di atas kota.

Kita tahu tentang efek mengerikan dari ledakan bom atom, leleh api dan radiasi. Kita tahu tentang mengerikannya jiwa manusia yang mati. Setidaknya 66.000 orang tewas dan sekitar 69.000 lainnya terluka dalam ledakan itu. US Strategic Bombing Survey memetakan Hiroshima setelah ledakan dan membuat perhitungan tentang hasil bom dan kapasitas destruktif.

Banyak orang mungkin telah melihat foto-foto kota sebelum dan sesudah bom, dan gambar-gambar awan jamur menjulang di atas Hiroshima pada saat-saat setelah ledakan.

Tetapi ahli ekologi kelautan, Mario Wannier, membuat penemuan beberapa tahun yang lalu yang menimbulkan pertanyaan mengerikan yang tak seorang pun berpikir untuk bertanya. Apa yang terjadi dengan Hiroshima?

Dalam laporannya The Japan Times mengulas ini. Menimbulkan pertanyaan, kemana perginya bangunan-bangunan di Hiroshima?

Bom meledak dengan kekuatan setara dengan sekitar 16.000 ton TNT. Sekitar 70 persen bangunan kota hancur total, dengan hampir setiap struktur dalam lingkaran radius 1,6 kilometer di bawah bom benar-benar musnah. Hanya sekitar 50 bangunan dengan konstruksi kuat, seperti Bank Hiroshima, yang masih utuh. Sebagian besar kota itu tersapu oleh awan jamur yang luas.

Wannier telah mengambil sampel pasir dari Semenanjung Motoujina, 6 kilometer selatan pusat ledakan bom Hiroshima, dan sedang memeriksa mereka untuk menilai kesehatan ekosistem. Tapi yang dia temukan adalah gumpalan kaca kecil. Ada ribuan jumlahnya. Dia mengambil sampel dari pantai lain di semenanjung dan memeriksanya menggunakan mikroskop elektron dan analisis sinar-X.

Gumpalan kaca adalah puing-puing jatuh. Wannier memperkirakan bahwa partikel-partikel ini membentuk sekitar 2,5 persen dari pasir pantai Hiroshima. Partikel itu adalah kota itu sendiri, yang hancur dalam ledakan, meleleh karena panas nuklir, dan tersebar. Partikel itu sekarang bercampur dengan pasir di pantai. Wannier menyebut butiran itu dengan Hiroshimaites, diambil dari nama "Trinitites", nama yang diberikan untuk butiran partikel yang ditemukan di lokasi uji bom nuklir Trinity di New Mexico.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Awalnya saya mencari mikroorganisme di pasir pantai sebagai proxy untuk mengukur kesehatan lingkungan laut dangkal di lepas pantai," katanya. Sebaliknya dia menemukan kota yang hilang.

Sebuah awan dari ledakan bom atom di Hiroshima, Jepang, 6 Agustus 1945. REUTERS

Wannier menemukan butiran-butiran Hiroshima di keenam pantai yang dia ambuil sampelnya di sekitar Motoujina, memperkirakan massa puing-puing yang jatuh ke kedalaman 10 cm dengan sekitar 36 metrik ton untuk pantai-pantai itu. Dia memperkirakan bahwa jumlah total puing yang jatuh mencapai ribuan ton.

"Kami telah menemukan puing-puing reruntuhan 12 kilometer di tenggara hiposenter ledakan bom atom, di sekitar Gerbang Torii Besar, pulau Miyajima, dan juga sekitar 30 kilometer ke arah timur laut," katanya. "Kami berasumsi bahwa penyebaran puing jatuh kira-kira cocok dengan area yang dicakup oleh awan atom."

Setelah pemboman Hiroshima, dan Nagasaki beberapa hari kemudian, tanggapan darurat difokuskan pada penyelamatan dan menyelamatkan nyawa. Wannier dan rekan-rekannya, menulis di jurnal Anthropocene pada bulan April, merenungkan fakta aneh bahwa tidak ada yang memikirkan apa yang terjadi pada kota itu.

"Entah bagaimana, dalam situasi darurat ekstrem ini," tulis para penulis, "pertanyaan tentang keberadaan struktur bangunan perkotaan yang hilang tidak ditanggapi."

Publikasi mereka adalah deskripsi pertama dari puing jatuh akibat ledakan nuklir di lingkungan perkotaan.

