Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penarikan Pasukan AS di Afganistan, Trump Berubah Rencana

image-gnews
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, mengkritik sikap Inggris terhadap Cina dan perusahaan telekomunikasi raksasa Huawei terkait pembangunan jaringan 5G pada Rabu, 8 Mei 2019. Reuters
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, mengkritik sikap Inggris terhadap Cina dan perusahaan telekomunikasi raksasa Huawei terkait pembangunan jaringan 5G pada Rabu, 8 Mei 2019. Reuters
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump ingin pasukan dari negaranya yang ada di Afganistan dikurangi oleh presiden Amerika Serikat berikutnya. Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo pada Senin, 29 Juli 2019, untuk menjawab tingginya tekanan agar Washington memangkas jumlah pasukan militernya di Afganistan.

“Ini perintah dari Presiden Amerika Serikat,” kata Pompeo, seperti dikutip dari reuters.com, Selasa, 30 Juli 2019. 

Sebelumnya dalam Rencana Strategi Asia Selatan 2017, Trump menyerukan agar pengerahan pasukan militer Amerika Serikat diakhiri dengan tujuan menarik kelompok radikal Taliban melakukan negosiasi damai dengan pemerintah Afganistan untuk sepakat mengakhiri 18 tahun perang sipil di negara itu. Dengan begitu, pernyataan Pompeo itu memperlihatkan adanya perubahan yang terjadi sejak pembicaraan dengan Taliban dibuka pada akhir tahun lalu. 

“Perintahnya (Trump) cukup jelas, yakni akhiri perang, tarik pasukan dan menguranginya. Ini bukan sekadar soal kami. Kami berharap secara keseluruhan kebutuhan pasukan di kawasan itu bisa dikurangi,” kata Pompeo.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo berbicara dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Ahad, 5 Agustus 2018. REUTERS/Beawiharta  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pernyataan yang disampaikan Pompeo itu telah menambah spekulasi kalau Presiden Trump sudah bersiap mengunci setiap kesepakatan dengan Taliban sehingga memungkinkan, setidaknya bagi Amerika Serikat, menarik pasukan sebagian sebelum pemilu Amerika Serikat 2020 dilakukan, terlepas dari kekhawatiran apakah pemerintah Amerika Serikat setelah pemilu nanti didukung Kabul atau tidak. 

Menanggapi ucapan Pompeo itu, sumber di pemerintah Afganistan yang juga ajudan dekat Presiden Afganistan Ashraf Ghani, mengatakan situasi sekarang tampaknya sudah mengacu pada tanggal pemilu Amerika Serikat yang sudah lebih penting ketimbang menciptakan perdamaian di Afganistan.

Ucapan Pompeo disampaikan ketika situasi sedang sensitif karena Afganistan bersiap menggelar pemilu presiden pada September 2019 saat yang sama Amerika Serikat bersiap menggandeng pihak-pihak terkait untuk melakukan perundingan. Penarikan pasukan militer Amerika Serikat di Afganistan bisa melemahkan posisi negosiasi Amerika Serikat jika Taliban yakin Trump benar ingin pasukannya keluar dari Afganistan apapun yang terjadi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

8 jam lalu

Warga Afghanistan berkumpul untuk naik bus saat mereka bersiap untuk kembali ke rumah, setelah Pakistan memberikan peringatan terakhir kepada migran tidak berdokumen untuk pergi, di halte bus di Karachi, Pakistan 29 Oktober 2023. REUTERS/Akhtar Soomro
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?


Menhan Israel: Penarikan Pasukan dari Khan Younis untuk Persiapan Serangan Rafah

15 hari lalu

Asap mengepul selama operasi darat Israel di Khan Younis, di tengah konflik antara Israel dan kHamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 11 Februari 2024. REUTERS/Bassam Masoud
Menhan Israel: Penarikan Pasukan dari Khan Younis untuk Persiapan Serangan Rafah

Menhan Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa penarikan pasukan dari Khan Younis adalah bagian dari persiapan melancarkan serangan ke Rafah


Israel Tarik Pasukan dari Gaza Selatan, Ditekan Amerika Serikat?

15 hari lalu

Anak-anak beristirahat ketika warga Palestina yang melarikan diri dari Khan Younis menuju Rafah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza selatan, 27 Januari 2024. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Israel Tarik Pasukan dari Gaza Selatan, Ditekan Amerika Serikat?

