Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

22 Negara Minta Cina Hentikan Penahanan Uighur di Xinjiang

image-gnews
Pagar dibangun di sekitar pusat pendidikan keterampilan kejuruan di Dabancheng di Xinjiang di wilayah barat jauh Cina.[REUTERS]
Pagar dibangun di sekitar pusat pendidikan keterampilan kejuruan di Dabancheng di Xinjiang di wilayah barat jauh Cina.[REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - 22 negara telah mengeluarkan pernyataan yang mendesak Cina untuk menghentikan penahanan massal etnis Uighur dan Muslim lainnya di wilayah Xinjiang.

Dalam sebuah surat kepada Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Michelle Bachelet, negara-negara tersebut mengatakan kepada Cina untuk menegakkan hukumnya sendiri dan kewajiban internasional, dan menghentikan penahanan sewenang-wenang terhadap warga Uighur dan komunitas Muslim dan minoritas lainnya, dan mengizinkan kebebasan beragama. Surat itu disampaikan Senin dan dirilis ke publik pada hari Rabu, menurut laporan New York Times, 11 Juli 2019.

Inggris, Prancis, dan Jerman termasuk di antara 18 negara Eropa yang, bergabung dengan Jepang, Australia, Kanada, dan Selandia Baru, yang mengecam penahanan sewenang-wenang Cina dan meminta Bachelet agar Dewan Hak Asasi Manusia terus memperbarui perkembangan secara teratur.

Baca juga: Muslim Uighur Rayakan Idul Fitri dengan Pengawasan Ketat

Para pakar Cina, yang menganalisa pada dokumen resmi Cina, citra satelit dan kesaksian keluarga yang kerabatnya telah ditahan, menyebut Cina telah menahan satu juta orang atau lebih di pusat-pusat pendidikan ulang dan telah menerapkan pengawasan ketat.

Cina membantah tindakan seperti itu ketika komite HAM PBB mempertanyakan kebijakan itu tahun lalu, tetapi kemudian mengatakan pihaknya memberikan pelatihan kejuruan untuk mengisolasi penduduk Xinjiang dari eksremisme global, klaim Cina.

Baca juga: Uighur Disoal, Cina Kritik Balik Catatan HAM Amerika

Untuk menghadapi kritik internasional, bulan lalu Cina membawa wakil gubernur Xinjiang, seorang etnis Uighur, ke dewan, di mana ia menegaskan bahwa pelatihan semacam itu mengangkat orang-orang Xinjiang dari kemiskinan. Wakil gubernur, Aierken Tuniyazi, juga menolak tuduhan bahwa peserta pelatihan berada di kamp tahanan.

"Martabat pribadi dan kebebasan peserta pelatihan sepenuhnya dilindungi," katanya, menggambarkan para siswa yang tinggal di asrama ber-AC dan membagi waktu mereka antara mempelajari keterampilan yang berharga dan berpartisipasi dalam tarian etnis, menyanyi atau olahraga.

Penghuni pusat pelatihan pendidikan vokasi kota Hotan menari saat kunjungan wartawan dan pejabat di Hotan, Daerah Otonomi Xinjiang Uighur, Cina, Sabtu, 5 Januari 2019. Kunjungan ini diorganisir oleh pemerintah Cina pasca kabar tindakan pelanggaran HAM terhadap etnis Muslim Uighur. REUTERS/Ben Blanchard

Cina telah menggunakan kekuatan ekonomi dan kekuatan diplomatiknya untuk mendukung narasi ini dan beberapa berhasil. Negara-negara Muslim tetap diam dan bahkan memuji perlakuan Cina terhadap Muslimnya. Kamerun, salah satu negara penerima manfaat pengeluaran infrastruktur Cina, mencurahkan pernyataan di dewan pekan lalu untuk memuji pencapaian besar Cina di Xinjiang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dan bulan lalu Vladimir Voronkov, diplomat Rusia yang mengepalai Kantor Anti-Terorisme Perserikatan Bangsa-Bangsa, mengunjungi Xinjiang dan pada akhir pernyataan misinya tidak merujuk pada masalah hak asasi manusia di sana, suatu kelalaian yang dilihat oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia sebagai hadiah propaganda kepada pemerintah Cina.

Baca juga: Mohammed bin Salman Bela Cina Soal Penahanan Uighur

Amerika Serikat sebelumnya telah memimpin kritik terhadap perlakuan Cina terhadap Uighur dan memimpin pernyataan bersama yang mengutuk perlakuan Cina terhadap pengacara dan aktivis hak asasi manusia di Dewan Hak Asasi Manusia pada 2016. Namun Amerika Serikat menarik diri dari dewan setahun lalu dan tidak menandatangani surat.

Para diplomat mengatakan ada sedikit prospek negara lain akan mengecam Cina, karena Cina sering mengancam terhadap negara-negara yang mengkritiknya, terutama di forum-forum terkemuka.

Namun surat bersama tidak memiliki koordinator atau sponsor yang jelas, menyulitkan Cina untuk memilih penandatangan tertentu untuk balasan. Para diplomat mengatakan surat itu memberikan cara yang kurang berisiko tetapi tetap efektif bagi negara-negara untuk menyatakan kemarahan atas tindakan Cina di Xinjiang.

Tidak ada komentar langsung dari China tentang surat itu, tetapi para diplomat mengatakan utusan Cina di Jenewa sedang mempersiapkan surat balasan.

"Pernyataan bersama menunjukkan bahwa Beijing salah berpikir bahwa ia dapat lolos dari pengawasan internasional atas pelanggarannya di Xinjiang, dan tekanan hanya akan meningkat sampai pelanggaran yang mengerikan ini berakhir," kata John Fisher, direktur Human Rights Watch di Jenewa.

Baca juga: Turki Minta Cina Tutup Kamp Konsentrasi Uighur

"Pemerintah semakin menyadari penderitaan jutaan orang di Xinjiang, dengan keluarga-keluarga tercabik-cabik dan hidup dalam ketakutan, dan sebuah negara Cina yang percaya dapat melakukan pelanggaran massal tanpa perlawanan," katanya.

Surat itu juga meminta Cina untuk mengizinkan akses ke Xinjiang untuk Bachelet dan pengamat internasional independen lainnya. Para diplomat Cina di Jenewa telah menyatakan keinginannya agar komisioner tinggi mengunjungi kamp Uighur di Xinjiang, tetapi dalam diskusi mereka dengan kantor Bachelet belum menyetujui persyaratan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

2 jam lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

3 jam lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

21 jam lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

21 jam lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

1 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

1 hari lalu

Cina akan garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

1 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

1 hari lalu

Ilustrasi panen padi di sawah. TEMPO/Prima Mulia
Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.


Kronologi Kereta Cepat Jakarta-Bandung: dari Digagas SBY hingga KAI Terbebani Utang Rp6,9 T

1 hari lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Kronologi Kereta Cepat Jakarta-Bandung: dari Digagas SBY hingga KAI Terbebani Utang Rp6,9 T

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung menyisakan pekerjaan rumah bagi PT Kereta Api Indonesia berupa utang Rp6,9 triliun ke Bank Pembangunan Cina (CDB)


Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

2 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan (kedua dari kanan) dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi (kedua dari kiri) saat acara High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) Indonesia dan Tiongkok ke-4 di Labuan Bajo, Timur Nusa Tenggara, Jumat (19 April 2024). ANTARA/HO-Kementerian Koordinator Bidang Kelautan dan Perikanan
Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.