TEMPO.CO, Jakarta - Boris Johnson memenangkan kontestasi perdana menteri Inggris dan akan menggantikan Theresa May sebagai pemimpin Partai Konservatif Inggris.
Namun Boris Johnson terkenal dengan sejarah panjang kontroversi, mulai dari membaca puisi kolonial di Myanmar hingga menubruk bocah 10 tahun dalam adu fisik rugby. Berikut sejumlah kontroversi Boris Johnson, seperti diulas Business Insider, 24 Juli 2019.
1. Sebut perempuan burqa mirip kotak surat
Boris Johnson dituduh Islamofobia pada Agustus 2018 setelah ia menulis bahwa perempuan Muslim yang mengenakan burqa "terlihat seperti kotak surat."
"Jika Anda memberi tahu saya bahwa burqa itu menindas, maka saya bersama Anda," tulisnya di The Telegraph.
"Jika Anda mengatakan bahwa akan aneh dan menyindir jika ada yang menginginkan perempuan untuk menutupi wajah mereka, maka saya sepenuhnya setuju dan saya akan menambahkan bahwa saya tidak dapat menemukan otoritas kitab suci untuk praktik ini dalam Alquran. Saya akan melangkah lebih jauh dan mengatakan bahwa itu benar-benar konyol bahwa orang-orang harus memilih berkeliling seperti kotak surat."
Dewan Muslim Inggris menuduhnya sebagai pendukung sayap kanan dan dia ditempatkan di bawah penyelidikan oleh partai Konservatif, sebelum kemudian dibersihkan.
2. Persetan bisnis
Salah satu poin terendah dalam masa Johnson adalah sebagai menteri luar negeri Inggris, ketika dia menolak untuk menyangkal laporan bahwa dia menggunakan kata umpatan untuk menggambarkan para pemimpin bisnis yang khawatir tentang dampak Brexit.
Ditanya tentang kekhawatiran perusahaan atas Brexit di sebuah acara untuk diplomat Uni Eropa, Johnson dikabarkan menjawab: "F**k business!"
3. Mayat-mayat di Libya
Boris Johnson pernah menulis pada tahun 2017, mengatakan kota Libya, Sirte, sebagian besar yang dihancurkan selama perang saudara yang brutal dan dapat menjadi Dubai baru, menambahkan, "Yang harus mereka lakukan adalah membersihkan mayat-mayat itu."
Boris Johnson menolak untuk meminta maaf atas komentarnya.
4. Membuat warga Inggris dipenjara di Iran
Ini adalah momen terendah lain Johnson menjabat menlu Inggris, setelah membuat pernyataan yang menyesatkan tentang Nazanin Zaghari-Ratcliffe, seorang perempuan Inggris-Iran yang menjalani hukuman penjara lima tahun di Iran karena dituduh sebagai mata-mata.
Pada 2017, Boris Johnson mengatakan Nazanin "hanya mengajar jurnalisme kepada orang-orang," yang disebut keluarga dan perusahaannya katakan tidak benar. Dalam pembelaannya, Nazanin hanya mengunjungi Iran untuk berlibur.
Empat hari kemudian, Zaghari-Ratcliffe dikembalikan ke pengadilan di Iran di mana pernyataan Johnson dikutip sebagai bukti melawannya.
5. Singgung Myanmar dengan membaca puisi kolonial