TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jepang mengimbau setengah juta orang di Tokyo agar kerja di rumah untuk menghindari kepadatan transportasi selama Olimpiade 2020.
Tercatat 20 juta orang lebih menggunakan transportasi umum di Tokyo setiap hari, dan dikhawatirkan kedatangan 600.000 pengunjung ke Olimpiade dan Paralimpiade akan membebani sistem transportasi kota yang terkenal padat.
CNN melaporkan, 17 Juli 2019, sebagai upaya untuk mencegah kekacauan perjalanan, pemerintah Jepang telah meluncurkan skema "Telework", di mana jumlah karyawan yang sama dengan perkiraan pengunjung, diimbau untuk bekerja dari rumah setidaknya selama dua minggu sejak 24 Juli.
Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (METI) berharap bahwa lebih dari 600.000 pekerja dari 3.000 perusahaan akan ikut serta dalam uji coba.
Sistem metro Tokyo terkenal sibuk, di mana rata-rata 3,64 juta penumpang melewati Stasiun Shinjuku setiap hari, yang dinobatkan sebagai stasiun tersibuk di dunia oleh Guinness World Records dan memiliki lebih dari 200 pintu keluar. Tokyo adalah rumah bagi hampir 38 juta orang dan daerah metropolitan terpadat di Bumi.
Kerumunan penumpang kerumunan di stasiun Sendai, utara Jepang,22 November, 2016. Layanan kereta ditunda setelah diguncang gempa di pesisir Jepang. AP
Pada bulan Juli, data Google menunjukkan Jalur Chuo Tokyo menjadi salah satu jalur transit paling padat di dunia, dan situasinya tidak jauh lebih baik di bagian lain kota. Pada jalur kereta api dan kereta bawah tanah, operator kereta api telah dikenal mempekerjakan "oshiya" atau pendorong, yang ditugaskan untuk mendorong penumpang dan tas di dalam gerbong yang penuh sesak.
Para ahli telah mengangkat keprihatinan serius tentang dampak Olimpiade, yang akan diselenggarakan mulai 24 Juli hingga 9 Agustus 2020, dan Paralimpiade berikutnya yang berakhir pada 6 September.
Azuma Taguchi, seorang profesor Universitas Chuo yang telah mempelajari masalah kepadatan transportasi, mengatakan pada bulan November bahwa kereta api dapat mencapai kapasitas 200 persen pada masa puncaknya, menurut laporan Reuters.
"Namun ada kemungkinan jumlah itu bisa meningkat satu setengah kali selama Olimpiade," katanya, memperingatkan bahwa sistem kereta bawah tanah Tokyo akan lumpuh jika mencapai kapasitas 300 persen.
50.000 lebih karyawan dari Fujitsu dan lebih dari 10.000 pekerja dari NEC akan bergabung dengan skema pemerintah, yang telah diujicobakan pada skala yang lebih kecil sejak 2017. Ricoh akan menutup kantor pusatnya untuk memungkinkan 2.000 karyawan bekerja dari jarak jauh.
Menurut Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang, 63.000 orang di Tokyo ikut uji coba Telework Olimpiade 2020 pertama pada tahun 2017, namun jumlahnya melonjak menjadi 300.000 orang dari 1.682 organisasi pada tahun 2018.