Terlepas dari kenyataan bahwa sebuah bom yang lebih kuat dijatuhkan di Nagasaki, efek fisik ledakannya tidak sedramatis Hiroshima. Itu karena ledakan di Hiroshima dijaga oleh pegunungan di sekitarnya. Namun, Wannier berharap bahwa jika seseorang melihat-lihat Nagasaki mereka akan menemukan butiran yang sama seperti yang dia temukan di sekitar Hiroshima. Dampak dahsyat dari bom atom Hiroshima.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Kento Momota, Pebulu Tangkis Jepang yang Pensiun Usia 29 Tahun

1 hari lalu

Tunggal putra Jepang Kento Momota saat ditemui di mixed zone Indonesia Open 2023, Selasa, 13 Juni 2023. TEMPO/Randy
Mengenal Kento Momota, Pebulu Tangkis Jepang yang Pensiun Usia 29 Tahun

Pebulu tangkis Jepang yang juga dunia dua kali Kento Momota mengumumkan pensiun


Bikin Turis Indonesia Dikecam, Ini yang Perlu Diketahui dari Pohon Sakura di Jepang

1 hari lalu

Orang-orang menikmati bunga sakura di Tokyo, Jepang, 20 Maret 2023. REUTERS/Androniki Christodoulou
Bikin Turis Indonesia Dikecam, Ini yang Perlu Diketahui dari Pohon Sakura di Jepang

Perilaku sekelompok turis asal Indonesia di Jepang mengundang kecaman luas gara-gara perilakunya terhadap bunga sakura yang sedang bermekaran.


Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

3 hari lalu

Ilustrasi video viral. shutterstock.com
Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

Kemenparekraf angkat bicara soal video viral perusakan pohon sakura oleh WNI.


Turis Thailand Dikritik karena Tulis Nama dan Ungkapan Cinta di Jembatan Jepang

5 hari lalu

Jalan Nakamise menuju kuil Senso-ji di distrik Asakusa, tempat wisata populer, di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 24 Desember 2021. REUTERS/Issei Kato
Turis Thailand Dikritik karena Tulis Nama dan Ungkapan Cinta di Jembatan Jepang

Perilaku pasangan tersebut yang merusak properti publik di Jepang dianggap mencemarkan nama baik Thailand.


Viral Diduga Turis Indonesia Rusak Pohon Sakura di Jepang, Ketahui Etika Menikmati Hanami

5 hari lalu

Pengunjung menikmati keindahan bunga sakura yang bermekaran di tengah pandemi COVID-19 di Taman Ueno di Tokyo, Jepang 30 Maret 2022. REUTERS/Issei Kato
Viral Diduga Turis Indonesia Rusak Pohon Sakura di Jepang, Ketahui Etika Menikmati Hanami

Jika ingin melihat sakura mekar di Jepang dan menikmati keindahannya, silakan melakukannya secara bertanggung jawab dan ikuti aturannya.


Video Viral WNI di Jepang Minta Bantuan Dana untuk Operasi

9 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
Video Viral WNI di Jepang Minta Bantuan Dana untuk Operasi

Kementerian Luar Negeri RI memastikan telah menangani kasus video viral WNI di Jepang yang meminta bantuan untuk biaya operasi.


Toilet Umum di Tokyo jadi Atraksi Wisata, Turis Rela Bayar Rp519 ribu untuk Ikut Tur

13 hari lalu

Seorang peserta melihat-lihat toilet umum yang didesain ulang sebagai bagian dari proyek untuk mengubah toilet umum menjadi toilet yang dapat digunakan dengan nyaman oleh semua orang, selama Tur Antar-Jemput Toilet Tokyo, di kawasan Shibuya, di Tokyo, Jepang 4 April 2024. REUTERS /Kim Kyung-Hoon
Toilet Umum di Tokyo jadi Atraksi Wisata, Turis Rela Bayar Rp519 ribu untuk Ikut Tur

Satu perjalanan, peserta akan diajak mengunjungi delapan atau sembilan toilet umum di Tokyo dengan menggunakan mobil.


Menilik Jembatan Gantung Akashi Kaikyo di Jepang yang Beroperasi Sejak 26 Tahun Silam

13 hari lalu

Akashi Kaikyo Bridge mempunyai Ketinggian 298,3M, berada di atas Selat Akashi dan menghubungkan kota Kobe di Pulau Honshu sampai Iwaya di Pulau Awaji. Jembatan ini adalah jembatan terpanjang di dunia kategori jembatan gantung, dengan rentang pusat 1.991 meter. panoramio.com
Menilik Jembatan Gantung Akashi Kaikyo di Jepang yang Beroperasi Sejak 26 Tahun Silam

Genap berusia 26 tahun, inilah fakta-fakta jembatan gantung cantik Akashi Kaikyo di Jepang, termasuk tahan gempa bumi hingga 8,5 SR.


AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

15 hari lalu

Kapal militer Tiongkok beroperasi di Whitsun Reef di Laut Cina Selatan, 2 Desember 2023. Penjaga Pantai Filipina/Handout via REUTERS.
AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

Pembahasan di KTT trilateral antara Amerika Serikat, Filipina dan Jepang pekan depan akan mencakup Laut Cina Selatan.


Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

15 hari lalu

Petugas Bea Cukai Tanjung Perak Surabaya menunjukkan sampah impor terpapar limbah asal Australia di Terminal Petikemas Surabaya, 9 Juli 2019. Sampah plastik itu tercampur ke dalam sampah kertas (waste paper) yang diimpor dari negara seperti Amerika Serikat (AS), Australia, Prancis, Jerman dan Hong Kong oleh sejumlah pabrik kertas untuk bahan baku kertas baru. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

Jepang dinilai menjadi negara eksportir sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Jerman.