TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian India memperingatkan seorang pengusaha yang menolak menerima pesanan makanan lewat Zomato yang diantarkan oleh seorang sopir Muslim. Pengusaha yang bernama Amit Shukla bakal dijatuhi hukuman jika dia mengulangi sikapnya dalam tempo enam bulan ke depan.
“Kami sudah mengirimkan sebuah peringatan kepada Amit Shukla terkait kicauannya. Dalam enam bulan ke depan, jika dia mengunggah kicauan seperti itu lagi atau melakukan tindakan melawan konstitusi dasar, maka itu akan dipertimbangkan sebagai tindak pelanggaran kepercayaan dan dia akan dipenjara,” kata Amit Singh, kepolisian senior negara bagian Madhya Pradesh, India, seperti dikutip dari aljazeera.com, Sabtu, 3 Agustus 2019.
Food doesn’t have a religion. It is a religion. https://t.co/H8P5FlAw6y
— Zomato India (@ZomatoIN) 31 Juli 2019
Kasus yang dialami Amit Shukla, 40 tahun, bermula ketika pada awal pekan ini dia mengunggah ke Twitter kalau dia telah membatalkan pesanan makanan yang dipesan dari aplikasi Zomato. Dalam aplikasi itu, dia menulis pembatalan karena sopirnya berbeda agama dengannya.
“Baru saja membatalkan pesanan di Zamato. Mereka mengirimkan makanan yang saya pesan lewat sopir yang bukan satu agama dengan saya. Mereka bilang tak bisa mengganti sopir dan tak bisa mengembalikan uang pembatalan ini,” tulis Amit Shukla, lewat kicauannya.
Amit Shukla adalah seorang pengusaha dari kota Jabalpur di negara bagian Madhya Pradesh, India. Dia telah menghapus akun Twitternya setelah cuitannya itu menjadi kontroversi. Sedangkan tanggapan Zomato terhadap unggahan Amit Shukla telah 30 ribu kali retweet dan disukai lebih dari 90 ribu pengguna Twitter.
“Makanan itu tidak punya agama,” tulis Zomato.