TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan suami istri asal New York City, New York, Amerika Serikat menuntut sebuah klinik kesuburan di Los Angeles, California, Amerika Serikat, setelah sang istri dibuat melahirkan anak orang lain.
Pasangan beretnis Asia tersebut, yang hanya diidentifikasi dengan inisial Y.Z. dan A.P., telah menikah sejak 2012 namun belum juga dikaruniai anak. Akhirnya mereka memutuskan untuk mendatangi Pusat Kesuburan CHA, yang mengklaim sebagai pusat pengobatan reproduksi dan telah memenuhi mimpi puluhan ribu orang tua di California Selatan dan pasangan di lebih dari 22 negara.
Baca juga: Meghan Markle Melahirkan, Ini Aturan Kerajaan yang Harus Diikuti
Ilustrasi ibu hamil tidur atau bermimpi. shutterstock.com
Setelah menghabiskan biaya US$ 100 ribu atau sekitar Rp 1,4 miliar untuk biaya kesuburan dan perjalanan, A.P. akhirnya dinyatakan hamil anak kembar pada September 2018 melalui inseminasi buatan atau bayi tabung. Namun saat A.P. melahirkan bayi kembarnya tersebut di sebuah rumah sakit di New York, dia terkejut bukan main karena melahirkan dua anak yang tidak beretnis Asia, padahal dia dan suaminya beretnis Asia.
Baca juga: Persiapan Sarwendah Melahirkan Anak Kedua di Singapura
Setelah pegawai CHA melakukan uji genetika, kedua anak tersebut juga tidak memiliki hubungan genetis dengan Y.Z. dan A.P. Kedua bayi kembar yang berjenis kelamin laki-laki tersebut, juga tidak berhubungan genetik satu sama lain.
Kejadian ini mengejutkan Y.Z. dan A.P. Pasangan suami istri itu mengatakan belum mengumumkan hasil kehamilan A.P. pada teman-teman dan saudaranya mereka karena merasa sangat malu dan tidak berani mengungkapkannya.
Insiden ini bukanlah kali pertama terjadi kesalahan pada sebuah klinik kesuburan. Seperti dilansir New York Post, pada 2016 pasangan lainnya yang menggunakan embrio beku yang disediakan sebuah klinik di Connecticut, Amerika Serikat melahirkan seorang anak yang memiliki warna kulit lebih gelap dari sang ayah, ibu, atau anak pertama mereka.
RISANDA ADHI PRATAMA | NY POST