TEMPO.CO, Auckland - Sejumlah relawan dari komunitas pecinta museum di Selandia Baru berupaya menyelamatkan isi koleksi Museum Helensville, yang terletak di Auckland barat laut.
Baca juga: Museum Moja, Alternatif Liburan di Jakarta yang Bikin Asyik
Ini karena museum itu mengalami serangan hama, yang bisa merusak koleksi langka. Ada sekitar 5.000 artefak langka terancam oleh berbagai jenis serangga, yang berkembang di gedung museum.
Artefak langka itu sebagian merupakan barang-barang peninggalan orang asli Auckland, yang berasal dari abad 19. Ini seperti tekstil, mesin domestik, diari, foto dan furnitur.
“Museum berusia 51 tahun ini sekarang tutup sejak 8 Juli agar para relawan bisa bekerja mengeluarkan berbagai artefak dari museum ke lokasi lain,” begitu dilansir media Stuff pada Rabu, 10 Juli 2019.
Baca juga: Selain Museum Bahari, Ada 3 Museum Kelautan Lain di Jakarta
Wakil Presiden Helensville Historical Society, Leigh Bosch, mengatakan kondisi pencemaran serangan di museum ini terbilang mengerikan.
Menurut dia, para relawan berusaha mengangkat satu per satu artefak dengan membungkusnya menggunakan tisu bebas asam dan kotak khusus. Artefak itu akan dibekukan lalu dilakukan pengasapan.
“Serangga itu ada di mana-mana,” kata Bosch. Menurut dia, empat gedung museum mengalami serangan hama serangga yang membuat lubang di tembok hingga rak kayu.
Beberapa artefak kuno yang coba diselamatkan juga telah terkena serangan hama ini.
Baca juga: Museum Islam Indonesia di Jombang: Ada Prasasti hingga Kitab Kuno
“Beberapa terkena serangan hama. Kami mencoba membersihkannya secepat mungkin,” kata dia.
Beberapa artefak terlalu rapuh untuk dibekukan sehingga petugas tidak bisa melakukan apapun kecuali berharap. “Kami butuh relawan museum yang mampu dengan bantuan uang atau tenaga,” kata dia.