TEMPO.CO, Jakarta - KJRI Houston memastikan tidak ada WNI menjadi korban tewas dalam penembakan massal di pusat perbelanjaan Walmart di dalam Cielo Vista Mall, kota El Paso, Texas, Amerika Serikat. Kepolisian kota El Paso mengkonfirmasi 20 orang menjadi korban tewas dalam serangan penembakan ini.
KJRI Houston dalam keterangannya menyebut terdapat 11 orang WNI yang tinggal di El Paso, Texas. KJRI Houston telah menghubungi simpul masyarakat disana dan melakukan pengecekan. Seluruh WNI di El Paso dalam kondisi aman.
Penembakan massal terjadi di kawasan parkir mobil di Walmart, El Paso, Texas. Korban tewas setidaknya 20 orang. Sumber: mirror.co.uk
KJRI Houston menghimbau kepada WNI yang berada di El Paso dan sekitarnya agar meningkatkan kewaspadaan, menghindari lokasi penembakan, memantau pemberitaan media massa, dan mematuhi aparat penegak hukum. KJRI Houston dapat dihubungi di nomor +1 346 932 7284 untuk hotline darurat.
Penembakan massal di pusat perbelanjaan Walmart, kota El Paso, Texas, Amerika Serikat, terjadi pada Sabtu siang, 3 Agustus 2019. Gubernur Texas, Greg Abott, didampingi Walikota El Paso, Donald Margo, dalam pernyataan pers menyampaikan korban tewas mencapai 20 orang dan 26 orang lainnya luka-luka.
Petugas FBI, ATF, dan Keamanan Publik Texas telah diturunkan untuk membantu Kepolisian El Paso. Otoritas Kepolisian El Paso telah menangkap satu orang tersangka yaitu seorang laki-laki bernama Patrick Crusius, 21 tahun dari kota Allen, Texas.
Saat ini tersangka masih diperiksa oleh pihak berwenang. Motif penembakan belum diketahui.
El Paso merupakan salah satu kota teraman dengan tingkat kriminalitas terendah di Amerika Serikat. Walhasil, peristiwa penembakan ini sangat mengejutkan bagi masyarakat dan aparat keamanan di El Paso.