Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Fakta Pemakzulan Donald Trump dan Kesaksian Robert Mueller

image-gnews
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Robert Mueller. REUTERS/Carlos Barria, Foto/uk.businessinsider.com
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Robert Mueller. REUTERS/Carlos Barria, Foto/uk.businessinsider.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Presiden Donald Trump dibayangi ancaman pemakzulan ketika DPR yang dikuasai Demokrat berinisiatif melakukannya melalui kesaksian Robert Mueller.

Bagaimanapun DPR masih terbagi apakah akan melanjutkan proses pemakzulan Trump atau tidak.

Dalam politik Amerika, beberapa prosedur sama sulitnya karena undang-undang dasar Konstitusi sangat berhati-hati untuk menggulingkan seorang kepala eksekutif yang ternyata tidak layak untuk menjabat.

Tidak ada presiden yang pernah dicopot berdasarkan undang-undang meski konstitusi memberikan hak untuk itu. Salah satunya Presiden Richard Nixon, mengundurkan diri sebelum dia bisa dimakzulkan. Presiden Andrew Johnson dan Bill Clinton, didakwa oleh DPR, tetapi tidak dihukum oleh Senat.

Sejak menjabat pada Januari 2017, Trump telah diselidiki. Titik balik terjadi pada pertengahan April dengan rilis versi suntingan dari laporan mantan Penasihat Khusus AS Robert Mueller.

Pada Rabu, Mueller akan bersaksi di depan dua komite DPR tentang laporannya, dengan Demokrat merencanakan untuk memfokuskan proses pada perilaku Trump. Strategi tersebut, yang dijelaskan oleh para pembantu kongres Demokrat, dimaksudkan untuk membangun dukungan di antara orang Amerika untuk agenda investigasi Demokrat, yang mungkin mengarah pada proses pemakzulan.

Trump telah menyerang Mueller, menyebut penyelidikannya sebagai perburuan penyihir dan menyebut pembicaraan tentang pemakzulan sebagai suatu yang menjijikan.

Beberapa anggota parlemen di DPR yang dikuasai Demokrat mendukung memulai proses pemakzulan, tetapi para pemimpin mereka telah menolak tuntutan ini. Pekan lalu, resolusi pemakzulan diajukan untuk pemungutan suara di sesi rapat DPR dan tidak lolos.

Senat dikendalikan oleh sesama anggota Partai Republik Trump, yang berarti bahwa setiap proses pemakzulan yang mungkin dimulai di DPR kemungkinan besar akan mati di Senat yang dikendalikan oleh Partai Republik, kecuali jika sentimen publik bergeser secara dramatis demi memecat presiden.

Sekitar 45 persen orang Amerika mengatakan Trump harus dimakzulkan dalam jajak pendapat Reuters/Ipsos pada Mei, naik dari 40 persen pada April.

Reuters pada laporan 24 Juli 2019 mengulas bagaimana mekanisme pemakzulan dalam politik AS.

1. Mengapa harus ada pemakzulan?

Para bapak pendiri Amerika Serikat takut bahwa kekuasaan presiden dapat disalahgunakan. Jadi mereka memasukkan pemakzulan sebagai bagian sentral dari Konstitusi.

Mereka memberi DPR wewenang untuk membukan pemakzulan. Sementara Senat, mengadili pemakzulan, dan ketua Mahkamah Agung bertugas untuk memimpin persidangan pemakzulan di Senat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Presiden, di bawah Konstitusi, dapat dicopot dari jabatannya karena pengkhianatan, penyuapan, atau kejahatan berat dan pelanggaran ringan lainnya. Apa sebenarnya artinya itu tidak jelas. Secara historis, itu dapat mencakup korupsi dan pelanggaran lainnya, termasuk mencoba menghalangi proses peradilan.

2. Bagaimana mekanisme pemakzulan?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

3 hari lalu

Mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump berunjuk rasa dengan para pendukungnya pada acara
Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

8 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.


Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

14 hari lalu

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pergi setelah konferensi persnya, menjelang KTT NATO, di Vilnius, Lithuania, 10 Juli 2023. REUTERS/Yves Herman
Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih


Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

17 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Jonathan Ernst
Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.


Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

19 hari lalu

Joe Biden dan Donald Trump dalam debat kandidat Presiden AS, 23 Oktober 2020.  REUTERS/Jim Bourg/Pool
Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.


Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

20 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.


Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

20 hari lalu

Donald Trump dan Joe Biden. REUTERS/Jonathan Ernst/Brian Snyder
Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?


Top 3 Dunia: Donald Trump Ingatkan Israel Soal Gaza hingga Netanyahu Ngambek

23 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Top 3 Dunia: Donald Trump Ingatkan Israel Soal Gaza hingga Netanyahu Ngambek

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 26 Maret 2024 diawali oleh mantan presiden AS Donald Trump memperingatkan warga Israel soal Gaza


Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

32 hari lalu

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

Top 3 dunia, Donald Trump yang sangat percaya diri bisa memenangkan pemilu presiden Amerika Serikat sampai menyampaikan kalimat sesumbar.


Joe Biden Meledek Mental Donald Trump Tak Cocok Jadi Presiden

32 hari lalu

Pendukung Presiden AS Donald Trump berunjuk rasa menjelang pelantikan Presiden terpilih Joe Biden, di tengah wabah penyakit virus corona (Covid-19), di Tokyo, Jepang 20 Januari 2021. [REUTERS / Issei Kato]
Joe Biden Meledek Mental Donald Trump Tak Cocok Jadi Presiden

Joe Biden meledek Donald Trump dengan menyebutnya sudah tua dan tak cocok mentalnya untuk menjadi presiden Amerika Serikat