TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Jepang, Taro Kono mengatakan, Jepang bersedia menjadi mediator penyelesaian konflik Palestina dan Israel.
Kono dalam satu wawancara eksklusif dengan Arab News mengatakan, Jepang memainkan peran penting sebagai broker jujur dalam membantu penyelesaian konflik Palestina - Israel.
Baca juga: AS Tawarkan Rp 707 T agar Palestina Mau Berdamai dengan Israel
Sebelum Kono menjelaskan tawaran Jepang sebagai mediator, delegasi Jepang telah bertemu sejumlah pejabat senior Palestina dan menawarkan proyek-proyek yang didanai Jepang.
Jepang merupakan salah satu pendukung utama agrikultur Palestina melalui upayanya membantu ekspor agrikultur Palestina terutama dari kawasan Lembah Yordan.
Delegasi Jepang juga menghadiri konferensi pertama Kerja Sama antara Negara-negara Asia Timur untuk Pembangunan Palestina atau CEAPAD yang diselenggarakan di Palestina.
CEAPAD beranggotakan Jepang, Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Vietnam, Kesultanan Brunei, dan Palestina.
Baca juga: Asia Timur Bantu Palestina Jadi Negara Merdeka
Pertemuan CEAPAD pertama diadakan di Tokyo tahun 2013, kedua di Jakarta, Indonesia tahun 2014, dan ketiga di Bangkok, Thailand pada 2018.
Sekretaris Komite Eksekutif PLO, Saeb Erekat menyatakan Jepang merupakan negara yang menunjukkan komitmen luar biasanya untuk perdamaian dan solusi dua-negara.
"Mereka telah berinvestasi dalam pengembangan institusi-institusi di Palestina dan mempertahankan posisinya menentang pendudukan Israel," kata Erekat.
Baca juga: KTT OKI Berakhir, Isu Palestina dan 4 Isu Penting Ini Disorot
"Kami menyambut posisi mereka yang konsisten dengan rencana perdamaian yang dipresentasikan Presiden Abbas sebelum Dewan Keamanan pada Februari 2018, menyerukan negara-negara untuk memfasilitasi proses perdamaian karena kita tidak akan menerima Amerika Serikat memainkan peran ini," ujar Erekat.
Juru bicara Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh mengatakan, Shtyayeh bertemu delegasi Jepang termasuk utusan perdamaian Timur Tengah Masahiro Kono dan kepala misi diplomatik Jepang di Ramallah, Takeshi Okubo pada Rabu lalu.
"Shtayyeh menyambut keberlanjutan dukungan politik dan dukungan ekonomi dari Jepang, khususnya dukungan dalam membangun institusi-institusi pemerintah Palestina," ujar juru bicara perdana menteri Palestina melalui pernyataannya.
Direktur Komisi Islam - Kristen untuk Mendukung Yerusalem, Hanna Issa mengatakan, posisi Jepang tepat. Jepang yang disebut netral, mendukung solusi dua-negara, dan telah menunjukkan dukungannya melalui proyek-proyek kemajuan Palestina.