Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ekrem Imamoglu, Wali Kota Istanbul Calon Pesaing Erdogan

image-gnews
Ekrem Imamoglu dan Recep Tayyip Erdogan.[sozcu.com.tr]
Ekrem Imamoglu dan Recep Tayyip Erdogan.[sozcu.com.tr]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wali kota baru Istanbul, Ekrem Imamoglu, jadi topik perbincangan politik Turki sebagai tokoh yang mampu menyaingi Presiden Recep Tayyip Erdogan, bahkan sebelum resmi bertugas sebagai wali kota.

Imamoglu menghindari pertanyaan soal itu dan mengatakan saat ini dia akan fokus melayani Istanbul untuk lima tahun ke depan, kota metropolitan berpenduduk 15 juta jiwa, di mana seperempatnya hidup di bawah garis kemiskinan.

"Saat ini saya adalah orang yang sepenuhnya berkonsentrasi pada pemerintahan," katanya pada hari pertama di kantor wali kota Jumat lalu. "Tapi jika ada yang melihat bintang kita tinggi di langit, kami berterima kasih pada mereka."

Baca juga: Temui Jokowi di Sela KTT G20, Erdogan Mau Kunjungi Indonesia

Imamoglu mengatakan dia sepenuhnya bermaksud menggunakan dukungan rakyat yang memilihnya pada 23 Juni sebagai mandat, untuk melawan Erdogan dan membawa demokrasi dan keadilan bagi seluruh Turki.

"Ini berubah menjadi perjuangan sebuah bangsa," kata wali kota baru yang menang dalam pemilihan ulang, setelah partai Erdogan menuduh ada kecurangan dalam pemungutan suara Maret. "Ini adalah pemilihan tentang Istanbul, pada saat yang sama merupakan perjuangan untuk demokrasi."

Dikutip dari New York Times, 5 Juli 2019, Imamoglu dari Partai Rakyat Republik, atau CHP, partai tertua di Turki, didirikan oleh presiden pertama Turki, Mustafa Kemal Ataturk, dan merupakan penantang utama dominasi Erdogan atas kancah politik.

Sejak Erdogan berkuasa dengan Partai Keadilan dan Pembangunan, atau Partai AK, dalam pemilihan pada tahun 2002, oposisi gagal mencegahnya memperluas kontrolnya atas lembaga-lembaga Turki, yang banyak di antaranya merupakan warisan Ataturk.

Baca juga: Perang Dagang Turki - AS, 3 Ancaman Erdogan kepada Trump

Partai CHP berjuang untuk memerangi persepsi yang berkembang bahwa Erdogan tidak terkalahkan, kata Kemal Kilicdaroglu, ketua partai sejak 2010. Perolehan suara partai CHP terhenti di sekitar 25 persen, sementara Partai Keadilan dan Pembangunan Erdogan meraih suara 45 hingga 50 persen.

Kilicdaroglu, seorang mantan birokrat berusia 70 tahun, telah berupaya membalikkan keadaan itu.

Sembilan tahun dalam oposisi memberi pelajaran padanya bahwa Partai Rakyat Republik tidak hanya harus memperbaharui dirinya sendiri, tetapi juga membuka baik dunia intelektual dan akademis dan juga orang-orang biasa.

Alih-alih mengkritik Erdogan, Partai CHP perlu menawarkan solusi untuk masalah Turki, katanya dalam sebuah wawancara di kantor pusat partainya di ibu kota, Ankara.

Dia berpaling untuk memenangkan pendukung Erdogan yang mayoritas dari mereka adalah kelas pekerja dan kaum miskin kota, dengan menargetkan sektor-sektor tertentu seperti subkontraktor, dan berbicara dengan orang-orang di lingkungan mereka sendiri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perkembangan terakhir yang paling penting adalah keberhasilan partai dalam memenangkan wali kota di enam kota paling penting di Turki, berkat profiling yang cermat dari para kandidatnya, dan sebagian karena aliansi dengan partai-partai oposisi lainnya.

Wali kota Istanbul yang baru terpilih Ekrem Imamoglu dari Partai Rakyat Republik (CHP) berbicara kepada para pendukungnya setelah menjabat di Istanbul, Turki, 17 April 2019. [REUTERS / Huseyin Aldemir]

Imamoglu adalah satu dari enam wali kota yang dilihat partai sebagai generasi baru politisi yang dapat menjangkau melampaui basis tradisionalnya.

