TEMPO.CO, Jakarta - Putra mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman alias MBS dilaporkan berencana membangun kota masa depan yang baru di gurun berbatasan dengan Mesir dan Yordania, di mana transportasi akan menggunakan mobil terbang dan taman hiburan sejenis Jurrasic Park dengan hewan-hewan berupa robot.
Berdasarkan laporan the Wall Street Journal pekan ini dan dikutip dari www.gizmodo.com, 27 Juli 2019, MBS merancang kota itu dengan dilengkapi drone dan teknologi pengenalan wajah untuk mengawasi para penghuni kota.
Lebih dari 20 ribu orang akan direlokasi ke kota ini.
Every line of this thing about MBS’s new desert city is more insane then the last. These consultants shamelessly milking every last dollar: https://t.co/lqdD63HQsu pic.twitter.com/2DJbH4I1Pa
— Murtaza Mohammad Hussain (@MazMHussain) July 26, 2019
Semua rencana MBS itu dituangkan dalam sebuah dokumen setebal 2.300 halaman yang dipersiapkan oleh Boston Consulting Group, McKinsey & Co and Oliver Wyman.
Menurut laporan Journal, seorang sumber menuturkan, MBS datang dengan ide untuk Neom empat tahun lalu. Ketika itu dia merenungkan cara merombak ekonomi dan menarik peta negaranya di Google Earth dan melihat wilayah barat laut kosong.
Menyaksikan itu, sang pangeran menginginkan kawasan itu nanti seperti pantai yang bersinar dalam gelap.
Seorang sumber menuturkan pewaris tahta kerajaan Arab Saudi itu tidak ingin membangun jalan raya untuk menghubungkan Neom dan Mesir melalui Laut Merah.
"Kami akan memiliki mobil terbang pada 2030!", ujar sumber mengutip pernyataan orang paling berkuasa di Arab Saudi itu.
Untuk mewujudkan impian mendirikan kota baru di masa depan, pangeran MBS dikabarkan meminjam dana dari luar untuk membangun konstruksi kota masa depan itu.