TEMPO.CO, Beijing – Wakil Presiden Cina, Wang Qishan, mengatakan negaranya dan seluruh dunia harus hidup berdampingan.
Baca juga: Tokoh Antikorupsi Wang Qishan Jadi Wakil Presiden Cina
Dia mengatakan ini sebagai sindiran tidak langsung kepada Amerika Serikat, yang sedang terlibat perang dagang dan konflik di Laut Cina Selatan.
“Pembangunan Cina tidak bisa mengabaikan dunia. Pembangunan dunia tidak bisa mengabaikan Cina,” kata Wang dalam pidato pembukaan Forum Perdamaian Dunia di lembaga pendidikan tinggi elit Tshinghua University di Beijing, Cina, seperti dilansir Reuters pada Senin, 8 Juli 2019.
Wang juga menyitir munculnya praktek proteksionisme atas nama keamanan nasional tanpa menyebut AS. Dia menyerukan kepada negara besar untuk melakukan kontribusi lebih banyak untuk menciptakan perdamaian global dan stabilitas.
Baca juga: Kasus Korupsi, Pengadilan Cina Vonis Dua Pejabat 16 Tahun Penjara
Saat ini, pemerintahan Presiden AS, Donald Trump, menuding Cina terlibat dalam praktek perdagangan tidak adil terhadap perusahaan asal AS.
Praktek itu seperti pemaksaan transfer teknologi, dan pencurian hak kekayaan intelektual. Beijing membantah tuduhan ini dan mengatakan bersikap normal dalam praktek perdagangan.
Perang dagang antara AS dan Cina membuat keduanya menaikkan bea masuk impor dari 5 – 25 persen. AS juga mengenakan sanksi pelarangan penjualan komponen teknologi canggih terhadap perusahaan teknologi raksasa Huawei Technologies, yang merupakan perusahaan manufaktur teknologi terbesar dunia.
Baca juga: JK Minta Cina Gelar Karpet Merah untuk Manggis Indonesia
AS beralasan ada alasan ancaman keamanan negara karena teknologi Huawei bisa diakses oleh lembaga intelijen Cina secara mudah.
Wang merupakan orang yang dekat dengan Presiden Xi Jinping dan jarang bicara di publik. Dia pernah mengepalai kegiatan operasi anti-korupsi, yang menangkap sejumlah jenderal dan gubernur, dan didukung Presiden Xi. Dia menegaskan Cina berkomitmen untuk membuka diri.
Menurut Wang, Cina dan dunia saling membutuhkan. “Negara besar harus mengambil tanggung jawab penuh dan menjadi contoh. Berkontribusi terhadap perdamaian global dan stabilitas dan memperluas jalan pembangunan bersama,” kata dia.
Baca juga: Perang Dagang, Cina Siap Dialog dengan Amerika Serikat
Wang menambahkan,”Pembangunan merupakan kunci untuk menyelesaikan semua isu,” kata dia dihadapan diplomat Barat seperti bekas Presiden Dewan Eropa Herman Von Rompuy.
Bekas Presiden Megawati Soekarnoputri ikut hadir dalam jamuan ini. Megawati menyebut Gerakan Non-Blok masih sangat relevan untuk dunia internasional.
Menurut Megawati, GNB memiliki peran penting dan relevan untuk semakin aktif mempromosikan perdamaian dunia, sebab masih banyak negara yang masih belum merdeka secara politik dan ekonomi.
"Sekarang, di abad 21, kondisinya berbeda dengan abad 20. Dulu banyak negara belum merdeka. Sekarang banyak yang sudah merdeka, tapi secara politik dan ekonomi mereka belum merdeka," kata Megawati ketika menjawab pertanyaan peserta acara Forum Perdamaian Dunia (World Peace Forum) ke-8 yang diselenggarakan Tsinghua University di Beijing, Cina, Senin, 8 Juli 2019, seperti dilansir Tempo.co.