Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pertemuan Darurat Nuklir Iran Lancar, tapi ...

image-gnews
Pertemuan darurat negara penandatangan Perjanjian Nuklir Iran 2019 berlangsung di Wina, Austria, pada Ahad, 28 Juli 2019. Reuters
Pertemuan darurat negara penandatangan Perjanjian Nuklir Iran 2019 berlangsung di Wina, Austria, pada Ahad, 28 Juli 2019. Reuters
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pertemuan darurat dengan pihak-pihak yang terkait dalam kesepakatan nuklir Iran 2015 berjalan konstruktif, tetapi masih ada sejumlah isu yang belum terpecahkan. Abbas Araqchi, negosiator senior nuklir dari Iran mengatakan pihaknya akan terus dan bertahap melepaskan komitmennya pada kesepakatan itu jika negara-negara kekuatan dunia di Eropa gagal menyelamatkan kesepakatan nuklir 2015 yang dikunci pada era pemerintahan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

“Atmosfirnya konstruktif. Diskusi berjalan baik. Saya tidak bisa bilang kalau kami menyelesaikan semua permasalahan. Hanya bisa mengatakan ada banyak komitmen,” kata Araqchi, usai mengikuti pertemuan darurat di Wina, Austria.

Demonstran membakar bendera AS saat melakukan aksi protes setelah AS menarik diri dari kesepakatan nuklir internasional di Tehran, Iran,9 Mei 2018. AP

Dikutip dari reuters.com, Senin, 29 Juli 2019, pihak-pihak yang setuju dengan kesepakatan nuklir Iran 2015 yakni Inggris, Jerman, Prancis, Rusia dan Cina, menggelar pertemuan dengan sejumlah pejabat tinggi Iran di Wina, Austria, untuk membahas ketegangan yang terjadi antara Iran dan negara-negara Barat, termasuk konfrontasi di laut serta sejumlah pelanggaran yang dilakukan Tehran terhadap kesepakatan nuklir Iran. 

“Seperti yang telah kami sampaikan, kami akan mundur perlahan dari komitmen-komitmen kami di kesepakatan nuklir 2015 hingga negara-negara Eropa mengamankan kepentingan Iran dalam kesepakatan itu,” kata Araqchi. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pihak-pihak dalam kesepakatan nuklir Iran telah mencoba menyelamatkan perjanjian itu semenjak Amerika Serikat menarik diri dari kesepakatan pada Mei 2018 dan memberlakukan kembali sanksi kepada Iran, bahkan memperketat sanksi tersebut. Tindakan Amerika Serikat itu tak pelak telah melemahkan ekonomi Iran.    

Iran sebelumnya telah mengatakan akan menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015, kecuali jika negara-negara Eropa mencari jalan untuk melindungi ekonomi negara itu dari sanksi-sanksi Amerika Serikat. 

“Seluruh langkah yang kami ambil sejauh ini dapat dibalik oleh pihak-pihak lain demi terpenuhinya komitmen mereka dalam kesepakatan itu,” kata seorang diplomat Iran kepada Reuters, yang tak mau dipublikasi identitasnya.

Negara-negara Eropa dalam kesepakatan nuklir 2015 mengatakan pelanggaran lebih lanjut yang dilakukan oleh Iran hanya akan memperburuk konfrontasi ketika Tehran dan Washington berpotensi salah perhitungan yang bisa mengarah pada perang.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

3 jam lalu

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah? Foto: Canva
10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

11 jam lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.


Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

14 jam lalu

Peta serangan langsung Iran ke Israel pada 13 April 2024. X.com/@Iej
Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.


Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

1 hari lalu

Tank Korea Utara mengikuti latihan militer yang dipandu oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Korea Utara, dalam gambar yang dirilis pada 14 Maret 2024. Latihan militer ini dirancang untuk memeriksa kemampuan tempur awak tank dan membuat mereka terbiasa dengan aksi tempur pada berbagai misi taktis. KCNA via REUTERS
Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.


Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

1 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi berbicara dalam pertemuan dengan kabinet di Teheran, Iran, 8 Oktober 2023. Iran's Presidency/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS
Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

Ebrahim Raisi tidak akan diam jika negaranya diserang Israel, bahkan akan melakukan pemusnahan.


Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

1 hari lalu

Seniman JR, yang mendesain sleeper train L'Observatoire milik Venice Simplon-Orient-Express. (dok. Belmond)
Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202


Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

1 hari lalu

Seniman JR, yang mendesain sleeper train L'Observatoire milik Venice Simplon-Orient-Express. (dok. Belmond)
Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman


Konflik Iran-Israel Picu Penurunan Harga Emas

1 hari lalu

Petugas tengah menunjukkan contoh emas berukuran 1 kilogram di butik Galery24 Salemba, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Harga emas 24 karat PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam terpantau naik pada perdagangan hari ini menjelang rapat The Fed soal kebijakan suku bunga. TEMPO/Tony Hartawan
Konflik Iran-Israel Picu Penurunan Harga Emas

Konflik Iran dan Israel di Timur Tengah berpengaruh pada harga emas.


Konflik Iran-Israel dan Putusan MK Pengaruhi Nilai Tukar Rupiah

1 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Konflik Iran-Israel dan Putusan MK Pengaruhi Nilai Tukar Rupiah

Konflik Iran-Israel dan putusan Mahkamah Konstitusi berpengaruh pada nilai tukar rupiah.


Wacana Pembatasan Pertalite dan LPG 3 Kilogram, Politikus PKS Setuju

1 hari lalu

Aktivitas pengisian truk tangki untuk distribusi bahan bakar minyak (BBM) di Depo BBM Pertamina di Plumpang, Jakarta, Selasa, 2 April 2024. Secara rinci, perusahaan memproyeksikan selama arus mudik dan balik Lebaran 2024 peningkatan konsumsi masyarakat untuk produk BBM Pertamax sekitar 15 persen, Pertalite 10 persen, dan Pertamax Turbo 6 persen, Dexlite 3 persen dan Pertamina Dex 4 persen. TEMPO/Tony Hartawan
Wacana Pembatasan Pertalite dan LPG 3 Kilogram, Politikus PKS Setuju

Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat dari fraksi PKS menyatakan setuju dengan pembatasan Pertalite dan LPG 3 kilogram.