TEMPO.CO, Jakarta - Para jurnalis Ethiopia mengaku terkesan dengan Indonesia dan memuji pariwisatanya setelah mereka mengunjungi Indonesia untuk pertama kalinya.
Empat jurnalis media cetak dan televisi Ethiopia berada di Indonesia tanggal 23 Juni sampai 2 Juli 2019, berkunjung ke Bali, Lombok dan Jakarta.
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari program Kedutaan Besar RI di Addis Ababa untuk mempromosikan Indonesia di Ethiopia, terutama di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.
Keempat wartawan tersebut adalah Jerusalem Betsiha Gebrehiwot dan Mitiku Huluye Kebede dari Televisi ETV Language, Sisay Sahlu Nigatu dari surat kabar The Daily Monitor dan Neamin Ashenafi Mammo dari surat kabar The Reporter, menurut siaran pers KBRI Addis Ababa kepada Tempo, 17 Juli 2019.
Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika Al Busyra Basnur mengundang empat wartawan tersebut di KBRI Addis Ababa pada Selasa malam, untuk mendengarkan kesan dan pesan mereka setelah berkunjung ke Indonesia.
Jerusalem dari ETV mengatakan pariwisata Indonesia sangat maju. Pemerintah Indonesia mampu mengembangkan pariwisata dengan baik bersama-sama dengan masyarakat.
"Ethiopia, yang juga memiliki potensi pariwisata besar seperti Indonesia perlu belajar dari cara-cara Indonesia membangun sektor pariwisata," tambah Jerusalem.
Lebih lanjut, Jerusalem menekankan pentingnya meningkatkan kerja sama Indonesia dengan Ethiopia dibidang promosi dan perlindungan budaya, diplomasi publik, perlindungan lingkungan hidup dan people to people contact.
Jerusalem juga memuji peran Dewan Pers Indonesia yang luar biasa dalam kehidupan jurnalistik Indonesia.
Sisay dari The Daily Monitor, mengatakan merasa kaget dan kagum terhadap Indonesia. Ia tidak menyangka Indonesia sangat maju di bidang pariwisata dan pengembangan ekonomi kreatif. Menurutnya, masyarakat melayani wisatawan dengan profesional.
"Saya sering jalan sendirian di Indonesia, di luar dari agenda yang telah dijadwalkan, semata-mata untuk melihat Indonesia dari dekat dan yang sesungguhnya," aku Sisay.
Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika Al Busyra Basnur (kiri) mengundang empat wartawan yang berkunjung ke Indonesia, untuk menceritakan kesan mereka di KBRI Addis Ababa pada Selasa malam, 16 Juli 2019.[Dok. KBRI Addis Ababa]
Satu hal lagi yang membuat Sisay takjub pada Indonesia adalah penghijauan yang dilihatnya dimana-mana, sama halnya dengan Ethiopia. Kota Addis Ababa dengan ketinggian 2.200 meter dari permukaan laut diselimuti oleh pepohonan hijau yang berusia ratusan tahun.
Namun Sisay menyayangkan masih banyak orang Indonesia yang kurang mengenal Ethiopia, meski sebagian besar orang Ethiopia mengenal Indonesia dengan baik.
"Orang Indonesia masih menganggap Ethiopia seperti kebanyakan negara-negara di Afrika lainnya," tambahnya.
Neamin dari The Reporter mengatakan Indonesia adalah negara besar dan maju secara ekonomi.
Namun, kata Neamin, jumlah investasi Indonesia di Ethiopia masih kurang banyak, belum seimbang dibandingkan besarnya ekonomi Indonesia.
"Masih sangat banyak yang bisa dilakukan Indonesia di Ethiopia di bidang kerjasama ekonomi kedua negara. Saya akan menulis hal itu," kata Neamin.
Mencatat hubungan sejarah, Neamin memaparkan semangat Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955 yang digagas Indonesia, di mana delegasi Ethiopia ikut hadir, belum tumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya di Ethiopia.