TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian kota Dayton, Ohio, Amerika Serikat, mengidentifikasi Connor Betts, 24 tahun, sebagai terduga pelaku penembakan di distrik Oregon, Dayton, sekitar pukul 1 Minggu dini hari. Dalam waktu kurang dari satu menit, 9 orang tewas dalam penembakan massal tersebut.
"Petugas telah bertindak cepat dan efektif sehingga aksi ini bisa diakhiri dalam tempo 30 detik," kata Kepala Polisi Dayton, Richard Biehl, seperti dikutip dari reuters.com, Senin, 5 Agustus 2019.
#BREAKING: Just getting on scene in Oregon District. Dozens of police here. Working to confirm numbers and conditions on those shot. @dayton247now pic.twitter.com/hKtaoLTJpN
— Molly Reed (@MollyR247Now) August 4, 2019
Betts, pelaku penembakan adalah seorang laki-laki kulit putih dari kota Bellbrook, Ohio, Amerika Serikat. Dia menggunakan sebuah senapan serbu yang dilengkapi dengan tabung peluru tambahan sehingga bisa melepaskan tembakan hingga 100 kali putaran. Betts juga diketahui membawa sebuah pistol dan menggunakan pelindung telinga saat melakukan penembakan massal.
Adik perempuan Betts, Megan Betts, 22 tahun, menjadi korban pertama yang tewas di tembak Betts. Biehl mengatakan kakak - beradik itu tiba di lokasi kejadian menggunakan kendaraan yang sama pada Sabtu sore, 3 Agustus 2019. Awalnya mereka bertiga dengan seorang teman, namun mereka akhirnya berpisah sebelum aksi penembakan terjadi.
Dalam penembakan itu, teman yang ikut satu mobil bersama Betts dan adiknya, menjadi korban luka tembak.
Menurut Biehl, penembakan yang berselang hanya beberapa jam dari aksi penembakan massal di kota El Paso, Texas, Amerika Serikat, terjadi pada Minggu, 4 Agustus sekitar pukul 1 dini hari. Betts melepaskan tembakan membabi-buta di distrik Oregon, yang terkenal sebagai kawasan kuliner yang dipenuhi restoran, galeri seni, pertokoan dan klub malam.
Motif penembakan oleh Betts masih didalami polisi. Biehl mengatakan pihaknya masih menginvestigasi kasus penembakan ini dan mengumpulkan informasi agar bisa menjawab pertanyaan banyak orang.