Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tentara Gay Korea Selatan Rentan Persekusi dan Pelecehan

image-gnews
Tentara Korea Selatan memasangkan pelindung kamuflase pada pengeras suara, di sebelah selatan zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea di Yeoncheon, Korea Selatan, 8 Januari 2016. Akibat dari Korea Utara melakukan uji coba nuklir hidrogennya, Korea Selatan merasakan gempa 5,1 SR. REUTERS/Korea Pool/Yonhap
Tentara Korea Selatan memasangkan pelindung kamuflase pada pengeras suara, di sebelah selatan zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea di Yeoncheon, Korea Selatan, 8 Januari 2016. Akibat dari Korea Utara melakukan uji coba nuklir hidrogennya, Korea Selatan merasakan gempa 5,1 SR. REUTERS/Korea Pool/Yonhap
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam laporannya, Amnesty Internasional mengungkap tentara gay Korea Selatan rentan persekusi meski militer menjamin hak minoritas LGBT+.

Hubungan homoseksual adalah kriminal di militer Korea Selatan. Pada 2017, tim investigasi militer memeriksa seorang letnan. Mereka menghubungkannya dengan mantan pasangan prianya melalui video call. Sang letnan mengaku. Lantas tim investigasi menyita smarthphone-nya, mendesaknya untuk mengungkap tentara gay di daftar kontaknya.

Dalam laporan New York Times, 10 Juli 2019, sang letnan yang diwawancara dengan nama panggilan Kim, bisa saja masuk penjara, tetapi dakwaannya ditangguhkan karena penyesalan dan pengakuannya. Dia memilih untuk meninggalkan ketentaraan, karena percaya bahwa dia tidak lagi memiliki masa depan di sana.

Baca juga: Mounir Baatour, Gay Jadi Kandidat Presiden Tunisia 2019

Militer Korea Selatan mengatakan tidak mendiskriminasi pelaku seksual minoritas. Tetapi kasus Kim adalah salah satu dari peningkatan jumlah tentara gay atau transgender yang telah dilecehkan berdasarkan Pasal 92-6 dari Undang-Undang Pidana Angkatan Darat, yang telah digunakan untuk mengeluarkan mereka dan menghukum mereka karena melakukan hubungan seksual berdasarkan kesepakatan, ungkap Amnesty International dalam sebuah laporan dirilis pada Kamis.

Menurut Pasal 92-6, "seks anal dan tindakan tidak senonoh lainnya" antara personel militer dapat dihukum hingga dua tahun penjara, bahkan jika dilakukan di luar markas, ketika para prajurit tidak bertugas dan dengan persetujuan bersama. Upaya berulang oleh advokat untuk LGBT dan interseks untuk menghapuskan hukuman ini tidak berhasil.

"Militer Korea Selatan harus berhenti memperlakukan LGBTI sebagai musuh," kata Roseann Rife, direktur penelitian Asia Timur di Amnesty International.

Baca juga: Anaknya Gay, Istri PM Singapura Dukung Cabut UU Anti-Homoseksual

Laporan berjudul "Serving in Silence," juga merinci pelecehan seksual dan lainnya yang dilakukan pada tentara gay, atau tentara yang dianggap gay, oleh atasan mereka dan sesama prajurit.

"Sudah lama tertunda bagi militer untuk mengakui bahwa orientasi seksual seseorang sama sekali tidak relevan dengan kemampuan mereka untuk melayani," kata Rife.

Pemerintah Korea Selatan mengatakan Pasal 92-6 tidak dimaksudkan untuk menghukum orientasi seksual. Sebaliknya, katanya, perlu untuk mencegah pelecehan seksual di tentara, yang hampir seluruhnya laki-laki.

Mahkamah Konstitusi Korea Selatan telah berulang kali memutuskan bahwa pasal tersebut dibenarkan oleh kebutuhan militer untuk menjaga disiplin dan "kekuatan tempur".

