TEMPO.CO, Jakarta - Naomi Macarthur, perempuan asal Inggris, tak pernah menyangka hidupnya akan mengalami banyak perubahan setelah melakukan implan payudara. Pengakuan itu disampaikan Macarthur dalam sebuah acara televisi.
Dikutip dari mirror.co.uk, Selasa, 23 Juli 2019, Macarthur menceritakan selama bertahun-tahun setelah melakukan implan payudara, dia mengalami sejumlah gejala yang menakutkan, diantaranya sakit perut, mata merah dan kelelahan kronis.
Victoria Beckham Menyesal Implan Payudara
Awalnya Macarthur mulai merasa sakit setelah melakukan implan di kedua payudaranya pada 2014. Ketika itu, dia bahkan tidak bisa menulis karena sakit yang dialaminya.
"Menulis dengan sebuah pena terasa sangat melelahkan. Ini sungguh mengerikan, rasa sakit dan penderitaan yang harus saya alami serta pergi ke klinik, ke rumah sakit dan para dokter mengatakan sakit ini tak ada sangkut pautnya dengan implan payudara," kata Macarthur.
Tips Mudah Besarkan Payudara tanpa Suntik dan Operasi
Ilustrasi operasi. Sumber: Universal Images Group Editorial/mirror.co.uk
Setelah menderita dengan rasa sakit yang dialaminya selama empat tahun, Naomi akhirnya tahu ternyata dia tak mengalami hal ini sendiri. Ada puluhan ribu perempuan yang juga mengalami apa yang dirasakannya atau penyakit implan payudara (BII) yang terjadi setelah dilakukannya implan payudara.
Macarthur lalu memutuskan untuk mengangkat implan payudaranya pada tahun lalu dengan membayar ribuan pondsterling. Beruntung, setelah langkah ini dilakukan gejala sakit yang selama beberapa tahun dirasakannya hilang.
Penyakit implan payudara (BII) tidak memiliki diagnosis khusus, namun banyak perempuan yang percaya mereka menderita kondisi yang diklaim telah pulih setelah implan mereka dilepas. Para dokter ahli bedah plastik di Inggris telah menyerukan agar hal ini diteliti lebih lanjut.