Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

DPR Menunggu Kesaksian Robert Mueller untuk Jatuhkan Trump

image-gnews
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Robert Mueller. AP Photo/Carolyn Kaster, Foto/qz.com
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Robert Mueller. AP Photo/Carolyn Kaster, Foto/qz.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sehari sebelum penasihat khusus FBI Robert Mueller bersaksi tentang Donald Trump di depan Kongres AS, Departemen Kehakiman memerintahkan Mueller untuk membatasi pernyataannya.

Pada Rabu waktu Amerika, Mueller dijadwalkan untuk bersaksi di depan komite Dewan Peradilan dan Intelijen yang dipimpin Demokrat untuk membahas penyelidikannya mengenai peran Rusia dalam pemilihan AS 2016, kontak antara kampanye Trump dan Moskow, dan upaya presiden untuk menghalangi penyelidikan.

Wakil Jaksa Agung Bradley Weinsheimer menulis dalam sebuah surat kepada Mueller pada Senin bahwa kesaksian mantan direktur FBI harus tetap dalam batas-batas laporan investigasi penasihat khusus setebal 448 halaman yang dirilis departemen dalam bentuk 'yang sudah disunting' pada 18 April.

Weinsheimer menulis bahwa beberapa hal yang dicakup oleh penyelidikan dilindungi oleh "hak istimewa eksekutif," sebuah prinsip hukum yang diterapkan oleh presiden AS untuk menjaga cabang pemerintah lainnya dari mendapatkan akses ke informasi cabang eksekutif internal tertentu. Biasanya digunakan untuk menjaga diskusi internal antara presiden dan penasihatnya pribadi.

Namun Ketua Komite Kehakiman House Jerrold Nadler, seperti dilaporkan Reuters pada 24 Juli 2019, mengatakan Mueller tidak harus mematuhi surat itu.

"Dia tidak bekerja untuk mereka. Dan surat itu menanyakan hal-hal yang berada di luar kewenangan lembaga untuk bertanya bahkan jika dia masih bekerja untuk mereka," kata Nadler.

Dia mengatakan dia tidak berpikir surat itu menimbulkan hambatan bagi anggota komite.

"Saya pikir sangat arogan departemen kehakiman untuk mencoba mengajarinya apa yang harus dikatakan," tambah Nadler. "Itu adalah upaya menutup-nutupi terus menerus oleh pemerintah untuk menjaga informasi dari orang-orang Amerika."

Seorang juru bicara untuk Mueller, Jim Popkin, mengatakan surat itu telah diterima, tetapi menolak berkomentar lebih lanjut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Popkin dan staf Komite Kehakiman DPR membenarkan bahwa Aaron Zebley, mantan wakil penasihat khusus yang memiliki pengawasan harian atas penyelidikan di kantor penasihat khusus, akan menemani Mueller ke persidangan.

Zebley diperkirakan tidak akan menjadi saksi.

Tapi pada Selasa, anggota Komite Kehakiman DPR dari Republik, Doug Collins, meningkatkan kemungkinan bahwa Zebley bisa bersaksi di bawah sumpah.

Zebley sebelumnya menjabat sebagai kepala staf FBI ketika Mueller sebagai direktur FBI.

Baik Mueller dan Zebley bergabung dengan firma hukum WilmerHale pada tahun 2014 setelah meninggalkan FBI, dan Zebley sebelumnya juga bekerja untuk Mueller melakukan penulisan pidato, menurut formulir etika yang diajukan ke Departemen Kehakiman.

Sementara Trump menyuarakan ketidaksenangannya di Twitter dengan membiarkan Zebley, yang merupakan anti-Trump, untuk membantu Robert Mueller dengan kesaksiannya.

New York Times melaporkan, Ketua Demokrat dari dua komite DPR, Jerrold Nadler dari New York dan Adam B. Schiff dari California, akan memimpin pertanyaan untuk kedua sesi. Tetapi Partai Republik sedang bersiap untuk mencoba melawan mereka, dipimpin oleh Doug Collins dari Georgia dan Devin Nunes of California, dengan bantuan dari Jim Jordan dari Ohio, salah satu kritikus paling vokal dari investigasi Robert Mueller terkait campur tangan Rusia dalam kampanye pilpres Donald Trump.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

3 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.


Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

5 hari lalu

Seseorang terbakar di luar gedung pengadilan tempat persidangan pidana uang tutup mulut mantan Presiden AS Donald Trump sedang berlangsung, di New York, AS, 19 April 2024, dalam tangkapan layar yang diambil dari sebuah video. Reuters TV via REUTERS
Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.


Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

10 hari lalu

Mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump berunjuk rasa dengan para pendukungnya pada acara
Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

14 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.


Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

17 hari lalu

Mantan Presiden AS Donald Trump meninggalkan pengadilan Kriminal Manhattan setelah sidang dalam persidangan uang tutup mulut yang akan datang, di New York City, AS, 25 Maret 2024. Curtis Means/Pool via REUTERS
Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.


Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

21 hari lalu

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pergi setelah konferensi persnya, menjelang KTT NATO, di Vilnius, Lithuania, 10 Juli 2023. REUTERS/Yves Herman
Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih


Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

21 hari lalu

Presiden Donald Trump menyambut kedatangan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 20 Maret 2018. Lawatan Mohammed bin Salman diperkirakan akan berbicara soal ancaman Iran, termasuk pengaruh dan pengembangan program nuklir Negeri Mullah itu. (AP Photo/Evan Vucci)
Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.


Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

23 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Jonathan Ernst
Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.


Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

25 hari lalu

Joe Biden dan Donald Trump dalam debat kandidat Presiden AS, 23 Oktober 2020.  REUTERS/Jim Bourg/Pool
Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.


Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

26 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.