Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menlu Malaysia Ingin Kasus Kekerasan pada TKI Diselesaikan Hukum

image-gnews
Keluarga Besar Butuh Migran (KABAR BUMI) Indonesia menggelar aksi di depan Kedutaan Besar Malaysia di Kuningan, Jakarta, Senin, 29 April 2019. Aksi tersebut dilakukan guna mengecam Pengadilan Tinggi Malaysia atas pembebasan majikan yang menyiksa TKI yaitu Adelina Sau hingga meninggal. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Keluarga Besar Butuh Migran (KABAR BUMI) Indonesia menggelar aksi di depan Kedutaan Besar Malaysia di Kuningan, Jakarta, Senin, 29 April 2019. Aksi tersebut dilakukan guna mengecam Pengadilan Tinggi Malaysia atas pembebasan majikan yang menyiksa TKI yaitu Adelina Sau hingga meninggal. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah mengucapkan terima kasih kepada Indonesia atas kontribusi positif dari para Tenaga Kerja Indonesia atau TKI, namun saat yang sama Saifuddin pun prihatin dengan munculnya sejumlah kasus kekerasan terhadap TKI di negaranya.

"Ada satu - dua kasus kekerasan terhadap TKI yang muncul dan kami ingin kasus diselesaikan sesuai aturan hukum," kata Saifuddin, dalam acara Kuliah Umum di Universitas Paramadina, Jakarta, Sabtu, 20 Juli 2019.

TKI yang Diperkosa Polisi Malaysia Butuh Dukungan

Saifuddin Abdullah, Menteri Luar Negeri Malaysia, memberikan kuliah umum di Universitas Paramadia, Jakarta, Sabtu, 20 Juli 2019. Sumber: Suci Sekar/TEMPO

Saifuddin mengatakan pihaknya mengetahui ada satu kasus (pembunuhan TKI Adelina) yang saat ini statusnya sudah diputus, dimana majikan yang diduga menyiksa TKI tersebut mendapat vonis bebas. Dia pun meyakinkan, kasus itu saat ini sedang diteliti kembali lebih dalam. Baginya, keadilan harus ditegakkan dan pelaku tindak kekerasan harus dimintai pertanggung jawaban.

Sedangkan kasus terbaru kekerasan pada TKI terjadi pada pekan kedua Juli 2019. Publik Indonesia dikejutkan oleh dugaan TKI menjadi korban perkosaan majikannya yang seorang pejabat tinggi di Perak, Malaysia. Situs nst.com.my pada 16 Juli 2019 mewartakan Kepolisian Perak siap memasukkan hasil investigasi kasus ini ke direktur jaksa penuntut umum agar dievaluasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

TKI Diduga Jadi Korban Perkosaan Pejabat Malaysia

Kepala Kepolisian Perak, Malaysia, Razarudin Husain, mengatakan timnya saat ini masih menunggu laporan forensik dan medis untuk dilampirkan laporan investigasi tersebut. Laporan forensik dan medis itu akan siap dalam dua hingga tiga pekan.

Kementerian Luar Negeri RI merahasiakan data TKI korban perkosaan tersebut, termasuk kapan kemungkinan korban akan dipulangkan ke Indonesia. TKI yang diduga korban perkosaan itu bekerja sebagai asisten rumah tangga. Dia melaporkan kepada polisi pada Senin 8 Juli 2019, perkosaan yang dialaminya.

Media di Malaysia mewartakan Dewan Eksekutif wilayah Perak, Malaysia, Paul Yong, dituding telah melakukan perkosaan terhadap TKI itu. Tindak kejahatan ini terjadi di rumah Yong di Meru, Malaysia. Yong, menyangkal telah melakukan perkosaan dan menyebut tuduhan itu tidak berdasar dan sebuah kesalahan. Dia saat ini bebas dengan uang jaminan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jawab Rumor Putus dengan Ajudan Prabowo, Nikita Mirzani Mengaku Jadi Korban Kekerasan

2 hari lalu

Nikita Mirzani. Foto: Instagram Nikita Mirzani.
Jawab Rumor Putus dengan Ajudan Prabowo, Nikita Mirzani Mengaku Jadi Korban Kekerasan

Menurut Nikita Mirzani, selama ini ia diam lantaran merasa takut akan mendapatkan penilaian dan tidak akan ada yang percaya.


Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

2 hari lalu

Front Mahasiswa Anti Kekerasan Papua menggelar Aksi didepan gedung Komnas HAM RI, di Jakrta, Jumat 3 Maret 2023. Aksi ini sebagai bentuk Solidaritas rakyat Papua Wamena terhadap Pelanggaran HAM yang di perbuat oleh TNI/POLRI dan menuntut usut penembakan di Wamena yang mengakibatkan 9 orang meninggal. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum


Kasus Pencatutan Nama Dosen Malaysia dan Jurnal Predator, Kemendikbud Diminta Bentuk Tim Khusus

2 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Kasus Pencatutan Nama Dosen Malaysia dan Jurnal Predator, Kemendikbud Diminta Bentuk Tim Khusus

Kemendikbud diminta bentuk tim khusus untuk menangani kasus pencatutan nama dosen Malaysia dan jurnal predator.


Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

3 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.


Dekan Unas Dituding Catut Nama Akademisi Malaysia di Jurnal Ilmiah, Kampus Enggan Komentar

4 hari lalu

Sejumlah Mahasiswa dan Alumni membagikan seleberan bertuliskan
Dekan Unas Dituding Catut Nama Akademisi Malaysia di Jurnal Ilmiah, Kampus Enggan Komentar

Beredar kabar Dekan FEB Universitas Nasional (Unas) dituding mencatut sejumlah nama akademisi Malaysia di publikasi ilmiahnya


Warga Israel Mengaku Tak Bersalah atas Penyelundupan Peluru dan Senjata di Malaysia

4 hari lalu

Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO
Warga Israel Mengaku Tak Bersalah atas Penyelundupan Peluru dan Senjata di Malaysia

Warga Israel yang diidentifikasi sebagai Shalom Avitan terancam hukuman mati karena perdagangan senjata api ilegal.


Kak Seto Minta Game Mengandung Kekerasan dan Konten Negatif Diberantas

4 hari lalu

Ilustrasi anak main game. Shutterstock.com
Kak Seto Minta Game Mengandung Kekerasan dan Konten Negatif Diberantas

Kak Seto mengatakan game atau permainan dengan kekerasan dan konten negatif mesti dibersihkan karena berdampak buruk pada anak.


5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

5 hari lalu

Orang-orang menghadiri salat Idul Fitri menandai akhir bulan puasa Ramadhan, di luar Masjid Agung Hagia Sophia di Istanbul, Turki 13 Mei 2021. REUTERS/Kemal Aslan
5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.


Penyanyi Hong Kong Dicegat di Bandara Malaysia gara-gara Bawa Durian Musang King

7 hari lalu

Durian Musang King. Istimewa
Penyanyi Hong Kong Dicegat di Bandara Malaysia gara-gara Bawa Durian Musang King

Setelah dicegat, penyanyi beserta kru keluar bandara dan menghabiskan durian itu sebelum terbang.


Menengok Tradisi Mudik di China, Malaysia, Jepang dan Jazirah Arab

8 hari lalu

Calon pemudik bersiap naik kereta menuju kampung halaman mereka untuk merayakan Tahun Baru Imlek, di Stasiun Yantai, Shandong, Cina, Ahad, 20 Januari 2019. chinadaily.com
Menengok Tradisi Mudik di China, Malaysia, Jepang dan Jazirah Arab

Di China, tradisi mudik tidak hanya berlangsung saat Lebaran, melainkan terjadi pada saat perayaan Tahun Baru Imlek.