Sehari setelah pelantikannya, Imamoglu bertemu dengan para jurnalis dari seluruh dunia untuk mengumumkan strategi keterbukaan dan transparansi yang ia harap akan menarik jutaan lebih banyak turis dan investasi ke Istanbul.

Segera setelah pemilihan, pemerintah Erdogan mengeluarkan surat edaran untuk membatasi kekuasaan wali kota kota untuk menugaskan manajer perusahaan yang melayani kota, kata Imamoglu.

Baca juga: Patung Presiden Erdogan di Jerman Jadi Kontroversi

Surat edaran tersebut menggeser kekuasaan dari kantor wali kota ke dewan kota, tempat partai Erdogan memegang suara mayoritas. Kotamadya Ankara telah mengajukan pengaduan terhadap surat edaran tersebut dan membatalkannya, kata Imamoglu.

Dia mengatakan akan menggunakan transparansi dan kekuatan opini publik untuk mengatasi hambatan politik yang dilakukan oleh Erdogan. Dalam 17 hari singkat di kantornya sebelum pemilihan sebelumnya dibatalkan, ia menyiarkan langsung pertemuan dewan untuk dilihat publik.

Dia mengatakan media berita pro pemerintah harus mengurangi permusuhan setelah hasil pemilu. "Saya pikir pemilihan ini memberi mereka pelajaran," katanya.

Baca juga: 18.500 PNS dan Tentara di Turki Dipecat Erdogan

Hasil pemilihan menunjukkan bahwa orang-orang Turki tidak mau didikte, katanya.

"Kami membuktikan bahwa politisi atau partai politik yang menggunakan pendekatan 'Apa pun yang saya katakan adalah benar' tidak akan pernah bisa memerintah bangsa ini. Jika mereka berperilaku demikian, ketika hari itu tiba, bangsa akan memberi mereka pelajaran di kotak suara," kata Ekrem Imamoglu yang melihat pemerintahan Erdogan semakin otoriter.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

1 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

2 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?


15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

3 hari lalu

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional. Foto: Canva
15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.


Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

4 hari lalu

Kayseri, Turki. Unsplash.com/yusuf Onuk
Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut


5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

8 hari lalu

Orang-orang menghadiri salat Idul Fitri menandai akhir bulan puasa Ramadhan, di luar Masjid Agung Hagia Sophia di Istanbul, Turki 13 Mei 2021. REUTERS/Kemal Aslan
5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.


Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

9 hari lalu

Pekerja memproduksi masker wajah karena permintaan untuk produksinya meningkat pesat dan berjuang untuk memenuhi pesanan, atas mewabahnya Virus Corona di fasilitas pabrik Turki di Istanbul, Turki, 30 Januari 2020. REUTERS/Umit Bektas
Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

Kementerian Perdagangan Turki mengumumkan pembatasan ekspor produk tertentu ke Israel untuk mendesak gencatan senjata dan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.


Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

10 hari lalu

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan sambutan di acara buka bersama di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat, 29 Maret 2024. Pertemuan tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus bersyukur karena telah memenangkan Pemilu 2024 meskipun masih ada tahapan-tahapan yang belum mengesahkan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto via sambungan telepon.


Israel Tolak Permintaan Turki untuk Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara

10 hari lalu

Militer Amerika Serikat (AS) menjatuhkan bantuan dari udara, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza, 2 Maret 2024. Amerika Serikat pada Sabtu (2/3) mengatakan pihaknya telah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza lewat udara untuk pertama kalinya dengan menerjunkan lebih dari 38.000 makanan menggunakan pesawat militer. REUTERS/Kosay Al Nemer
Israel Tolak Permintaan Turki untuk Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara

Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan Israel menghalangi negaranya mengirim bantuan ke Gaza melalui jalur udara.


Pantai Ini Memiliki Perairan Paling Biru di Dunia

13 hari lalu

Pantai Pasqyra atau Mirror Beach di Albania. Instagram.com/@albania.tourism
Pantai Ini Memiliki Perairan Paling Biru di Dunia

Pantai dengan perairan paling biru di dunia ini ada di Eropa dan Yunani


Turki Tangkap Dua Tersangka Mata-Mata Israel yang Bekerja untuk Mossad,

13 hari lalu

Kartu pengenal agen Mossad [VK.COM/MOSSADOFFICIAL via Sputnik]
Turki Tangkap Dua Tersangka Mata-Mata Israel yang Bekerja untuk Mossad,

Pihak berwenang Turki membekuk dua orang tersangka atas dugaan spionase untuk Mossad, badan intelijen Israel.