Korea Selatan, yang secara teknis telah berperang dengan Korea Utara selama beberapa dekade, memiliki pasukan wajib militer sekitar 600.000 tentara. Semua pria Korea Selatan yang berbadan sehat dituntut untuk mengabdi wajib militer selama sekitar dua tahun.

Militer mengatakan tidak melarang gay dan transgender mengabdi, dan Kementerian Pertahanan telah memperluas pelatihan tentang melindungi hak-hak minoritas seksual.
Apa yang dilarang, kata tentara, bukanlah identitas seksual, tetapi apa yang menurut hukum disebut aktivitas seksual "tidak senonoh".

Seorang instruktur mengajarkan sejumlah tentara Korea Selatan dalam menyeimbangkan badanya saat ikut ambil bagian dalam kelas balet di sebuah pangkalan militer di dekat zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea di Paju, Korea Selatan, 13 Juli 2016. REUTERS

Penegakan Pasal 92-6 telah meningkat. Jumlah tentara yang dituntut dengan pasal ini naik dari dua per tahun pada 2009 dan 2010 menjadi 14 pada 2012, lalu 28 pada 2017. Sepuluh tentara dituntut pada paruh pertama 2018, periode baru dari data yang tersedia.

Veteran militer telah lama melaporkan diskriminasi terhadap kaum homoseksual di ketentaraan, juga pelanggaran yang lebih luas seperti pemukulan, perpeloncoan dan intimidasi. Sebagian besar tentara gay menyembunyikan orientasi seksual mereka karena takut disingkirkan dan dilecehkan.

Pada tahun 2017, tahun ketika Kim diinterogasi, tentara meluncurkan penumpasan yang sangat agresif berdasarkan Pasal 92-6, menyita ponsel para tentara tanpa surat perintah dan memaksa mereka untuk mengidentifikasi prajurit lain yang berhubungan seks dengan mereka, menurut Military Human Rights Center, sebuah kelompok sipil yang berbasis di Seoul.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Taiwan Jadi Negara Asia Pertama Legalkan Pernikahan Sesama Jenis

Sembilan tentara yang bertugas aktif didakwa, delapan di antaranya dihukum, termasuk seorang kapten yang menerima hukuman penjara yang ditangguhkan. Beberapa kasus sedang diajukan banding, dan tidak ada tentara yang dikirim ke penjara, menurut Lim Tae-hoon, direktur Pusat Hak Asasi Manusia Militer Korea, yang memberikan bantuan hukum bagi para prajurit.

Empat belas tentara lainnya diselidiki tetapi tidak didakwa, beberapa di antaranya, termasuk Kim, telah mengajukan petisi kepada Mahkamah Konstitusi untuk memutuskan Pasal 92-6 tidak konstitusional, kata Lim.

Di Korea Selatan, yang lambat dalam merangkul hak-hak minoritas seksual seperti gay atau LGBT+ pada umumnya, bahwa tindakan keras pada 2017 memicu tingkat kemarahan yang tidak biasa.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Timnas U-23 Indonesia Kekuatan Penuh Lawan Korea Selatan, Erick Thohir Ingin Shin Tae-yong Beri Kemenangan

49 menit lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Jumat, 19 April 2024. TEMPO/Randy
Timnas U-23 Indonesia Kekuatan Penuh Lawan Korea Selatan, Erick Thohir Ingin Shin Tae-yong Beri Kemenangan

Ketua Umum PSSI Erick Thohir bersyukur semua pemain yang diinginkan Shin Tae-yong bisa tampil pada laga Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan.


Kronologi Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

1 jam lalu

Anggota TNI melakukan tos dengan tentara Amerika Serikat di Pusat latihan Pertempuran (Puslatpur) 5 Marinir, Baluran, Situbondo, Jawa Timur, September 2023. Selain Latihan tempur seperti pendaratan amfibi, pengamanan bandara, serangan darat gabungan, terdapat juga latihan jungle survival dan pertolongan kesehatan darat dan udara. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Kronologi Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Berikut adalah kronologi hilangnya perwira tentara AS atau US Army dari satuan Aviation Officer. Ia hilang di tengah hutan Karawang.


