TEMPO.CO, Jakarta - Bandara Gatwick di Inggris pada Rabu, 10 Juli 2019, menunda seluruh penerbangan pada sore hari itu hingga pukul 9 malam karena munculnya masalah pada sistem air traffic control di bandara. Penundaan ini telah menyebabkan keterlambatan panjang pada sejumlah penerbangan di bandara tersibuk kedua di Inggris.
“Kami sedang bekerja keras dengan pengelola air traffic control untuk memperbaiki masalah ini secepatnya. Lantaran ada masalah di sistem air traffic control di mendara pengendali Gatwick, maka penerbangan ditunda dari pukul 17.08 dan 19.00,” demikian keterangan Bandara Gatwick lewat Twitter, seperti dikutip dari mirror.co.uk, Kamis, 11 juli 2019.
Baca juga: Pembebasan Lahan Bandara Soekarno-Hatta Terlambat
Dalam penjelasannya, Bandara Gatwick menghimbau kepada seluruh penumpang agar terus memantau status penerbangan mereka sebelum berangkat ke bandara. Pengumuman dari Bandara Gatwick ini tak pelak menciptakan kekacauan di bandara.
“Penerbangan dari Fuerteventura harusnya mendarat di Gatwick, tetapi pesawat berputar-putar sekitar satu jam dan kami diberitahu akan mendarat di Manchester, Inggris, namun pada akhrinya kami malah mendarat di Birmingham atau 200 kilometer dari tempat seharusnya kami mendarat,” kata Stefano, seorang penumpang.
Baca juga: Pesawat Telat Harus Antre Paling Belakang
Of course I buy two beers and they start boarding my flight to Rome! #yourewelcome #gatwick pic.twitter.com/NucTuybGNF
— Andrew Wieser (@AndrewWeez) 10 Juli 2019
Dia menceritakan, sejumlah penumpang menangis dan panik karena bingung dengan perubahan ini. Kesalahan teknis telah mempengaruhi kedatangan dan keberangkatan pesawat di Bandara Gatwick .
Dengan munculnya masalah pada sistem air traffic control ini, setidaknya empat penerbangan telah dibatalkan dan 20 penerbangan dialihkan ke bandara lain. Eurocontrol, organisasi keamanan penerbangan Eropa memperingatkan masalah ini berlangsung setidaknya hingga pukul 9 malam.
Para penumpang yang mengalami keterlambatan penerbangan ramai-ramai mengutarakan kekecewaan di Twitter. Sebelumnya pada Desember 2018, lebih dari 600 penerbangan dibatalkan karena adanya gangguan drone atau pesawat tanpa awak di Bandara Gatwick sehingga berdampak pada lebih dari 110 ribu penumpang.