Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Erdogan Minta Trump Abaikan Sanksi untuk Turki Soal Rudal S-400

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terlihat berfoto bersama di sela acara santap malam menjelang peringatan Armistice Day keesokan harinya di Paris, Prancis, pada 10 November 2018 waktu setempat. Anadolu
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terlihat berfoto bersama di sela acara santap malam menjelang peringatan Armistice Day keesokan harinya di Paris, Prancis, pada 10 November 2018 waktu setempat. Anadolu
Iklan

TEMPO.COIstanbul – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memiliki otoritas untuk tidak mengenakan sanksi ke negaranya terkait pembelian sistem anti-serangan udara S-400.

Baca juga: Kenapa Amerika Serikat Cemas Turki Beli S-400 Rusia?

 

Erdogan mengatakan Trump sebaiknya mencari jalan tengah soal pembelian sistem senjata buatan perusahaan asal Rusia itu.

“Karena kondisinya seperti ini, maka Trump yang perlu mencari jalan tengah,” kata Erdogan dalam wawancara dengan media lokal Haberturk dan dikutip Reuters pada Ahad, 14 Juli 2019.

Erdogan merujuk pada legislasi di AS yaitu CAATSA. Legislasi ini mengatur sanksi AS untuk negara yang membeli sistem persenjataan canggih dari Rusia. Tujuannya adalah untuk mencegah negara-negara membeli senjata Rusia.

Baca juga: Amerika Ancam Turki Jika Beli Sistem Pertahanan S-400 dari Rusia

 

Pernyataan Erdogan ini muncul dua hari setelah Turki, yang merupakan anggota NATO, menerima pengiriman pertama sistem anti-serangan udara S-400 itu.

AS telah memperingatkan Turki dengan sanksi jika membeli senjata itu termasuk membatalkan penjualan jet tempur F-35, yang merupakan jet tempur generasi kelima dan bisa terbang dan mendarat secara vertikal.

Saat pertemuan dengan Trump di sela-sela G20 di Osaka, Jepang, pada akhir Juni 2019, Erdogan mengatakan Trump menyampaikan ungkapan simpati terkait kondisi Turki.

Baca juga: AS Minta Turki Tunda Pengiriman Sistem Pertahanan S-400 Rusia

 
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ini karena Erdogan menyampaikan Turki tidak diperlakukan dengan adil saat ingin membeli sistem rudal Patriot, yang dibuat manufaktur asal AS.

Erdogan beralasan jika harga yang ditawarkan masuk akal maka Turki akan membeli sistem rudal Patriot dan bukannya S-400.

“Saat ini, saya tidak yakin Trump memiliki pendapat sama dengan orang-orang di bawahnya. Dan dia telah mengatakan ini di depan media internasional,” kata Erdogan.

Menurut Erdogan, Turki tidak berencana perang saat membeli S-400 ini. “Kami menjaga perdamaian dan keamanan nasional kami,” kata dia.

Meski Trump berkata baik kepada Erdogan, pejabat AS mengatakan rencana sanksi untuk Turki akan tetap dilakukan.

Baca juga: Turki Tak Mau Batalkan Pembelian S-400 ke Rusia

 

Pentagon mengatakan S-400 menjadi ancaman bagi F-35 karena beroperasi di wilayah yang sama. Sistem radar canggih dari S-400 bisa mengunci fitur siluman dari F-35 dan ini merugikan NATO.

Menurut Erdogan, Turki masih ingin membeli sistem rudal Patriot dari Washington. Dia juga mengatakan kedua negara harus meningkatkan kerja sama ekonomi dan pertahanan.

“Trump selalu memandang ini secara positif. Kita sedang membicarakan kerja sama ekonomi senilai US$75 – 100 miliar (Rp1000 – Rp1.400 triliun) Kita mitra strategis. Mari bicarakan apa yang dilakukan kemitraan strategism," kata orang nomor satu Turki ini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

8 jam lalu

Ismail Haniyeh REUTERS
Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.


Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

3 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara dalam rapat umum solidaritas dengan warga Palestina di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Istanbul, Turki 28 Oktober 2023. REUTERS/Dilara Senkaya
Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.


Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

3 hari lalu

Seseorang terbakar di luar gedung pengadilan tempat persidangan pidana uang tutup mulut mantan Presiden AS Donald Trump sedang berlangsung, di New York, AS, 19 April 2024, dalam tangkapan layar yang diambil dari sebuah video. Reuters TV via REUTERS
Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

6 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

7 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?


15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

7 hari lalu

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional. Foto: Canva
15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.


Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

9 hari lalu

Kayseri, Turki. Unsplash.com/yusuf Onuk
Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

12 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.


5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

12 hari lalu

Orang-orang menghadiri salat Idul Fitri menandai akhir bulan puasa Ramadhan, di luar Masjid Agung Hagia Sophia di Istanbul, Turki 13 Mei 2021. REUTERS/Kemal Aslan
5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.


Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

14 hari lalu

Pekerja memproduksi masker wajah karena permintaan untuk produksinya meningkat pesat dan berjuang untuk memenuhi pesanan, atas mewabahnya Virus Corona di fasilitas pabrik Turki di Istanbul, Turki, 30 Januari 2020. REUTERS/Umit Bektas
Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

Kementerian Perdagangan Turki mengumumkan pembatasan ekspor produk tertentu ke Israel untuk mendesak gencatan senjata dan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.