Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Perang Paling Bodoh dalam Sejarah

image-gnews
The Pig War atau Perang Babi.[New York Post]
The Pig War atau Perang Babi.[New York Post]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ada banyak alasan positif kenapa manusia ikut perang selama berabad-abad lalu.

Menghentikan atau mencegah genosida, untuk kemerdekaan, atau menjaga tanah air dari serangan musuh, adalah alasan perang yang bisa diterima akal sehat.

Bagaimanapun alasan-alasan konyol juga bisa membuat manusia pergi berperang, seperti yang diulas Business Insider, 30 Juli 2019.

1. Perang Bucket Oaken

Perang Oaken Bucket lebih terdengar seperti persaingan antarmahasiswa di universitas, tapi nyatanya Perang Oaken Bucket memang benar-benar perang yang terjadi pada 1325 antara dua negara Italia, Bologna dan Modena, yang menewaskan 2.000 orang.

Itu benar-benar perang proksi antara para pendukung Kekaisaran Romawi Suci dan Kepausan. Apa yang perlu diketahui adalah perang itu dimulai karena beberapa tentara Modena mengambil ember dari sumur kota Bologna.

Orang-orang Modena menang dan berhasil mempertahankan ember itu. Pada Pertempuran Zappolino, sekitar 32.000 orang Bologna bertempur menghadapi 7.000 orang Modena, dan dikejar dari medan perang setelah kalah.

2. Perang Babi

Ini adalah perang yang bisa berubah menjadi konflik yang jauh lebih besar.

Pulau San Juan, yang terletak antara daratan antara Amerika Serikat dan Pulau Vancouver Kanada, dimiliki oleh para pemukim Amerika dan karyawan Inggris dari perusahaan Hudson Bay Company.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebetulnya pulau itu dalam praktiknya dibagi dua, di mana kedua negara memiliki klaim ke pulau barat laut dan klaim itu menciptakan banyak ketegangan di wilayah tersebut.

Ketegangan itu memanas pada Juni 1859 ketika seorang petani Amerika menembak babi hutan Inggris karena merusak tanaman kentangnya. Terjadi pertengkaran dan petani itu hampir ditangkap oleh Inggris.

Angkatan Darat AS mengetahui situasi ini dan mengirim Kapten George Pickett (yang belakangan terkenal dengan Pickett's Charge) bersama sekelompok tentara, yang segera mendeklarasikan pulau itu sebagai milik Amerika. Tentu saja Inggris merespons dengan mengirimkan satuan militer terbaiknya, Angkatan Laut Kerajaan "The Royal Navy".

Selama berminggu-minggu, tampaknya kebuntuan akan memicu perang yang lebih besar antara kedua kubu, tetapi kesepakatan akhirnya tercapai dan kedua belah pihak mengambil kendali bersama atas pulau itu.

3. Perang Anjing Liar

Atau juga disebut Insiden di Petrich. Perang ini persis seperti namanya, hanya saja menyebabkan kematian yang besar akibat pertempuran tahun 1925, yang membuat 20.000 orang Yunani melawan 10.000 orang Bulgaria di medan perang.

Penyebabnya adalah seekor anjing yang telah melarikan diri dari seorang prajurit Yunani. Tentara itu mengejar anjing itu, meskipun berlari melintasi perbatasan Yunani dengan Bulgaria. Penjaga perbatasan Bulgaria, melihat seorang prajurit Yunani berlari melalui wilayah mereka dan menembaknya.

Orang-orang Yunani kemudian memulai invasi ke Bulgaria, menduduki kota-kota perbatasan dan bersiap untuk menembaki dan merebut kota Petrich sebelum Liga Bangsa-Bangsa melakukan intervensi, merundingkan gencatan senjata yang mengakhiri perang.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

2 hari lalu

Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani di Gedung Putih di Washington, AS, 15 April 2024. Iraqi Prime Minister Media Office/Handout via REUTERS
Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memimpin delegasi untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya di tengah ketegangan antara Iran dan Israel.


Proyeksi Serangan Balasan Israel ke Iran

3 hari lalu

Proyeksi Serangan Balasan Israel ke Iran

Israel membahas kemungkinan serangan balasan ke Iran setelah 300 misil dan drone Iran menyerang Israel pada Ahad dinihari.


Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

6 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menghadiri uji peluncuran rudal hipersonik berbahan bakar padat jarak menengah hingga jarak jauh yang baru, di lokasi yang tidak diketahui di Korea Utara, 2 April 2024, dalam gambar yang dirilis pada 3 April 2024,  oleh Kantor Berita Pusat Korea.  KCNA melalui REUTERS
Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.


