TEMPO.CO, Teheran - Kepala Organisasi Energi Atom Iran, Ali Akbar Salehi, mengatakan instalasi reaktor nuklir Arak, yang memproduksi heavy water atau air berat, akan segera difungsikan.
Reaktor nuklir Arak atau IR 40 ini terletak di Iran bagian timur laut. Sejak pembahasan konsepnya pada 2003, pemerintah Iran berencana membuat reaktor nuklir ini untuk memproduksi air berat. Air berat ini berfungsi dalam kegiatan produksi plutonium berkadar bom nuklir.
Berikut ini beberapa poin mengenai reaktor nuklir Arak:
- Pembangunan
Reaktor nuklir Arak mulai dibangun pada 2004 dan selesai pada 2014. Ukuran reaktornya disebut sekitar 40 megawat. Reaktor ini memiliki kapasitas produksi 16 metrik ton air berat atau heavy water setiap tahunnya. Reaktor ini juga disebut mampu memproduksi 9 kilogram plutonium untuk bom seperti dilansir situs missiledefenseadvocacy.org.
- Inspeksi
Organisasi nuklir dunia atau IAEA mendapat akses untuk menginspeksi instalasi nuklir ini pada 2009. Saat itu, pemerintah Iran mengatakan instalasi ini tidak dibangun untuk memproduksi senjata nuklir. Teheran enggan memberikan akses terhadap rencana detil instalasi nuklir ini kepada IAEA. Ini menimbulkan kekhawatiran negara Barat bahwa reaktor nuklir ini bisa memproduksi bahan untuk bom nuklir.
Pada saat yang sama, Iran juga membangun instalasi nuklir di Darkhovin, yang mampu memproduksi air berat sembilan kali lebih banyak dari pada di instalasi Arak.
- JCPOA
Perjanjian nuklir joint comprehensive plan of action 2015 membuat reaktor nuklir ini ditutup. Sebagai imbalannya semua sanksi ekonomi terhadap Iran akan dicabut. Teheran dikabarkan telah menutup inti reaktor dari fasilitas nuklir ini dengan semen.
Instalasi nuklir ini beberapa kali memproduksi heavy water. Belakangan kelebihan produksi air berat sebanyak 80 metrik ton dipindahkan ke Oman meski masih dalam kontrol Iran.