TEMPO.CO, Jakarta - Delapan anggota pasukan khusus Inggris Special Boat Service dilaporkan terlibat pertempuran dengan 100 lebih milisi ISIS selama penyergapan di Afganistan.
Para prajurit dari Special Boat Service (SBS), diklaim telah pergi untuk membantu keluarga Afganistan setelah mobil mereka diledakkan oleh bom rakitan di Afganistan timur.
Baca juga: Pasukan Elit Navy SEAL Diadili karena Bunuh Tawanan ISIS
Menurut laporan Daily Mail, 7 Juli 2019, pasukan elit SBS menolak untuk meninggalkan keluarga setelah salah satu orang dewasa terbunuh dan seorang gadis muda terluka parah. Sebaliknya mereka tinggal dan bertempur dengan para militan ISIS selama enam jam.
Patroli tentara diserang ketika mereka merawat gadis yang terluka itu, memaksa mereka untuk mundur ke kompleks yang ditinggalkan dan melawan teroris sampai malam tiba dan mereka dapat melarikan diri, ungkap Daily Star.
"Tim SBS memiliki tenaga medis dengan mereka yang terlatih trauma," kata seorang sumber mengatakan kepada surat kabar.
"Dia segera merawat gadis itu dan menghentikan pendarahannya. Kemudian patroli diserang dan mereka dipaksa melakukan penarikan pasukan ke kompleks yang ditinggalkan."
"Satu-satunya kesempatan yang dimiliki orang-orang SBS adalah bertahan sampai malam dan kemudian mereka akan mendapat keuntungan karena peralatan penglihatan malam mereka."
Baca juga: Cerita Anggota SAS Serbu Teroris dan Evakuasi Korban di Kenya
Setelah terlindungi kegelapan, tim elit dilaporkan menipu militan untuk berpikir mereka berada di posisi yang berbeda dan kemudian melarikan diri ke tempat yang aman dengan gadis yang terluka.
Tim SBS telah melakukan patroli bersama dengan pasukan khusus Afganistan di Afganistan timur ketika mereka disergap.
Tidak jelas kapan penyelamatan yang dilakukan tim SBS terjadi.
Dua anggota Special Boat Service muncul dari permukaan air dengan senjata siap tembak, 2010.[nam.ac.uk]
Special Boat Service telah terlibat dalam sejumlah operasi di Afganistan sejak serangan 11 September di World Trade Center pada tahun 2001.
Pada 2014, hampir semua pasukan tempur Inggris telah ditarik dari Afganistan.
Baca juga: Amerika Serikat Tarik Pasukan, Inggris Siap Perangi ISIS
Namun, ratusan telah dikirim kembali dalam 12 bulan terakhir setelah permintaan dari Presiden AS Donald Trump dan NATO untuk mengirim lebih banyak tentara ke Afganistan untuk memerangi ancaman dari ISIS dan kelompok teror lainnya.
Sekarang ada sekitar 1.000 tentara Inggris yang dikerahkan di Afganistan.
Baca juga: Inggris Kini Perbolehkan Perempuan Masuk Semua Satuan Militer
ISIS memperoleh pijakan di Afganistan tak lama setelah kelompok itu menyerang Suriah dan Irak pada musim panas 2014.
Namun sejak ISIS kehilangan daerah kekuasaan di Suriah dan Irak, ribuan milisinya telah pindah ke Afganistan.