Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenapa Taipan Hong Kong Enggan Dukung Kepala Ekskutif Carrie Lam?

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam, yang berjuang untuk nasib politiknya, tampaknya terisolasi tanpa dukungan taipan dan pengusaha setelah dihantam berminggu-minggu protes RUU Ekstradisi.

Tidak satu pun pengusaha atau pemimpin bisnis senior yang muncul di depan umum untuk menawarkan kata-kata dukungan, di tengah-tengah protes massa terhadapnya dan RUU Ekstradisi yang sangat ditentang sejak Juni, dan bahkan setelah bentrokan keras antara pengunjuk rasa dan polisi.

Pendahulunya, Leung Chun-ying, sangat tidak populer, tetapi pada saat demonstrasi 2014, dia tidak sendirian. Selama 79 hari protes Pendudukan, banyak pemimpin bisnis memberikan kepercayaan pada pemerintah.

Jadi mengapa sekutu pemerintah dalam bisnis secara mencolok menolak mendukung Carrie Lam?

1. Pengusaha bisa jadi sasaran RUU Ekstradisi

Menurut ulasan South China Morning Post, 21 Juli 2019, para elit bisnis yang memiliki andil dalam keseimbangan kekuatan politik di Hong Kong membentuk seperempat dari 1.200 anggota Komite Pemilihan yang memilih Lam sebagai kepala eksekutif dalam pemilihan kecil pada Maret 2017.

Para pengamat menunjuk beberapa perbedaan antara demonstrasi 2014 dan krisis saat ini yang dapat menjelaskan keengganan sekutu pemerintah untuk membuka diri.

Pertama, tidak seperti kerangka pemilu yang memicu Protes Pendudukan 2014, RUU ekstradisi disusun oleh Lam. Bahkan jika itu mudah disetujui oleh Beijing, itu bukan arahan tingkat atas dari pemerintah pusat.

Karena itu, selama protes 2014 dan jauh sebelum Li berbicara, taipan seperti ketua Henderson Land Development Lee Shau-kee dan ketua Wharf Holdings Peter Woo Kwong-ching, dengan cepat membuat pernyataan.

Beijing mengharapkan tidak kurang dari mereka, kata pengamat, dan memang menginginkan lebih, jika laporan penasaran dari Xinhua akhir bulan itu merupakan indikasi.

Dua minggu setelah Li berbicara, Xinhua menerbitkan sebuah laporan berita berbahasa Inggris pada 25 Oktober, yang mencantumkan nama-nama empat taipan Hong Kong, termasuk Li, Lee dan Woo dan Robert Kuok Hock-nien, yang, katanya, "enggan untuk memihak sisi manapun selama protes 2014."

Laporan itu secara misterius ditarik kembali tujuh jam kemudian. Tidak ada penjelasan yang diberikan.

Satu demi satu, miliarder lain di Hong Kong angkat bicara, menekankan perlunya stabilitas bagi kemakmuran Hong Kong untuk terus berlanjut.

Kedua, keengganan elit bisnis kali ini berkaitan dengan sikap mereka sendiri terhadap RUU tersebut, yakni mereka melihat diri mereka sebagai target potensial undang-undang. Oleh karena itu, pengusaha lokal juga vokal dalam mengungkapkan keprihatinan mereka. Mereka termasuk orang-orang seperti mantan pejabat kota No. 2 Henry Tang Ying-yen, dan ketua Dewan Pengembangan Perdagangan yang baru Peter Lam Kin-ngok. Tang, yang sekarang menjadi anggota komite tetap badan penasihat utama Cina, Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok (CPPCC), mengatakan kekhawatiran sektor bisnis terhadap RUU itu dapat dipahami.

Taipan surat kabar Charles Ho Tsu-kwok, anggota CPPCC, juga mendesak pejabat pemerintah untuk berpikir dengan hati-hati.

Analis politik Universitas Politeknik, Dr Chung Kim-wah mengatakan, kebisuan para taipan saat ini adalah untuk mengungkapkan ketidaksetujuan mereka terhadap kesombongan pemerintah.

