Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Trump Protes Status Negara Berkembang Cina - Singapura di WTO

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong berjabat tangan sebelum menggelar pertemuan di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong berjabat tangan sebelum menggelar pertemuan di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Iklan

TEMPO.COWashington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengancam akan menarik pengakuan status khusus ‘negara berkembang’ yang dimiliki Cina dan Singapura di Organisasi Perdagangan Dunia – WTO.

Trump menulis memo kepada perwakilan dagang AS di WTO agar tidak memperlakukan negara kaya sebagai negara berkembang sehingga bisa menikmati berbagai pengecualian.

Dia memberi tenggat 90 hari agar negara-negara kaya seperti Cina dan Singapura melakukan kemajuan nyata reformasi ekonomi dalam 90 hari.

“WTO rusak saat negara-negara TERKAYA dunia mengklaim status negara berkembang untuk menghindari aturan WTO dan mendapatkan perlakuan khusus. Tidak lagi!! Hari ini saya mengarahkan perwakilan dagang AS untuk mengambil aksi agar negara-negara ini berhenti MENCURANGI sistem dan mengambil keuntungan dari AS!,” cuit Trump di Twitter seperti dilansir Channel News Asia pada Sabtu, 27 Juli 2019.

Memo Trump ini menyebut ada tujuh dari sepuluh negara terkaya dunia mengklaim status negara berkembang. Negara itu seperti Singapura, Hong Kong, Kuwait, Macao, Qatar, Brunei dan Uni Emirat Arab.

Tiga negara lainnya yang juga disebut adalah Meksiko, Korea Selatan, dan Turki, yang merupakan anggota G-20 dan OECD, ikut menyandang status negara berkembang.

Perintah Trump adalah agar perwakilan AS di WTO menggunakan semua upaya untuk mendorong perubahan di WTO sambil bekerja dengan semua negara lain.

“Saat negara terkaya mengklaim status negara berkembang, mereka tidak hanya membahayakan negara maju tapi juga perekonomian yang betul-betul membutuhkan perhatian khusus dan perlakuan berbeda,” begitu bunyi memo tadi.

Status negara berkembang di WTO memungkinkan pemerintah untuk mengimplementasikan komitmen perdagangan bebas dengan lebih lama. Status ini juga memungkinkan pemerintah untuk melindungi industri domestik dan subsidi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

AS telah lama mengajukan komplain soal ini dan nyaris tidak menunjuk perwakilan untuk WTO.

Uni Eropa juga sempat mengungkapkan keprihatinan soal status Cina di WTO dan menolak mengakuinya sebagai ekonomi pasar pada akhir 2016.

Pemerintahan Trump juga mengajukan komplain terhadap Cina menggunakan aturan dagang domestik nyaris setiap pekan. Ini meliputi berbagai produk seperti baja, kimia industri, dan karet. Nilai tarif yang ditetapkan naik hingga 200 persen.

Robert Lighthizer, yang menjadi Pejabat Perdagangan AS di WTO, menilai aturan main organisasi itu tidak mampu mengendalikan praktek dagang Cina.

Amerika tidak pernah menerima klaim status Cina sebagai negara berkembang dan semua indikator ekonomi saat ini meragukan klaim Cina,” begitu pernyataan pemerintah AS. Produk Domestik Bruto Cina merupakan terbesar kedua di dunia setelah AS.

Menanggapi ini, Channel News Asia melansir kementerian Industri dan Perdagangan Singapura mengatakan negaranya tidak berusaha mengambil keuntungan dari fleksibilitas status khusus di WTO.

Status special and differential treatment dari WTO ini memberi negara berkembang hak-hak khusus agar mendapat perlakuan dagang lebih lunak dari anggota WTO lainnya.

“Contohnya kami berkomitmen mengimplementasikan Kesepakatan Fasilitasi Perdagangan WTO segera dan tanpa masa transisi,” kata seorang pejabat Singapura, yang mengaku terus berkomunikasi dengan semua negara termasuk AS soal ini. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

3 jam lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

5 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

5 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

5 jam lalu

Presiden Joko Widodo menjenguk Luhut Binsar Pandjaitan di Singapura. FOTO/Instagram
Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.


Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

11 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

13 jam lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

14 jam lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

1 hari lalu

Ilustrasi orang menggunakan smartphone atau handphone. Freepik
Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.


Bandara Changi di Singapura Dinilai Terbaik untuk Layanan Imigrasi

1 hari lalu

The Wonderfall, kanvas digital setinggi 14-meter yang terletak di tengah taman vertikal, di Terminal 2 Bandara Changi Singapura. (dok. Changi Aiport Group)
Bandara Changi di Singapura Dinilai Terbaik untuk Layanan Imigrasi

Bandara Changi menawarkan check-in dan registrasi masuk otomatis, sistem otentikasi biometrik, dan kecerdasan buatan untuk mengangkut bagasi.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

1 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.