Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Li Peng, Mantan PM Cina dan Arsitek Tragedi Tiananmen, Meninggal

image-gnews
Li Peng, mantan perdana menteri dan ketua parlemen Cina yang juga sosok yang dituntut pertanggungjawabannya atas pembantaian ribuan mahasiswa di Tiananmen pada tahun 1989, meninggal di usia 90 tahun karena menderita sakit di Bejing, Senin, 22 Juli 2019.
Li Peng, mantan perdana menteri dan ketua parlemen Cina yang juga sosok yang dituntut pertanggungjawabannya atas pembantaian ribuan mahasiswa di Tiananmen pada tahun 1989, meninggal di usia 90 tahun karena menderita sakit di Bejing, Senin, 22 Juli 2019.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan perdana menteri Cina Li Peng meninggal dalam usia 90 tahun karena menderita sakit. Sebelumnya, ia dikabarkan menderita kanker kandung kemih.

Menurut laporan Xinhua dan South China Morning Post, Li Peng yang dikenal sebagai arsitek tindakan keras membubarkan demonstrasi ribuan mahasiswa dan pekerja di lapangan Tiananmen pada pada 4 Juni 1989, meninggal di Beijing pada hari Senin, 22 Juli 2019.

Li mendeklarasikan UU Darurat Militer pada 20 Mei 1989 untuk merespons demonstrasi besar-besaran di Cina.

Dua minggu kemudian, pada 3 Juni malam hingga keesokan harinya, pasukan militer membubarkan paksa dengan brutal hingga menewaskan ratusan bahkan seribu lebih warga sipil.

Sekalipun keputusan mengirikan pasukan militer menghadapi demonstrasi diputuskan oleh sejumlah pejabat tinggi Cina, namun Li dituntut beranggungjawab.

Li waktu itu membela diri dengan mengatakan pilihan menembak para demonstran sebagai langkah yang diperlukan.

Perdana Menteri Cina Li Peng bersama Presiden Yang Shangkun, dan Ketua Partai Komunis Cina, Jiang Zemin di Great Hall of the People, September 1989. [SOUTH CHINA MORNING POST/REUTERS]

"Tanpa langkah-langkah ini Cina akan menghadapi situasi yang lebih buruk dibandingkan di bekas Uni Soviet atau Eropa Timur," kata Li saat berkunjung ek Austria pada tahun 1994.

Keberhasilan Li dalam melakukan sejumlah pendekatan untuk reformasi ekonomi Cina tertutupi dengan perannya dalam menghadapi demonstran di Tiananmen.

Begitupun, Xinhua menyebut Li sebagai prajurit setia komunis dan pemimpin luar biasa bagi partai dan negara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Li lahir di Shanghai, provinsi Sichuan pada tahun 1928. Ia menjadi yatim saat masih kecil karena ayahnya, Li Shuoxun, anggota Partai Komunis revolusi dibunuh oleh pasukan Nasionalis Cina. Ayah Li merupakan penulis dan sahabat Zhou Enlain, perdana menteri Cina saat itu dan memimpin Partai Komunis Cina revolusi bersama Mao Zedong.

Setelah kematian ayahnya, Li kemudian diangkat sebagai anak asuh Perdana Menteri Zhou Enlai, meski belakangan Li membantah sebagai anak asuh Zhou.

Li pun menjadi salah satu sosok paling berkuasa karena berasal dari keluarga elit Cina berpengaruh.

Zhou kemudian mengirim Li sekolah di Yan pada usia 12 tahun. Yan merupakan jantung dari Komunis Cina. Li resmi bergabung dengan partai Komunis Cina saat berusia 17 tahun.

Li Peng kemudian dikirim ke Uni Sovyet oleh Zhou untuk mengikuti pendidikan teknis di satu universitas di Soviet. Saat itu Cina menghadapi era perang sipil menghadapi kelompok nasionalis.

Warisan sejarah yang ditorehkan Li Peng dari hasil pendidikan di Soviet di antaranya 3 dam raksasa di sungai Yangtze. Dam ini merupakan salah satu dama termahal di Cina dan merupakan proyek komersial yang menghabiskan dana jutaan dollar dan merusak ekosistem.

Li belakangan berkonflik dengan Zhou dalam menghadapi gerakan demonstrasi mahasiswa dan para pekerja pada musim semi 1989. Jika Zhou memilih melakukan dialog dengan mahasiswa, maka Li ingin melakukan tindakan keras untuk menekan para pembuat onar.

Li Peng dengan kewenangan yang ada padanya mengumumkan situasi darurat militer di Cina pada 20 Mei 1989 dan secara pribadi terlibat dalam mengawasi tindakan keras dan brutal para militer di halaman Tiananmen. Sekitar seribu orang tewas dan ribuan orang ditangkap dan dijebloskan ke penjara.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

14 jam lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

16 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

1 hari lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

1 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

2 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

2 hari lalu

Cina akan garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

2 hari lalu

Ilustrasi panen padi di sawah. TEMPO/Prima Mulia
Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.