TEMPO.CO, Jakarta - Seorang bocah meledakan bom bunuh diri saat pesta pernikahan di timur Provinsi Nangarhar, Afganistan.
Menurut laporan TOLO News, 12 Juli 2019, ledakan menyebabkan enam orang tewas dan 14 lain terluka, ungkap juru bicara gubernur Attaullah Khogyani.
Khogyani mengatakan pelakunya seorang anak kecil. Namun tidak diketahui berapa usia bocah pelaku bom bunuh diri.
Baca juga: Balas Dendam, Taliban Mulai Mengincar Keluarga Tentara Afganistan
Ledakan itu terjadi pada Jumat pagi di distrik Pachir Aw Agam di Nangarhar ketika para tamu secara bertahap berkumpul untuk merayakan upacara pernikahan, kata Khogyani.
Penyerang memicu bahan peledaknya Jumat pagi di dalam rumah komandan pro-pemerintah di distrik Pachir Aw Agam, kata pejabat polisi Fayz Mohammad Babarkhil.
"Ledakan itu terjadi pada pernikahan keponakan Malak Tor, khususnya pada saat makanan disajikan dan banyak orang berkumpul di satu tempat," kata Atahullah Khogyani, juru bicara gubernur provinsi Nangarhar kepada Al Jazeera.
"Di antara enam yang tewas adalah Tor sendiri dan satu anak."
Khogyani mengatakan bahwa 14 orang dilarikan ke rumah sakit, merevisi korban 40 orang yang terluka sebelumnya.
Penduduk setempat mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa sedikitnya 10 orang tewas dalam ledakan itu.
Dikutip dari CNN, Juru bicara Taliban Zabiullah Mojahid membantah bertanggung jawab atas serangan itu dalam sebuah pesan kepada media pada hari Jumat.
Baca juga: Taktik Taliban Menyusup ke Pangkalan Militer Tentara Afganistan
Serangan itu terjadi ketika pembicaraan damai mencapai terobosan baru pada 9 Juli ketika sekelompok orang Afganistan terkemuka, termasuk beberapa pejabat pemerintah yang bertindak secara tidak resmi sepakat dengan Taliban mengenai bagaimana mereka bisa mencapai kesepakatan damai.
Amerika Serikat telah melakukan pembicaraan damai berulangkali dengan Taliban selama berbulan-bulan, tetapi ini perundingan pertama yang melibatkan pemerintah Afganistan.