Piala Asia U-23: Hadapi Korea Selatan, Shin Tae-yong Nilai Timnas Indonesia U-23 Lebih Diuntungkan

4 jam lalu

Shin Tae-yong memimpin latihan Timnas U-23 Indonesia di Dubai pada Selasa, 2 April 2024. PSSI
Piala Asia U-23: Hadapi Korea Selatan, Shin Tae-yong Nilai Timnas Indonesia U-23 Lebih Diuntungkan

Shin Tae-yong mengungkapkan ada dua faktor Timnas Indonesia U-23 lebih diuntungkan ketimbang Korea Selatan jelang perempat final Piala Asia U-23 2024.


Tajir Melintir, Ini 5 Seniman Peran Korea Selatan Keturunan Chaebol

7 jam lalu

Kim Tae Hee di drama Korea Hi Bye, Mama. Instagram/@tvdama.official
Tajir Melintir, Ini 5 Seniman Peran Korea Selatan Keturunan Chaebol

Seniman peran Korea Selatan berasal dari berbagai kalangan, termasuk dari keluarga chaebol yang tajir meintir.


5 Pemain Korea Selatan yang Bisa Rusak Pertahanan Timnas Indonesia U-23 di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

8 jam lalu

Para pemain Korea Selatan berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Jepang di Piala Asia U-23 2024. Twitter @afcasiancup.
5 Pemain Korea Selatan yang Bisa Rusak Pertahanan Timnas Indonesia U-23 di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Simak lima pemain Korea Selatan yang harus diwaspadai timnas Indonesia U-23 di perempat final Piala Asia U-23 2024.


Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

9 jam lalu

Aktris Jun Ji Hyun. (Soompi)
Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.


Piala Asia U-23 2024: Sosok Hwang Sun-hong, Pelatih Korea Selatan U-23 yang Akan Dihadapi Shin Tae-yong

10 jam lalu

Pelatih Korea Selatan Hwang Sun-hong. Foto : AFC
Piala Asia U-23 2024: Sosok Hwang Sun-hong, Pelatih Korea Selatan U-23 yang Akan Dihadapi Shin Tae-yong

Hwang Sun-hong yang menjadi pelatih timnas U-23 Korea Selatan sejak September 2021 berhasil membimbing timnya ke perempat final Piala Asia U-23 2024.


Chaeyoung TWICE Genap 25 Tahun, Simak Profilnya

21 jam lalu

Chaeyoung TWICE. (Soompi.com)
Chaeyoung TWICE Genap 25 Tahun, Simak Profilnya

Chaeyoung TWICE merupakan rapper dalam girl band Twice. Ia lahir pada 23 April 1999 di Seoul, Korea Selatan.


Profil Jeno NCT yang Menapaki 24 Tahun Hari Ini, Begini Sepenggal Karirnya

22 jam lalu

Jeno NCT saat konferensi pers konser The Dream Show 2: In A Dream di ICE BSD, Sabtu, 4 Maret 2023. TEMPO/Marvela
Profil Jeno NCT yang Menapaki 24 Tahun Hari Ini, Begini Sepenggal Karirnya

Lee Jeno alias Jeno NCT adalah idol Korea kelahiran 2000 yang kini aktif berkarir sebagai member dari boy grup NCT. Simak profilnya.


3 Pemain Korea Selatan yang Wajib Diwaspadai Timnas U-23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

1 hari lalu

Para pemain Korea Selatan berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Jepang di Piala Asia U-23 2024. Twitter @afcasiancup.
3 Pemain Korea Selatan yang Wajib Diwaspadai Timnas U-23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Korea Selatan menjadi tim pertama yang mampu menyapu bersih semua laga fase grup Piala Asia U-23 2024 tanpa kebobolan.