Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Hal Soal Perang Dagang Korea Selatan dan Jepang

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
PM Jepang, Shinzo Abe (kiri), dan Presidek Korea Selatan, Moon Jae-in. Kyodo
PM Jepang, Shinzo Abe (kiri), dan Presidek Korea Selatan, Moon Jae-in. Kyodo
Iklan

TEMPO.CO, Tokyo - Hubungan Jepang dan Korea Selatan menegang setelah pada akhir pekan lalu Perdana Menteri Shinzo Abe mengeluarkan kebijakan pembatasan ekspor bahan baku semikonduktor ke Seoul.

Baca juga: Korea Selatan dan Jepang Perang Dagang, Mengadu ke Amerika

“Kedua pemerintah bakal terlibat dalam perselisihan yang akan berlangsung setidaknya beberapa bulan dan bisa membuat hubungan kedua negara menjadi buruk,” kata Scott Seaman, direktur Asia dari lembaga konsultan politik Eurosia Group seperti dilansir CNBC pada Senin, 8 Juli 2019.

Konflik ini bermula dari sentimen pasca Perang Dunia II dari Korea Selatan terhadap Jepang dan telah berlangsung beberapa dekade terakhir. Berikut ini beberapa poin mengenai konflik antara Korea Selatan dan Jepang:

Baca juga: Perang Dagang, Korea Selatan Serukan Boikot Produk Jepang

  1. Pendudukan

Selama masa pendudukan Jepang di Semenanjung Kora pada 1910 – 1945, banyak perempuan Korea Selatan yang dipaksa bekerja sebagai pelacur di lokasi pelacuran militer Jepang.

Tokyo menggunakan istilah “comfort women” atau perempuan penghibur sebagai eufemisme untuk menyebut pelacuran paksa yang dilakukan militernya pada Perang Dunia II>

Jepang meminta maaf soal ini sebagai bagian dari kesepakatan pada 2015. Tokyo juga menyediakan dana 1 miliar yen atau sekitar US$9.4 juta atau sekitar Rp130 miliar sebagai kompensasi finansial untuk para perempuan yang menjadi korban.

Kelompok advokasi HAM di Korea Selatan mengencam soal dana ini. Pemerintah Korea Selatan lalu menghapus dana itu pada Jumat, 5 Juli 2019. Pemerintah Jepang memperingatkan tindakan ini bisa berdampak pada hubungan bilateral kedua negara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Korea Selatan Mau Adukan Jepang ke WTO, Soal Apa?

  1. Penguranan Ekspor

Pemerintah Jepang mengharuskan eksportir mendaftarkan diri jika akan mengekspor bahan bakur semikonduktor ke Korea Selatan. Bahan baku ini terkait dengan pembuatan produk lemari pendingin, farmasi, pengolahan logam dan semikonduktor.

“Proses baru ini diduga untuk membuat proses pengiriman bahan baku ke Korea Selatan menjadi lambat,” kata Seaman. Izin untuk setiap pengiriman ekspor lewat kapal membutuhkan waktu 90 hari pengurusannya.

  1. Daftar Putih

Pemerintah Jepang juga mencabut Korea Selatan dari Daftar Putih dan akan berlaku pada Agustus 2019. Ada 27 negara yang masuk dalam daftar ini terkait rezim kontrol ekspor. Jepang menggelar diskusi setiap dua tahun dengan negara-negara ini.

Korea Selatan dan Jepang mengadakan pertemuan terakhir pada 2016. Dan sejak Presiden Moon Jae-in berkuasa pada Mei 2017, Korea Selatan dan Jepang belum pernah bertemu. Ini menunjukkan adanya kepercayaan yang rusak diantara kedua negara.

Baca juga: Masyarakat Korea Selatan dan Jepang Bersimpati Atas Gempa

  1. Dampak

Dampak pengurangan ekspor bahan baku Jepang ini terasa langsung ke industri ponsel cerdas dan semikonduktor, yang menjadi industri andalan Korea Selatan. Ini bakal membuat publik kedua negara terlibat dalam sentimen yang membuat mereka enggan membeli barang dari negara tetangganya masing-masing atau mengunjungi sebagai turis.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Piala Asia U-23 2024: Shin Tae-yong Siapkan Strategi Khusus untuk Redam Korea Selatan

6 jam lalu

Shin Tae-yong. Foto: Tim Media PSSI
Piala Asia U-23 2024: Shin Tae-yong Siapkan Strategi Khusus untuk Redam Korea Selatan

Shin Tae-yong mengantisipasi kemampuan set piece Korea Selatan menjelang laga perempat final Piala Asia U-23 2024.


