TEMPO.CO, Singapura - Pemerintah Cina dan Singapura telah menjalin hubungan politik, bisnis, budaya dan militer sejak lama.
Wakil Perdana Menteri Cina, Han Zheng, menyambut Deputi PM Singapura, Heng Swee Keat, di Diaoyutai State Guesthouse di Beijing pada 22 Mei 2019.
“Keduanya menegaskan hubungan kuat dan telah berlangsung lama di berbagai bidang antara kedua negara,” kata sekretaris media Heng seperti dilansir Channel News Asia pada 22 Mei 2019. Hubungan diplomatik Cina dan Singapura berlangsung sejak 1990.
Berikutnya ini sejumlah interaksi yang menunjukkan kedekatan kedua negara:
- JCBC
Ini merupakan singkatan dari Joint Council for Bilateral Cooperation antara Singapura dan Cina. Terakhir kali kedua negara bertemu dalam forum ini pada September 2018.
“Ini merupakan platform level tertinggi untuk mengarahkan hubungan bilateral antara Singapura dan Cina,” begitu dilansir Channel News Asia. Forum ini membahas semua bentuk kerja sama di semua bidang.
- Jalur Sutra Baru
Singapura merupakan salah satu negara yang mendukung megaproyek yang digagas Presiden Cina, Xi Jinping, yaitu Belt and Road Initiative. PM Lee Hsien Loong menghadiri Belt and Road Forum di Beijing pada April 2019 dan bertemu dengan Jinping dan PM Cina, Li Keqiang.
Kedua negara juga mendirikan kerja sama ekonomi Singapore-Shanghai Comprehensive Cooperation Council. “Pertemuan-pertemuan dan diskusi antara pemimpin level tertinggi kedua negara membuka jalan untuk pertumbuhan dan hubungan bilateral,” kata Deputi PM Cina, Han Zheng.
- Kerjasama Militer
Kedua negara mengungkap akan memformalkan sejumlah kerja sama militer pada 29 Mei 2019. Kedua negara telah melakukan berbagain bentuk kerja sama seperti pertukaran personel, saling kunjungan, latihan bersama. Ini semua akan diformalkan dalam perjanjian Agreement on Defense Exchanges and Security Cooperation atau ADESC.
Singapura juga mengetuai pertemuan tahunan ASEAN yang menghasilkan latihan maritim pertama antara ASEAN dan Cina pada Oktober 2018.
Singapura juga mengirim delegasi kapal perang pada perayaan angkatan laut PLA ke 70 pada April 2019 yang disebut “International Fleet Review”