TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan Bersenjata Israel mulai menghancurkan sejumlah gedung dekat pagar pembatas di luar kota Yerusalem, Senin, 22 Juli 2019. Proses penghancuran gedung tetap dilakukan kendati diprotes oleh masyarakat Palestina dan menuai kritik internasional.
Dikutip dari reuters.com, Senin, 22 Juli 2019, sejumlah buldozer yang dikawal oleh pasukan militer Israel dan aparat kepolisian memenuhi kota Sur Baher, sebuah desa yang dihuni penduduk Palestina di wilayah timur Yerusalem. Area itu dicaplok dan diduduki oleh Israel dalam perang Timur Tengah 1967.
Israel Siapkan Militernya Antisipasi Perang AS dan Iran
Pada Senin subuh, pasukan militer Israel memotong pagar berduri yang membentang di kota Sur Baher. Mereka pun membersihkan area tersebut. Ketika matahari semakin terang, sejumlah mesin berat menghancurkan sebuah rumah dua lantai.
"Sejak pukul 2 dini hari mereka sudah mengevakuasi warga dari rumah-rumah mereka. Mereka juga mulai menanamkan sejumlah alat peledak di rumah-rumah yang akan dihancurkan," kata Hamada Hamada, ketua komunitas Sur Baher.
Baca Juga:
Insinyur Palestina Siap Terima Dividen dari Perusahaan Israel
Aksi penghancuran ini direkam dan difoto oleh masyarakat Palestina, Israel dan aktivis internasional yang berusaha menghentikan penghancuran itu. Beberapa warga kota Sur Baher mengatakan mereka sekarang gelandangan tak punya rumah.
Para pemilik rumah mengaku mengantongi izin pendirian bangunan dari otoritas Palestina, yang kekuasaannya di wilayah Tepi Barat terbatas.
Masyarakat Palestina khawatir penghancuran rumah dan bangunan di dekat pagar perbatasan ini akan menjadi preseden bagi kota-kota lain di sepanjang rute perbatasan, yang membentang ratusan kilometer di sekitar Tepi Barat yang diduduki Israel
Penghancuran gedung dan rumah pada Senin, 22 Juli 2019, adalah langkah terbaru yang dilakukan Israel untuk 'melindungi' Yerusalem, sebuah wilayah yang menjadi rumah bagi lebih dari 500 ribu masyarakat Israel dan 300 ribu warga Palestina. Yerusalem adalah sebuah wilayah suci bagi pemeluk Yahudi, Islam dan Kristen.