Shin Tae-yong Waspadai 3 Pemain Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

7 jam lalu

Pelatih timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong. Kredit: Tim Media PSSI
Shin Tae-yong Waspadai 3 Pemain Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Pelatih Timnas U-23 Indonesia Shin Tae-yong telah menyiapkan strategi untuk permainan Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23 2024.


Piala Asia U-23: Shin Tae-yong Akui Bakal Kesulitan Hadapi Korea Selatan, tapi Tetap Incar Kemenangan

9 jam lalu

Shin Tae-yong. Foto: Tim Media PSSI
Piala Asia U-23: Shin Tae-yong Akui Bakal Kesulitan Hadapi Korea Selatan, tapi Tetap Incar Kemenangan

Shin Tae-yong mengaku tidak cukup senang dengan situasi Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024.


Timnas U-23 Indonesia Kekuatan Penuh Lawan Korea Selatan, Erick Thohir Ingin Shin Tae-yong Beri Kemenangan

12 jam lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Jumat, 19 April 2024. TEMPO/Randy
Timnas U-23 Indonesia Kekuatan Penuh Lawan Korea Selatan, Erick Thohir Ingin Shin Tae-yong Beri Kemenangan

Ketua Umum PSSI Erick Thohir bersyukur semua pemain yang diinginkan Shin Tae-yong bisa tampil pada laga Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan.


8 Shopping Street Terbaik untuk Wisata Belanja di Tokyo

15 jam lalu

Shopping street Ueno Ameyokocho di Tokyo, Jepang. Unsplash.com/Nichika Yoshida
8 Shopping Street Terbaik untuk Wisata Belanja di Tokyo

Di antara lebih dari 2.400 shotengai atau shopping street di Tokyo, berikut ini yang terbaik untuk wisata belanja


Piala Asia U-23: Hadapi Korea Selatan, Shin Tae-yong Nilai Timnas Indonesia U-23 Lebih Diuntungkan

15 jam lalu

Shin Tae-yong memimpin latihan Timnas U-23 Indonesia di Dubai pada Selasa, 2 April 2024. PSSI
Piala Asia U-23: Hadapi Korea Selatan, Shin Tae-yong Nilai Timnas Indonesia U-23 Lebih Diuntungkan

Shin Tae-yong mengungkapkan ada dua faktor Timnas Indonesia U-23 lebih diuntungkan ketimbang Korea Selatan jelang perempat final Piala Asia U-23 2024.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

16 jam lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Tajir Melintir, Ini 5 Seniman Peran Korea Selatan Keturunan Chaebol

18 jam lalu

Kim Tae Hee di drama Korea Hi Bye, Mama. Instagram/@tvdama.official
Tajir Melintir, Ini 5 Seniman Peran Korea Selatan Keturunan Chaebol

Seniman peran Korea Selatan berasal dari berbagai kalangan, termasuk dari keluarga chaebol yang tajir meintir.


Wisata Belanja di Tokyo, 7 Barang Ini Wajib Dibeli

19 jam lalu

Ilustrasi belanja atau pusat perbelanjaan di Tokyo, Jepang. Unsplash.com/Cosmin Serban
Wisata Belanja di Tokyo, 7 Barang Ini Wajib Dibeli

Sebelum merencanakan perjalanan wisata belanja ke Tokyo, ada beberapa hal yang perlu diketahui termasuk barang-barang terbaik yang harus dibeli


5 Pemain Korea Selatan yang Bisa Rusak Pertahanan Timnas Indonesia U-23 di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

19 jam lalu

Para pemain Korea Selatan berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Jepang di Piala Asia U-23 2024. Twitter @afcasiancup.
5 Pemain Korea Selatan yang Bisa Rusak Pertahanan Timnas Indonesia U-23 di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Simak lima pemain Korea Selatan yang harus diwaspadai timnas Indonesia U-23 di perempat final Piala Asia U-23 2024.