Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Trump Klaim Tarif Impor ke Cina Tambah Investasi ke AS, Faktanya?

image-gnews
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Sumber: AP
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Sumber: AP
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump memberlakukan tarif impor baru 10 persen barang Cina senilai US$ 300 miliar (Rp 4.234 triliun), dan berharap investasi perusahaan kembali ke Amerika.

Ketika Donald Trump memberlakukan tarif impor US$ 250 miliar (Rp 3.529) barang Cina tahun lalu, dia yakin akan membawa lowongan pekerjaan kembali ka Amerika. Nyatanya perkiraan Trump meleset.

South China Morning Post, 1 Agustus 2019, melaporkan tarif impor menyebabkan pabrik AS di Cina pindah, namun bukan kembali ke Amerika tetapi ke lokasi lain.

Perusahaan seperti Nike, Crocs, Roomba dan GoPro, kini memilih memproduksi barang mereka di luar Cina atau AS, seperti Vietnam, India, Bangladesh dan Meksiko. Dell, Sony, Nintendo dan HP dilaporkan akan mempertimbangkan hal serupa.

Dari sekian perusahaan, hanya sedikit yang kembali ke AS.

"Tarif Trump mungkin telah mengirim pesan untuk meminta perusahaan-perusahaan AS untuk mempertimbangkan pengunduran diri, (tetapi) sangat sedikit yang benar-benar akan menindaklanjutinya," kata Daniel Ikenson, direktur Pusat Studi Kebijakan Perdagangan di Cato Institute, sebuah lembaga kajian independen. "Membuat produk di Amerika menjadi terlalu mahal."

Trump mengatakan AS memenangkan perang dagang setelah gencatan senjata sementara terjadi pada akhir Juni.

Tetapi karena AS dan Cina terlibat dalam putaran baru perundingan minggu ini di Shanghai setelah kebuntuan yang panjang, ada beberapa tanda kebangkitan manufaktur Amerika.

Produsen terus memandang negara-negara selain AS sebagai lokasi yang lebih diinginkan untuk memproduksi atau membeli berbagai barang, menurut perusahaan konsultan A.T. Kearny. Its Reshoring Index, yang melacak jumlah barang AS yang diimpor dari negara lain dan diproduksi di dalam negeri, menurun untuk tahun ketiga berturut-turut pada tahun 2018 meskipun ada langkah-langkah perdagangan Trump.

Sementara tarif memang membantu mendorong perusahaan AS keluar dari Cina dan masuk ke bagian lain Asia, mereka tidak bertanggung jawab untuk memproduksi lebih banyak pekerjaan AS, kata para analis.

"Tidak ada tanda-tanda bahwa produsen AS akan kembali karena kebijakan perdagangan. Faktanya, produsen berjuang karena kebijakan itu," kata Johan Gottdari A.T Kearny. "Lebih masuk akal untuk membuat barang di ekonomi di mana tenaga kerja lebih murah dan berlimpah."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Memang benar bahwa sejak Trump menjabat pada Januari 2017, jumlah pekerjaan manufaktur AS telah meningkat. Bulan lalu, angkanya mencapai 12,8 juta, naik 400.000 dari saat pemerintahannya dimulai.

Akan tetapi, statistik tenaga kerja menunjukkan bahwa peningkatan dalam pekerjaan manufaktur ini telah memperlambat pertumbuhan pekerjaan secara keseluruhan.

Sejak 2017, ekonomi AS telah menambahkan hampir 6 juta pekerjaan, menurut data Biro Tenaga Kerja. Pekerjaan di bidang manufaktur, yang menyumbang sekitar 10 persen dari total output ekonomi, seharusnya meningkat 600.000 pada periode itu untuk mengimbangi pertumbuhan ekonomi, kata Lauren Goodwin, seorang ekonom dan ahli strategi di New York Life Investments, yang mengelola sekitar US$ 567 miliar (Rp 8 ribu triliun) aset.

"Jadi peningkatan itu benar-benar tidak terlalu mengesankan. Ini sebenarnya tertinggal dari pertumbuhan ekonomi rata-rata," katanya.

Steve Lamar, wakil presiden eksekutif di American Apparel & Footwear Association (AAFA), yang anggotanya termasuk Ralph Lauren dan Hanesbrands, mengatakan, "Apa yang telah dilakukan Trump, dia tidak membantu mengembalikan pekerjaan manufaktur. Dengan menaikkan tarif pada tekstil yang diimpor dari luar negeri, ia membuat produksi di AS lebih mahal."

Sekitar 41 persen perusahaan Amerika telah bergeser atau sedang mempertimbangkan untuk memindahkan manufaktur dari Cina, menurut survei terbaru Kamar Dagang Amerika di Cina.

Meskipun ancaman Trump untuk mengenakan tarif pada sisa US$ 300 miliar impor Cina telah ditunda sambil menunggu putaran terakhir perundingan perdagangan, ketidakpastian terus bertambah. Dan tarif yang ada hingga 25 persen dari US$ 250 miliar sudah mulai membebani bisnis.

Trump tentu saja berusaha mengembalikan pekerjaan manufaktur. Meskipun tarif pada Cina tidak membantu memulihkan sektor manufaktur AS, pemotongan pajak perusahaannya telah mendorong investasi, dan keringanan pajak repatriasi telah membawa triliunan dolar laba kembali ke AS.

Tarif impor Trump juga meningkatkan biaya produksi di industri AS yang sangat bergantung pada bahan baku dari Cina, seperti dilaporkan baru-baru ini, misalnya, bahwa Apple akan memindahkan produksi satu-satunya produk utama buatan AS, MacPro, ke sebuah pabrik di dekat Shanghai.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

12 jam lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

15 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

23 jam lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

23 jam lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

1 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

2 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

2 hari lalu

Cina akan garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

2 hari lalu

Ilustrasi panen padi di sawah. TEMPO/Prima Mulia
Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.