Ilmuwan politik Universitas Cina, Ma Ngok berkata, "Protes pendudukan 2014 adalah tentang Beijing, dan para taipan harus angkat bicara...tetapi RUU itu tidak. Lam juga membuat marah banyak pemimpin bisnis, dan meremehkan oposisi di berbagai sektor."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Tidak ada tokoh sentral dalam gerakan anti-RUU Ekstradisi

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari Konsumen Nasional, Menteri Zulhas: Pengusaha Jangan Curang

9 jam lalu

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) mencoblos di tempat pemungutan suara (TPS) 179 Cipinang Muara, di sekitar kediamannya Kompleks Nusa Indah Raya di Cipinang, Jakarta Timur. TEMPO
Hari Konsumen Nasional, Menteri Zulhas: Pengusaha Jangan Curang

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas meminta para pengusaha tidak curang.


Seorang Pengusaha Laporkan Kapolres Tangsel ke Propam Polri Karena Dugaan Kriminalisasi

9 jam lalu

Gedung Polres Kota Tangerang Selatan di Jalan Promoter No.1, Lengkong Gudang Timur, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan. Foto: TEMPO/Muhammad Iqbal
Seorang Pengusaha Laporkan Kapolres Tangsel ke Propam Polri Karena Dugaan Kriminalisasi

Seorang pengusaha mesin di Kota Tangerang melaporkan Kapolres Tangsel atas dugaan kriminalisasi.


Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

1 hari lalu

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani ketika ditemui di Kemenko Marves pada Selasa, 22 Agustus 2033. TEMPO/Riri Rahayu
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.


Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

1 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan (kedua dari kanan) dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi (kedua dari kiri) saat acara High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) Indonesia dan Tiongkok ke-4 di Labuan Bajo, Timur Nusa Tenggara, Jumat (19 April 2024). ANTARA/HO-Kementerian Koordinator Bidang Kelautan dan Perikanan
Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.


Kuasa Hukum Ungkap Ada Perjanjian Pisah Harta Antara Sandra Dewi dan Harvey Moeis

3 hari lalu

Sandra Dewi dan Harvey Moeis/Foto: Instagram/Sandra Dewi
Kuasa Hukum Ungkap Ada Perjanjian Pisah Harta Antara Sandra Dewi dan Harvey Moeis

Harvey Moeis dan Sandra Dewi melakukan pisah harta saat keduanya resmi menikah pada 2016 lalu.


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

4 hari lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Ini Dua Dampak Konflik Iran-Israel Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia

5 hari lalu

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari berbicara kepada media saat militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April. 2024. REUTERS/Amir Cohen
Ini Dua Dampak Konflik Iran-Israel Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia

Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo merespons soal imbas konflik Iran-Israel.


Omset Merosot Imbas Penutupan Jalan di Sekitar Kantor BRIN, Pengusaha: Bakal jadi Kota Mati

6 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Omset Merosot Imbas Penutupan Jalan di Sekitar Kantor BRIN, Pengusaha: Bakal jadi Kota Mati

Pengusaha di Jalan Serpong-Parung di dekat kantor BRIN mengeluh. Pasalnya, omset mereka berturun drastis sejak dibuat jalan Lingkar Baru.


Warga Sipil Pakai Pelat Dinas Militer, Kena Pasal Pemasluan dengan Hukuman 6 Tahun Penjara

6 hari lalu

Pengemudi Fortuner dengan pelat dinas TNI yagn cekcok di Tol Cikampek. Foto : X
Warga Sipil Pakai Pelat Dinas Militer, Kena Pasal Pemasluan dengan Hukuman 6 Tahun Penjara

Warga sipil pengguna pelat dinas militer palsu akan terkena pasal pemalsuan yang bisa dihukum maksimal 6 tahun penjara dan denda Rp500 ribu.


Rupiah Terus Melemah, Kadin Khawatir Dunia Usaha Terdampak

6 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Terus Melemah, Kadin Khawatir Dunia Usaha Terdampak

Nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dolar menyebabkan para pengusaha khawatir.