Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Demonstran Penentang RUU Ekstradisi Hong Kong Gigit Jari Polisi

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang demonstran penentang RUU Ekstradisi Hong Kong yang dituduh menggigit jari polisi selama bentrokan hari Minggu di Sha Tin, diberikan jaminan oleh pengadilan pada hari Selasa.

To Kai-wa, 22 tahun, menghadapi dakwaan serangan di pengadilan Sha Tin, dua hari setelah penangkapannya di New Town Plaza, sebuah pusat perbelanjaan besar di kota New Territories, di mana para demonstran dan polisi bentrok menyusul protes RUU Ekstradisi.

To Kai-wa juga dituduh mematahkan jari seorang perwira kedua, yang berusaha menangkis serangan payung.

Dokumen pengadilan mengatakan To Kai-wa menyerang petugas Ip Cheuk-kin di luar toko Longchamp di New Town Plaza di Sha Tin pada 14 Juli.

Dia juga melukai Inspektur Senior Leung Tsz-kin dan Sersan Detektif Leung Kai-yip di luar toko Coach di mal yang sama, dengan maksud untuk menyebabkan kerusakan tubuh, menurut dokumen itu, seperti dilaporkan South China Morning Post, 17 Juli 2019.

Tidak umum bagi jaksa penuntut untuk mengungkapkan tuduhan terperinci selama sidang pertama. Namun jaksa penuntut Crystal Chan berpendapat serangkaian serangan yang dilakukan oleh To Kai-wa berasal dari serangan awalnya terhadap Ip.

"Tanpa provokasi dan indikasi, dia memukul bagian belakang leher Ip dengan sebuah payung," kata Chan, merujuk pada tuduhan serangan itu.

Dia mengatakan pengawas mencoba untuk masuk dan membantu, tetapi terluka ketika mencoba untuk menangkis serangan To Kai-wa.

Ketika sersan detektif itu bergabung, To Kai-wa menggigit ujung jari manisnya di tangan kanannya, ungkap jaksa.

Chan mengatakan polisi mengeluarkan delapan peringatan setelah jam 7 malam bahwa mereka akan membersihkan mal.

Jaksa penuntut meminta penundaan untuk penyelidikan lebih lanjut dan keberatan dengan jaminan Chan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mengatakan polisi perlu waktu untuk mendapatkan dan melihat rekaman CCTV dari mal dan mengambil keterangan dari petugas yang terluka. Mereka juga menunggu laporan medis.

Pengunjuk rasa To Kai-wa datang ke Pengadilan Sha Tin pada Selasa sore dengan tuduhan menyerang petugas pada hari Minggu, termasuk menggigit jari manis sersan polisi. [South China Morning Post/Winson Wong]

Hakim Kepala Ernest Lin Kam-hung menunda kasus itu hingga 10 September tetapi memberikan jaminan meskipun ditentang jaksa penuntut.

To Kai-wa dapat dijatuhi hukuman penjara maksimal seumur hidup.

Dia diberi jaminan uang tunai sebesar HK$ 10.000 (Rp 17,8 juta) dan jaminan sebesar HK $ 10.000, di antara kondisi-kondisi lain termasuk larangan memasuki mal New Town Plaza.

Demonstran lain, Lam Tsz-wo, 23 tahun, yang menghadapi tiga dakwaan menyerang seorang polisi, juga diberikan jaminan.

Jaksa penuntut mengatakan dia awalnya ditangkap karena mengambil bagian dalam unjuk rasa yang melanggar hukum. Tetapi setelah dia dibawa ke kantor polisi untuk diselidiki, Tam diduga menyerang tiga petugas.

Baik Lam maupun To tidak diminta untuk mengajukan permohonan.

Menurut laporan Shanghai Daily, sekitar 47 orang ditangkap setelah demonstrasi Ahad. 29 pria dan 18 perempuan ditahan atas dugaan melakukan pertemuan ilegal dan menyerang petugas polisi dan menghalangi mereka untuk melakukan tugas mereka. Polisi mengatakan 13 petugas dirawat di rumah sakit setelah bentrokan, dan lima dari mereka masih menerima perawatan.

Unjuk rasa menentang RUU Ekstradisi Hong Kong pada Ahad kemarin awalnya berlangsung damai, tetapi berujung ricuh ketika malam tiba saat pengunjuk rasa dan petugas polisi bentrok di dalam New Town Plaza.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

4 hari lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

4 hari lalu

Logo Google. REUTERS
Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.


Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

5 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko memberi keterangan di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat, soal kedatangannya jelang aksi demonstrasi pada hari ini, Jumat, 19 April 2024, terkait gugatan Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi.  TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024


Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

5 hari lalu

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024, Jumat, 19 April 2024. Foto: Dok. Polisi
Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.


Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

5 hari lalu

Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat arah Harmoni dan Balai Kota mulai ditutup, pada Jumat pagi, 19 April 2024, imbas dilakukan jelang aksi demonstasi di Mahkamah Konstitusi perihal putusan sengketa Pilpres 2024. TEMPO/ Advist Khoirunikmah.
Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).


Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

5 hari lalu

Gedung Mahkamah Konstitusi. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK


Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

8 hari lalu

Truong My Lan. Istimewa
Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.


Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

9 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi sebuah kecelakaan bus tingkat dua di Hong Kong, 10 Februari 2018. Sebanyak 65 penumpang lainnya terluka, dan 33 lainnya dirawat di rumah sakit. AP
Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

Perwakilan keluarga dua WNI yang tewas dalam kebakaran apartemen di Distrik Kowloon telah tiba di Hong Kong untuk mengurus pemulangan jenazah.


Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

11 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. ANTARA
Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

KJRI Hong Kong mengonfirmasi adanya dua WNI yang meninggal dunia akibat kebakaran gedung apartemen di Distrik Kowloon, Hong Kong


Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

14 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. shutterstock
Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

Sebuah gedung tempat tinggal kebakaran hingga membuat jalan di sekitar area gedung ditutuo sementara.