TEMPO.CO, Jakarta - Maru, seekor anjing betina jenis Bullmastiff yang berusia satu tahun, berjalan sejauh 125 mil atau 201 kilometer demi menemui tuannya, yang sudah tak lagi menginginkan Maru. Untuk sampai ke rumah tuannya, anjing malang itu harus melewati hutan Suberia - Rusia, menghindari beruang dan srigala.
Dikutip dari mirror.co.uk, Minggu, 21 Juli 2019, perjuangan Maru untuk tiba di rumah tuannya yang sudah tak lagi menginginkannya membuat basah hati banyak orang. Dia berhasil selamat dari ancaman ditabrak kereta ketika dia menggunakan cakarnya membuka sebuah pintu compartment saat kereta berhenti di sebuah stasiun kereta terpencil dekat kota Achinsk, Rusia.
Maru, seekor anjing jenis Bullmastiff berjalan jauh demi menemui tuannya yang sebenarnya sudah tak menginginkannya lagi. Sumber: The Siberian Times/mirror.co.uk/Darya Stulinskaya
Kisah Anjing di Yunani, Setia Menunggu Tuannya yang Sudah Wafat
Staf kereta api berteriak saat Maru berlari meninggalkan platform kereta yang membahayakan nyawanya. Di kota Novosibirsk, seorang pemilik kios mengkoordinir pencarian Maru, termasuk mengunggah informasi mengenai hal ini di media sosial.
Secara mengejutkan, setelah dua setengah hari pencarian yang melelahkan, Maru ditemukan di sebuah kawasan perindustrian atau persisnya dekat dengan rumah tuannya, yang mengusirnya enam bulan silam.
Langsung Dikubur, Kematian Anjing Masuk Masjid Jadi Misteri
Maru seperti menangis saat ditemukan. Dia menyusuri jalur kereta Trans-Siberian, salah satu jalur kereta terpanjang di dunia, yang melintasi 201 kilometer wilayah pedalaman Siberia.
"Beruntung tidak ada beruang atau srigala yang memakannya. Anjing betina ini terlihat sangat lelah," tulis The Siberian Times.
Saat ditemukan Maru dalam kondisi berjalan pincang dengan cakar-cakarnya yang rusak, begitu pula mocongnya. Luka-luka tersebut karena Maru sempat jatuh di sebuah rel kereta sebelum dia akhirnya tiba di kota Krasnoyarsk dan dikenali sebagai Maru, si anjing yang dicari.
Staf kereta mengatakan Maru mengalami sebuah serangan panik dan ketakutan akibat seringnya mendengar suara kereta, sendirian dan jauh dari rumah tuannya. Tidak ada informasi dimana anjing itu saat ini tinggal dan dirawat setelah melalui perjalanan sejauh itu dan mengorbankan nyawanya.