Hampir 5 Juta Warga Sudan Kelaparan

19 hari lalu

Anak-anak bermain dengan senjata anti-serangan pesawat udara  di Leer town, Sudan Selatan (8/5). Pemandangan memilukan seperti mayat-mayat di sumur, rumah-rumah dibakar, dan balita yang kelaparan terlihat di kawasan Leer ini.   (AP Photo/Josphat Kasire)
Hampir 5 Juta Warga Sudan Kelaparan

IPC menemukan hampir lima juta warga Sudan mengalami kelaparan karena dampak perang dan anjloknya produksi sereal


Menhan Israel: Hasil Akhir Perang Gaza akan Berdampak ke Timur Tengah selama Bertahun-tahun

22 hari lalu

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant berbicara selama konferensi pers bersama dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv, Israel 18 Desember 2023. REUTERS/Violeta Santos Moura
Menhan Israel: Hasil Akhir Perang Gaza akan Berdampak ke Timur Tengah selama Bertahun-tahun

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan hasil akhir dari perang di Gaza akan memengaruhi Timur Tengah selama bertahun-tahun.


Pejabat Uni Eropa: Israel Gunakan Kelaparan sebagai Senjata Perang di Gaza

35 hari lalu

Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Josep Borrell saat diwawancara usai pertemuan G20 Bali, 8 Juli 2022. Sumber Daniel Ahmad/Tempo
Pejabat Uni Eropa: Israel Gunakan Kelaparan sebagai Senjata Perang di Gaza

Kepala diplomat Uni Eropa Josep Borrell menegaskan Israel menggunakan kelaparan untuk mengobarkan perang di Gaza


Derita Warga Gaza Menjalani Bulan Ramadan Saat Perang

36 hari lalu

Warga Palestina berjalan melewati kios-kios yang didirikan di samping bangunan yang hancur di sepanjang jalan, pada hari pertama Ramadhan, di kamp pengungsi Al Nusairat, Jalur Gaza, 11 Maret 2024. Sebagian besar umat Islam di seluruh dunia diperkirakan akan mulai menjalankan puasa Ramadhan dan ritual yang terkait dengannya. pada 11 Maret. Bulan suci Ramadhan bagi umat Islam adalah bulan kesembilan dalam kalender Islam dan diyakini bahwa turunnya ayat pertama dalam Al-Qur'an terjadi pada 10 malam terakhirnya. Hal ini dirayakan setiap tahun dengan berdoa di malam hari dan tidak makan, minum, dan melakukan hubungan seksual antara matahari terbit dan terbenam. Ini juga merupakan waktu untuk bersosialisasi, terutama di malam hari setelah berbuka puasa dan peralihan seluruh aktivitas ke sore hari di sebagian besar negara. EPA-EFE/MOHAMMED SABRE
Derita Warga Gaza Menjalani Bulan Ramadan Saat Perang

Ramadan yang dijalani warga Gaza kali ini diwarnai dengan suara bom dan sirine ambulans yang tiada henti.


Ukraina Tolak Seruan Paus Fransiskus untuk Negosiasi dengan Rusia

38 hari lalu

Paus Fransiskus. REUTERS/Remo Casilli
Ukraina Tolak Seruan Paus Fransiskus untuk Negosiasi dengan Rusia

Ukraina menolak seruan Paus Fransiskus untuk bernegosiasi dengan Rusia demi mengakhiri perang.


Lituania Prediksi Rusia akan Berperang di Ukraina Setidaknya Dua Tahun Lagi

41 hari lalu

Alona Onyshchuk, mengunjungi makam suaminya di Alley of Heroes di pemakaman setempat, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di desa Lozuvatka, wilayah Dnipropetrovsk, Ukraina, 22 Januari 2024. REUTERS/Alina Smutko
Lituania Prediksi Rusia akan Berperang di Ukraina Setidaknya Dua Tahun Lagi

Badan-badan intelijen Lituania memprediksi Rusia mampu berperang di Ukraina setidaknya dua tahun lagi karena masih memiliki sumber daya yang cukup.


Kim Jong Un Inspeksi Pangkalan Militer Korea Utara, Perintahkan Kesiapan Perang

41 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbicara dengan salah satu anggota militer saat memantau latihan militer di pangkalan operasi militer besar di wilayah barat negara itu, saat memerintahkan peningkatan kesiapan perang, di Korea Utara, dalam gambar yang dirilis pada 7 Maret, 2024. KCNA via REUTERS
Kim Jong Un Inspeksi Pangkalan Militer Korea Utara, Perintahkan Kesiapan Perang

Kim Jong Un melakukan inspeksi pangkalan operasi militer di Korea Utara dan memerintahkan tentara untuk meningkatkan kesiapan perang.