TEMPO.CO, Jakarta - Garda Revolusi Iran menyita sebuah kapal tanker milik Irak di perairan Teluk Persia, yang diduga menyelundupkan minyak dan menahan tujuh awak kapal tersebut. Komandan Garda Revolusi Iran Ramezan Zirahi mengatakan kapal yang disita itu membawa 700 ribu liter minyak, namun dia menolak memberi informasi status kewarganegaraan tujuh awak kapal yang ditahan itu.
"Pasukan Garda Revolusi Iran telah menyita sebuah kapal tanker pembawa minyak di Teluk Persia yang menyelundupkan minyak dari sejumlah negara Arab," kata Zirahi, seperti dikutip dari reuters.com, Senin, 5 Agustus 2019.
Garda Revolusi Iran menyita kapal tanker berbendera Irak yang diduga menyelundupkan minyak mentah dari Iran. Sumber: Press TV/Reuters TV via REUTERS
Kapal berbendera Irak itu dicegat dekat Pulau Farsi, Iran, di Teluk Persia. Pasukan Garda Revolusi Iran memiliki pangkalan Angkatan Laut di Pulau Farsi yang persisnya berlokasi di utara Selat Hormuz.
Kantor berita IRNA mewartakan kapal Irak itu persisnya disita pada Rabu malam, 31 Juli 2019 di Teluk Persia. Sejumlah kapal Garda Revolusi Iran sedang barpatroli di area Teluk Persia untuk mengendalikan lalu lintas dan mendeteksi perdagangan gelap, disaat itulah kapal tanker Irak ditangkap dan disita. Kapal itu sudah dibawa ke pelabuhan Bushehr, sedangkan minyaknya akan diserahkan ke otoritas berwenang.
Iran memerangi aksi penyelundupan minyak dari negara itu baik lewat jalan darat mau pun laut ke negara-negara tetangganya. Minyak Iran terkenal termurah di dunia karena besarnya subsidi dari Tehran pada bahan pokok itu dan anjloknya nilai mata uang Iran.