Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Takut Pendemo Kelaparan, Warga Hong Kong Sumbang Voucher Makanan

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah seruan online mengajak warga Hong Kong untuk menyumbangkan makanan kepada pendemo muda agar tidak kelaparan.

Sejumlah penduduk Hong Kong menyerukan pendukung demonstrasi agar menyumbangkan voucher makanan, karena khawatir pendemo usia muda tidak punya uang usai membeli perlengkapan demo.

Seruan online ini viral sejak Senin kemarin, menurut laporan South China Morning Post, 1 Agustus 2019.

Satu kelompok sukarelawan mengatakan mereka telah mengumpulkan kupon senilai HK$ 200.000 (Rp 360 juta) yang dapat digunakan di toko-toko termasuk gerai makanan, toko roti, dan supermarket, serta kartu prabayar Octopus.

"Kami berada di garis depan, dan kami telah melihat situasi seperti lima pemrotes berbagi sekotak nasi," kata Peter Lam, salah satu sukarelawan.

"Banyak pendemo garis depan telah menghabiskan banyak uang untuk membeli alat pelindung, tetapi mereka memberikan prioritas lebih rendah untuk rasa lapar mereka," kata Lam.

Mereka yang mendukung pengunjuk rasa muda Hong Kong mengatakan mereka adalah mahasiswa yang tidak cukup untuk membeli makanan setelah menghabiskan perlengkapan pelindung.

Para pengunjuk rasa memakai kacamata, helm dan masker gas untuk mempersiapkan konfrontasi dengan polisi anti huru hara. Seperangkat penuh perlengkapan semacam itu dapat berharga beberapa ratus dolar Hong Kong, tergantung pada tingkat perlindungannya. Benda-benda lainnya yang dibawa oleh pengunjuk rasa termasuk payung, obat tetes mata, dan obat P3K.

Pendukung mengatakan biaya untuk produk tersebut adalah beban bagi mereka yang masih mahasiswa.

Kupon dan voucher makanan untuk pendemo Hong Kong.[Facebook/South China Morning Post]

Lam mengoordinasikan aksi dengan sekelompok sekitar 30 sukarelawan untuk mengumpulkan barang-barang yang disumbangkan oleh sebuah gerai jalan. Sejak Selasa, mereka telah menerima kupon untuk berbagai toko dan bahan lainnya.

Lam mengatakan sumbangan itu akan dibagikan kepada pengunjuk rasa di garis depan dalam aksi mendatang, serta melalui serikat mahasiswa dari universitas.

Untuk menghindari pelanggaran hukum di mana 44 orang didakwa melakukan kerusuhan, pengguna online berhati-hati mengutarakan dukungan kepada pendemo. Dalam beberapa unggahan di media sosial atau forum online, pengunjuk rasa disebut "anak-anak" sementara mereka yang menunjukkan dukungan menyebut diri mereka "kakak", "ayah" atau "ibu".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seorang desainer yang hanya memberikan nama keluarga Tsang juga mengatakan dia memulai aksi serupa. Tsang, yang memberikan voucher makanan untuk orang tua, mengatakan dia telah mengumpulkan kupon makanan cepat saji dan toko roti.

"Ini adalah tindakan untuk menunjukkan bahwa warga Hongkong benar-benar peduli tentang krisis politik," kata Tsang. "Beberapa orang tidak dapat pergi ke garis depan, tetapi mereka masih ingin membantu."

Dia mengatakan kuponnya akan dibagikan kepada pengunjuk rasa melalui pekerja sosial, pendeta gereja dan sukarelawan lainnya yang ambil bagian dalam demonstrasi.

Kan Wan-yan, 34 tahun, seorang karyawan bank, mengaku menangis ketika dia mendengar bahwa anak-anak muda di garis depan harus berjuang dengan perut kosong.

"Hari berikutnya saya pergi untuk membeli 20 kupon 100 supermarket Wellcome untuk mereka," katanya. "Saya bertanya di antara teman-teman untuk melihat apa cara terbaik untuk mengirimkan kupon, tapi sepertinya mereka juga menanyakan pertanyaan yang sama!"

Sekelompok orang yang mengaku sebagai karyawan HKTVmall, sebuah platform ritel online, juga memberikan dukungan mereka. Mereka berencana untuk mengizinkan para pemrotes untuk mengumpulkan barang-barang yang dibayar secara anonim oleh staf di titik pengambilan outlet di seluruh kota.