Laporan ini muncul ketika Israel dan Hamas mengirim tim ke Mesir untuk melakukan pembicaraan baru mengenai potensi gencatan senjata


Hamas Curiga Otoritas Palestina Bawa Penyusup Masuk Gaza

22 hari lalu

Seorang tentara Israel berjalan di dekat truk bantuan dengan pasokan kemanusiaan yang menunggu di Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Hamas Curiga Otoritas Palestina Bawa Penyusup Masuk Gaza

Hamas curiga Otoritas Palestina memasukkan pasukan keamanan ke Gaza dengan berpura-pura mengawal truk bantuan.


Top 3 Dunia: Pasukan Arab di Tepi Barat hingga Israel Disebut Langgar Hukum Internasional

22 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berfoto bersama Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi, Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry, dan Menteri Negara Kerja Sama Internasional UEA Reem Ebrahim Al Hashimy, di Kairo, Mesir, 21 Maret 2024.Amr Abdallah Dalsh/Reuters
Top 3 Dunia: Pasukan Arab di Tepi Barat hingga Israel Disebut Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Ahad 31 Maret 2024 masih seputar agresi Israel di Gaza.


Negara-negara Arab Usulkan Pembentukan Pasukan di Tepi Barat

23 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berfoto bersama Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi, Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry, dan Menteri Negara Kerja Sama Internasional UEA Reem Ebrahim Al Hashimy, di Kairo, Mesir, 21 Maret 2024.Amr Abdallah Dalsh/Reuters
Negara-negara Arab Usulkan Pembentukan Pasukan di Tepi Barat

Pejabat senior negara-negara Arab telah mengusulkan pengerahan pasukan Arab tidak hanya di Jalur Gaza, tetapi juga di Tepi Barat


Hamas Tolak Usulan Israel Kirim Pasukan Arab ke Gaza

23 hari lalu

Tentara Israel berdiri di tengah reruntuhan, selama invasi darat di tengah pertempuran dengan Hamas di Jalur Gaza utara, 8 November 2023. Selama 12 hari terakhir, ribuan tentara Israel telah mengepung Kota Gaza, yang secara efektif membelah wilayah pesisir. REUTERS/Ronen Zvulun
Hamas Tolak Usulan Israel Kirim Pasukan Arab ke Gaza

Hamas pada Sabtu mengatakan sejumlah grup politik yang membentuk Aliansi Pasukan Palestina menolak usulan Israel untuk mengirim pasukan Arab ke Gaza


Amerika Serikat Berencana Tempatkan Tentara di Taiwan

39 hari lalu

Sebuah jet tempur Indigenous Defense Fighter (IDF) dan rudal jelajah udara-ke-darat Wan Chien terlihat di Makung Air Force Base di pulau lepas pantai Penghu Taiwan, 22 September 2020. Di bawah Presiden Donald Trump, Amerika Serikat telah secara signifikan meningkatkan bantuan militer ke Taiwan. REUTERS/Yimou Lee
Amerika Serikat Berencana Tempatkan Tentara di Taiwan

Otoritas Taiwan mengungkap tentara khusus Amerika Serikat akan ditempatkan di sejumlah pulau terluar di Taiwan.


Korea Selatan dan Amerika Serikat Latihan Militer Bersama, Jumlah Pasukan Ditambah Dua Kali Lipat

50 hari lalu

Pasukan Korea Selatan dan AS berfoto bersama setelah latihan tembak gabungan di dekat zona demiliterisasi yang memisahkan dua Korea, di Pocheon, Korea Selatan, 2 Januari 2024. Latihan digelar saat ketegangan di semenanjung Korea meningkat. The Defense Ministry/Handout via REUTERS
Korea Selatan dan Amerika Serikat Latihan Militer Bersama, Jumlah Pasukan Ditambah Dua Kali Lipat

Jumlah pasukan yang terlibat dalam latihan militer bersama ini, naik dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya


Latihan Militer Korea Selatan dan Amerika Serikat Akan Fokus ke Ancaman Nuklir Korea Utara

55 hari lalu

Pasukan komando Amerika Serikat dan Korea Selatan berlatih infiltrasi markas militer Korea Utara. Reuters
Latihan Militer Korea Selatan dan Amerika Serikat Akan Fokus ke Ancaman Nuklir Korea Utara

Amerika Serikat dan Korea Selatan akan kembali memulai latihan militer. Kali ini, berfokus pada ancaman senjata nuklir dari Korea Utara.