Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyanyi Pop Hong Kong Kritik Cina di Forum Dewan HAM PBB

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Suasana di dalam gedung parlemen Hong Kong yang dipenuhi para demonstran anti-pemerintah, di Cina, Senin malam, 1 Juli 2019. Aksi ini digelar untuk merayakan peringatan penyerahan Hong Kong oleh Inggris ke Cina pada 1 Juli 22 tahun yang lalu. REUTERS/Tyrone Siu
Suasana di dalam gedung parlemen Hong Kong yang dipenuhi para demonstran anti-pemerintah, di Cina, Senin malam, 1 Juli 2019. Aksi ini digelar untuk merayakan peringatan penyerahan Hong Kong oleh Inggris ke Cina pada 1 Juli 22 tahun yang lalu. REUTERS/Tyrone Siu
Iklan

TEMPO.COJenewa – Aktivis sekaligus penyanyi pop Hong Kong mendesak dunia internasional untuk terus menekan pemerintah Cina saat berpidato di Forum Dewan HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB.

Baca juga: Aktivis Pro Demokrasi Hong Kong Bakal Terus Unjuk Rasa

 

Seorang diplomat dari Beijing terlihat menginterupsi dua kali saat penyanyi pop Denise Ho Wan-sze, yang juga aktivis, berpidato. Ho telah beberapa kali mengikuti unjuk rasa mendukung demokrasi di Hong Kong beberapa waktu terakhir ini.

Sebelum berpidato, Ho juga mengatakan AS dan dunia internasional memiliki kekuatan untuk menyuarakan HAM di Hong Kong.

“Mereka memiliki kekuatan untuk menekan Cina,” kata dia seperti dilansir Channel News Asia pada Selasa, 9 Julli 2019.

Baca juga: Empat Organisasi Jurnalis Tolak RUU Ekstradisi Hong Kong

 

Saat berpidato di Forum Dewan HAM PBB, Ho mengecam rencana amandemen legislasi ekstradisi, yang memicu krisis politik terbesar di Hong Kong.

Proses amandemen yang telah disebut batal ini memungkinkan pemerintah Hong Kong dan otoritas hukum untuk mengekstradisi warga ke Cina.

“Apakah PBB akan menggelar rapat untuk melindungi rakyat Hong Kong,” kata Ho sambil bertanya kepada para perwakilan negara anggota. Dia menegaskan kebebasan berekspresi di Hong Kong sedang mengalami serangan.

Baca juga: 1 Juta Warga Hong Kong Demo Tolak RUU Ekstradisi Cina

Dewan HAM PBB dapat menggelar sidang istimewa untuk menanggapi krisis global yang sedang berlangsung di sebuah negara.

Sidang seperti ini akan menghasilkan resolusi untuk menarik perhatian publik dunia akan masalah yang sedang terjadi. Namun, resolusi itu tidak mengikat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat Ho sedang berpidato, Sekretaris Pertama Cina, Dai Demao, melakukan interupsi dua kali. Mekanisme yang disebut sebagai “points of order” ini digunakan oleh perwakilan negara anggota jika merasa pembicara melanggar aturan PBB.

Dai menyatakan Ho melakukan penghinaan terhadap Beijing dengan menyamakan Cina dengan Hong Kong dari pada menyebut Hong Kong sebagai bagian dari Cina.

Baca juga: 5 Poin Menarik Soal Kontroversi RUU Ekstradisi Hong Kong

 
 

Setelah berpidato, Ho mengatakan kepada media bahwa dia tidak berusaha menyamakan Cina dan Hong Kong pada level yang sama.

Namun, Ho menambahkan,”Kami semua berada dalam bahaya di Hong Kong karena kami terancam menjadi salah satu kota di Cina, yang bisa membuat kami kehilangan kebebasan berpendapat.”

Menurut Ho saat ini merupakan titik kritis yang bisa memastikan Hong Kong mampu menjaga dirinya atau tidak.

Media SCMP melansir Ho datang ke sidang 41 Forum Dewan HAM PBB atas undangan dua lembaga swadaya masyarakat  yaitu UN Watch, dan Human Rights Foundation.

Baca juga: Cina Dukung Hong Kong Soal RUU Ekstradisi

Dewan HAM PBB berbasis di Swiss dan beranggotakan 47 negara untuk mempromosikan dan melindungi HAM di semua negara.

Secara terpisah, Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, mengatakan proses amandemen legislasi soal ekstradisi telah mati. Ini karena rencana amandemen ini mendapat penolakan luas dari masyarakat Hong Kong.

Namun, kalangan aktivis pro demokrasi di Hong Kong menegaskan mereka tidak akan mundur berunjuk rasa hingga pemerintah mencabut rencana amandemen itu dari program legislasi di Dewan Legislatif.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

12 jam lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

15 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

23 jam lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

23 jam lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

1 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

2 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

2 hari lalu

Cina akan garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

2 hari lalu

Ilustrasi panen padi di sawah. TEMPO/Prima Mulia
Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.