Bentuk dukungan lain yang telah muncul termasuk platform jasa penyedia lowongan online untuk pengunjuk rasa yang ditangkap dan dibebaskan dengan jaminan.

Di forum online populer LIHKG, beberapa pengunjuk rasa mengungkapkan cerita bagaimana mereka mendapat bantuan dari orang lain.

"Ketika kami makan di restoran tempo hari, tagihan kami diam-diam telah dibayar oleh (orang) yang duduk di sebelah kami, yang pasti telah mendengar percakapan kami. Saya benar-benar merasa ingin menangis," tulis seorang netizen.

Netizen itu juga mengatakan orang tua teman-temannya tidak mendukung protes dan tidak akan memberi mereka makanan jika mereka keluar larut malam.

"Tolong jangan meminta kami untuk menerima uang tunai, kami memiliki martabat dan kebanggaan kami juga," tulis pengguna media sosial, menekankan bahwa mereka berterima kasih atas dukungan warga Hong Kong kepada demonstran.

Tetapi pengguna media sosial itu menambahkan bahwa pengunjuk rasa Hong Kong masih lebih suka barang-barang seperti topeng, kacamata, helm dan sarung tangan, daripada ditraktir makan karena mereka tidak tahu siapa yang harus dipercaya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

5 hari lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

9 hari lalu

Truong My Lan. Istimewa
Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.


Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

11 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi sebuah kecelakaan bus tingkat dua di Hong Kong, 10 Februari 2018. Sebanyak 65 penumpang lainnya terluka, dan 33 lainnya dirawat di rumah sakit. AP
Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

Perwakilan keluarga dua WNI yang tewas dalam kebakaran apartemen di Distrik Kowloon telah tiba di Hong Kong untuk mengurus pemulangan jenazah.


Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

12 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. ANTARA
Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

KJRI Hong Kong mengonfirmasi adanya dua WNI yang meninggal dunia akibat kebakaran gedung apartemen di Distrik Kowloon, Hong Kong


Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

15 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. shutterstock
Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

Sebuah gedung tempat tinggal kebakaran hingga membuat jalan di sekitar area gedung ditutuo sementara.


Leslie Chung: Aktor Kenamaan Hong Kong dan Ikon Pendobrak Batas Gender

23 hari lalu

Leslie Cheung. last.fm
Leslie Chung: Aktor Kenamaan Hong Kong dan Ikon Pendobrak Batas Gender

Film Leslie Cheung, aktor Hong Kong, yang berjudul Farewell My Concubine pada tahun 1993 meraih penghargaan Palme D'Or di Festival Cannes


5 Masjid di Hong Kong yang Menarik Wisatawan Muslim, Tertua Dibangun pada 1840-an

26 hari lalu

Jamia Mosque Hong Kong (Hong Kong Tourism Board)
5 Masjid di Hong Kong yang Menarik Wisatawan Muslim, Tertua Dibangun pada 1840-an

Masjid tertua di Hong Kong dibangun pada 1840-an dan kini termasuk salah satu bangunan bersejarah grade 1.


Rekomendasi Tempat Wisata dan Kuliner untuk Keluarga di Hong Kong

27 hari lalu

Rekomendasi Tempat Wisata dan Kuliner untuk Keluarga di Hong Kong

Hong Kong, sebuah kota yang memikat dengan perpaduan antara budaya tradisional dan kemajuan modern, menawarkan pengalaman liburan yang tak terlupakan bagi seluruh anggota keluarga.


Gaet Turis Indonesia, Hong Kong Promosi Wisata Ramah Muslim

28 hari lalu

Hong Kong Tourism Board menggelar Ngabuburit dan Buka Puasa Bersama Hong Kong Tourism Board di Jakarta, Rabu, 27 Maret 2024.
Gaet Turis Indonesia, Hong Kong Promosi Wisata Ramah Muslim

Dengan jumlah 270 juta jiwa, yang sebagian besar adalah muslim, Indonesia akan menjadi segmen wisatawan yang penting bagi Hong Kong.


Kiat Dian Ayu Lestari Mencari Makanan Halal saat Liburan ke Luar Negeri

28 hari lalu

Dian Ayu Lestari (TEMPO/Mila Novita)
Kiat Dian Ayu Lestari Mencari Makanan Halal saat Liburan ke Luar Negeri

Menurut Dian Ayu Lestari, kini banyak negara tujuan wisata menyediakan informasi tentang makanan halal.